Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 26 April 2020 Oleh Pdm. Iwan Artiyanto
2 Petrus 3:9-15, situasi hari-hari ini seperti gambaran sebuah ruangan di malam hari, gelap karena lampu mati. Mata kita tidak bisa melihat apapun di sekitar kita. Seringkali kita menjadi takut. Bagaimana respon kita terhadap situasi ini?
Ibrani 11:27, Musa mengambil keputusan dalam perjalanan hidupnya, ia harus keluar dari istana tanpa mementingkan kedudukan dan hidup yang nyaman. Dalam keputusannya, ia harus menghadapi murka raja. Bagaimana ia bisa bertahan? Ibrani 11:27 [FAYH], “Karena iman kepada Allah, ia meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Musa berjalan terus, seakan-akan ia melihat Allah menyertai dia.” Berjalan terus dan percaya Allah berjalan beserta kita.
Allah seperti apa yang menyertai kita?
2 Petrus 3:9, dunia dan isinya akan lenyap, tetapi Tuhan menghendaki supaya jangan ada yang binasa. Isi hati Tuhan yang paling dalam adalah ingin menyelamatkan kita. 2 Petrus 3:15, jangan sia-siakan kesempatan dan keselamatan yang Tuhan berikan. Allah ingin kita percaya keselamatan yang Tuhan kerjakan di tengah pandemi.
Dalam Perjanjian Lama, keselamatan menggunakan kata tesua dan yasha, yang artinya juga menyelamatkan. Dalam Perjanjian Baru, menggunakan kata soteria, yang artinya juga menyelamatkan. Allah ingin menyelamatkan kita dari bahaya baik secara jasmani maupun rohani.
Kisah Para Rasul 16:30-31, ini adalah kisah saat Paulus dan Silas ada di dalam penjara. Penjagaan begitu ketat dan kaki mereka terbelenggu. Tapi Paulus dan Silas menanggapi dengan respon yang berbeda. Mungkin ada rasa kecewa menghadapi keadaan, tapi mereka mulai bersyukur dan membawa puji-pujian. Jangan ragukan kuasa pujian dan penyembahan. Jaga hubungan kita dengan Tuhan, bangun mezbah di hadapan Tuhan. Bergaul karib dengan Allah, percaya Dia ada sekalipun tidak kelihatan. Kisah Para Rasul 4:12, syarat diselamatkan adalah percaya, jangan ragukan Allah.
Matius 27:41-43, Yesus adalah Anak Allah, tetapi Dia tanggalkan kemampuan-Nya untuk menyelamatkan diri dari salib. Yesus memilih mati di kayu salib untuk dosa-dosa manusia. Jangan ragukan bahwa Tuhan sanggup menyelamatkan kita. Mazmur 78:19-22, orang-orang Israel tidak yakin pada keselamatan dari Allah. Mazmur 78:22 [BIMK], “sebab mereka tidak percaya kepada Allah, pada kuasa-Nya yang dapat menyelamatkan mereka”. Mereka mempertanyakan apakah Allah sanggup menyediakan roti, padahal mereka telah banyak melihat mujizat. Mereka tidak percaya dengan pemeliharaan Allah hingga Allah murka. Oleh sebab itu, apapun kondisi yang kita lihat, mari lihat Allah yang sanggup menyelamatkan kita.
Yesaya 59:1-2, Tuhan punya kapasitas untuk menyelamatkan. Tetapi ada pemisah antara Allah dengan kita yaitu segala dosa, pelanggaran, dan kesalahan kita. Jangan hanya melihat Tuhan sanggup menyelamatkan tanpa kita melakukan bagian kita. Tuhan juga ingin kita bertobat. Ada perubahan, transformasi pikiran. Yang tadinya pikiran hanya tertuju pada hal duniawi, beralih hanya memikirkan perkara yang di atas. Bila ada hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, jangan biarkan.
2 Tawarikh 7:14, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Doa yang Tuhan inginkan adalah doa dengan membawa hati yang hancur. Akui dosa dan kesalahan kita.
1 Samuel 11:1-3, 12-13, belajar bahwa Tuhan sanggup menyelamatkan dan Tuhan akan wujudkan keselamatan. Percaya kepada Tuhan. Hari-hari ini dunia sudah kehabisan cara. Tidak tahu ujungnya seperti apa. Yohanes 4:42, “dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” Dunia sedang membutuhkan Yesus menjadi Juruselamat. Allah tidak ingin kita binasa. Bagi kita orang percaya, kita tidak akan melihat kebinasaan. Janji Allah ya dan amin. Hadapi hari esok dengan sukacita. Dalam nama Yesus, ketika keselamatan terjadi, ada sorak-sorai kemenangan dan ada pemulihan.
Amin.

