Curahkanlah Isi Hatimu Kepada Tuhan

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 19 Oktober 2025 - Oleh Pdm. Joice Arfianto

Allah mengerjakan apa yang kita doakan, karena itu kita harus berdoa. Allah mau berkomunikasi dua arah, Dia sebagai Bapa dan kita sebagai anak-anak-Nya. Harapan kita dalam sebuah komunikasi yang kita jalin dengan siapapun, kita menginginkan ada tanggapan yang jelas dari pihak yang kita ajak komunikasi. Amsal 13:12. Dalam hidup kita, waktu kita masuk dalam ruang-ruang doa ada kalanya kita merasa harapan kita belum terpenuhi, kadang kita sampai ke titik jenuh, lelah, capek, takut, cemas. Tetapi keinginan untuk terus mengalami pertumbuhan di dalam Tuhan, khususnya berdoa harus dilatih.

Jangan Batasi Sumber Hidup

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu pagi, 12 Oktober 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Berapa banyak kali kita begitu menyandarkan diri kepada yang dari dunia. Jangan sandarkan diri pada semua yang di dalam dunia. Ingat, semua yang di dalam dunia tidak bisa diandalkan. Di dalam dunia tidak ada yang kekal. Bersandarlah kepada sabda-Nya yang kokoh. Firman Allah itu kokoh, murni, menopang segala yang ada. Jangan batasi sumber hidup kita. Lewat firman-Nya, keberadaan-Nya, Tuhan adalah sumber hidup. Dia sanggup melampaui segala-segalanya. Kuasa Tuhan tidak pernah terbatas, Tuhan akan kerjakan yang kita doakan. Tapi permasalahannya, sudahkah kita sudah berdoa, sudahkah kita terhubung dengan Tuhan?

Hidup Dalam Syafaat-Nya

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 September 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Roma 8:28 - Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Bagi mereka mau menyatukan tujuan, menyatukan hati dengan Tuhan, maka perkataannya bukan perkataan yang sembrono. Dalam segala keadaan perkatakan firman. Ketika kita perkatakan firman, ada pelaksana firman yang melaksanakan. Mazmur 103:20 - Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. Iblis paling senang lemparkan setengah kebenaran, wajar saja kalau memperkatakan faktanya. Situasinya boleh buruk, tetap perkatakan firman. Ketika kita perkatakan firman, pelaksana-pelaksana firman sedang menanti ada firman yang diperkatakan. Kita bukan hanya sekadar memperkatakan firman karena saya orang Kristen, tapi karena saya sudah hidup di dalam syafaat-Nya Tuhan.

Pengalaman vs Iman

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 5 Oktober 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Allah mau kerjakan apa yang kita doakan. Itu sebabnya berdoalah. Tapi kalau kita tidak pernah berdoa, omongannya selalu negatif, bukankah semua perkataan adalah doa. Memang keadaan susah, tapi ketika menghadapi keadaan kita bisa berkata Tuhan tolong saya. Perkatakan yang kita imani, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu. Perkataan Kristus bisa melihat di luar yang melampaui fakta. Kadangkala kita memang punya pengalaman, tapi jangan dasarkan iman kita pada pengalaman. Dasarkan iman kita pada firman Allah.

Mulutmu Nasibmu

Written by Lois.

Ringkasan Khotbah Minggu sore, 21 September 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Syafaat kita itu destiny kita. Apa yang keluar dari mulut itu doa kita. Ijinkan Tuhan yang melatih mulut kita. Waktu kita sedang tertekan atau kesal, mulut ini kadang ngomong dengan sembrono. Jaga mulut kita. Alkitab mengingatkan: 1 Petrus 3:10 - "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Bisa saja kita ada dalam satu tempat “bayang-bayang maut” rasanya pasti kalah, tapi ingat Tuhan yang pimpin hidup kita, Tuhan yang bertanggung jawab atas hidup kita. Permasalahnya apa yang mau kita responi?