Ijinkan Allah Mewujudkan Rencana-Nya Menurut Jalan-Nya

. Hits: 1853

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 17 September 2017 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Jangan takut menjalani hidup ini, kita semua ada di bawah anugrah Allah. Namun, bukan berarti ketika di bawah anugrah Allah semuanya baik-baik saja. Allah yang melepaskan/membuat bangsa Israel keluar dari Mesir tidak dengan tangan kosong. Bagi bangsa Israel Allah sediakan laut Kolsom yang terbelah semalaman, mereka menginjak tanah kering karena ada anugrah Allah yang menopang. Bagi Firaun dan tentara Mesir yang mengejar, laut Kolsom menjadi tempat yang mencelakakan/membinasakan mereka. Di bawah anugrah Allah bawa orang Israel melewati padang gurun, ketika di bawah anugrah bukan berarti tanpa masalah. 

Ulangan 8:15-16 - [8:15] dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, [8:16] dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

Hubungkan dengan 1 Korintus 10:4, ketika melewati padang gurun ada batu karang rohani yang terus mengikuti mereka dan ada manna (rejeki yang secukupnya). Kata “dicobai” dalam bahasa aslinya menggunakan kata “menguji”, seperti tukang emas membakar emas untuk membuktikan kualitasnya bukan untuk menghancurkan. Demikian juga dengan Allah, Ia menguji kita hanyak untuk berbuat baik kepada kita pada akhirnya, inilah tujuan Allah. Tujuan Allah bukan untuk menghancurkan kita tapi untuk membuktikan kualitas kita di dalam anugrah Allah, tapi berapa banyak kali kita salah sangka. Tuhan selalu punya rencana yang baik, jadilah kehendak Tuhan menurut cara Tuhan bukan cara kita.

Contoh: Kejadian 37:35 - Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Yakub punya anak kesayangan Yusuf, karena Yusuf punya anugrah Allah, ini menyebabkan ia dibenci oleh saudara-saudaranya. Yakub pernah menolak untuk dihiburkan, dia berpikir anaknya/harapannya sudah mati. Kata kuncinya tetap di bawah anugrah. Di dalam anugrah Tuhan, Tuhan punya tujuan hidup bagi kita dan yang memenuhi tujuan itu adalah Tuhan sendiri (Mazmur 57:3).

Kejadian 37:36. Yusuf belum mati tapi Yakub berpikir anaknya sudah mati. Pikiran kita terbatas oleh apa yang kita lihat, seharusnya orang benar hidup oleh iman; hal jasmani yang kita lihat itu akan mengalami penurunan/berkurang tapi perkara rohani yang tidak kelihatan semakin lama makin mulia. 

Kejadian 39:1,2. Yusuf sudah dibawa ke Mesir, Yakub berpikir Yusuf anaknya sudah mati, sebetulnya anugrah Allah memelihara Yusuf, Tuhan menyertai dan membuat Yusuf selalu berhasil. Yakub begitu berharap pada apa yang kelihatan, itu rencana Tuhan untuk menguji hatinya sebenarnya Tuhan yang memelihara harapan Yakub.

Mazmur 105:16-19. Sering kali jalan-Nya Allah caranya tidak enak. Yusuf diimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi. Tuhan mengutus Yusuf mendahului ke Mesir untuk memelihara hidup Yakub dan anak-anaknya. Jadi bukan usaha Yakub atau Yusuf, tapi Allah yang penuhi janji-Nya.

Jangan takut sekalipun melewati jalan yang tidak menyenangkan, situasinya boleh tidak mungkin tapi ada janji Tuhan, di dalam anugrah janji Allah itu tetap terjadi.

Kejadian 42:36 - ... all these things are against me [KJV]. Yakub berkata segala sesuatu sepertinya melawan aku. Ketika peristiwa ini terjadi, tidak lama lagi pengharapan itu digenapi oleh Allah sendiri. Permasalahannya apakah kita bisa berkata Tuhan, jadilah kehendak-Mu dengan cara-Mu bukan dengan caraku.

Ini cara Allah: Kisah Para Rasul 7:9 - Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia.

Ketika Yusuf dijual karena iri hati, dua puluh dua tahun sebelum Tuhan nyatakan kemuliaan-Nya, Tuhan ijinkan Yusuf disusahkan sebelum Yusuf benar-benar menjadi raja muda dan memelihara hidup keluarganya di Mesir.

Kejadian 46:1-5, 33-34.

Pengharapan kita dijaga oleh Tuhan sendiri, Tuhan yang akan mewujudkannya, benar-benar ada penyediaan yang luar biasa. Gosyen di zaman itu adalah tanah yang tidak produktif, namun Allah punya rencana dari generasi ke generasi, 3.375 tahun sesudahnya tanah tersebut terus memberkati negara Mesir. Terusan Suez yang dibuka tanggal 17 November 1869, hingga hari ini menyumbangkan pendapatan bagi negara Mesir dalam jumlah yang tidak sedikit. Di tanah dimana Israel pernah diam, tanah itu memberkati Mesir. Keberadaan umat Allah akan mengalami heavenly places.

Allah bekerja wujudkan rencana-Nya menurut jalan-Nya, Kejadian 18:14 - ... according to the time of life, .... [KJV] menurut waktu kehidupan. Allah pasti genapi janji-Nya. 

Amin.