Curahkanlah Isi Hatimu Kepada Tuhan

. Hits: 13

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 19 Oktober 2025 - Oleh Pdm. Joice Arfianto

Allah mengerjakan apa yang kita doakan, karena itu kita harus berdoa. Allah mau berkomunikasi dua arah, Dia sebagai Bapa dan kita sebagai anak-anak-Nya. Harapan kita dalam sebuah komunikasi yang kita jalin dengan siapapun, kita menginginkan ada tanggapan yang jelas dari pihak yang kita ajak komunikasi. Amsal 13:12. Dalam hidup kita, waktu kita masuk dalam ruang-ruang doa ada kalanya kita merasa harapan kita belum terpenuhi, kadang kita sampai ke titik jenuh, lelah, capek, takut, cemas. Tetapi keinginan untuk terus mengalami pertumbuhan di dalam Tuhan, khususnya berdoa harus dilatih.

Ketika kita mau membuka diri untuk berkomunikasi dengan siapapun yang Tuhan tempatkan di tengah lingkungan kita bergereja, dalam rumah tangga, lingkungan sosial yang bisa meresponi komunikasi kita, itu bisa menjadi supersistem yang terbaik yang Tuhan beri. Bersyukurlah, sehingga kita bisa mencurahkan isi hati, pergumulan hidup kita kepada mereka. Lewat supersistem ini Allah mengerjakan apa yang kita doakan.

Ajakan dari pemazmur: Mazmur 62:9 - Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Kita harus percaya kepada Tuhan setiap waktu. Salomo ketika mengakhiri doanya, api menyambar korban dan Tuhan menjawab doa yang menjadi keinginan Salomo (2 Tawarikh 7:12). Tidak sia-sia ketika kita mencurahkan isi hati kepada Tuhan. Ketika kita mencurahkan isi hati kepada seseorang, kita tentunya telah lama mengenal orang tersebut. Harus ada pengenalan yang sungguh-sungguh kepada Allah, lalu kita mencurahkan isi hati. Kadang curahan hati kita kepada sesama jadi supersistem yang membangkitkan iman. Tapi kadang bisa jadi bumerang yang membuat kita kecewa, padahal tujuan kita mencurahkan isi hati kepada mereka, beban kita berkurang. Tanpa kita memberitahukan segala sesuatu, Allah tahu apa yang kita mau sampaikan. Allah Maha Tahu, tapi Allah ingin kita sampaikan keinginan kita lewat doa-doa kita. Allah tidak sama seperti manusia. Allah ingin kita membangun hubungan setiap waktu. Saat kita mencurahkan isi hati kepada-Nya, apa yang akan kita alami? Mazmur 62:9, cara kerja Allah lewat doa yang kita sampaikan, Dia melindungi kita. Biarlah dalam hidup kita sebagai orang percaya, bibir kita menjadi respon yang baik ketika mendengar curahan hati orang yang ada di sekitar kita. Mazmur 141:3, apakah mulut kita bisa membawa mereka di dalam doa kita supaya mereka bisa mengalami perlindungan dari Tuhan?

2 Raja-raja 6:14-15. Kisah ini dilatarbelakangi raja Aram yang sangat kesal karena setiap siasat perangnya diketahui oleh orang Israel. Dalam peperangan pasti ingin jadi pemenang. Allah yang akan berperang ganti kita dan kita akan berdiam diri. Dimana kita berdiam diri? Di kaki Tuhan, dalam ruang doa kita. Allah yang akan mengerjakan yang menjadi curahan hati kita, menjadi perlindungan. Kalau berdasarkan pengalaman kita sebagai manusia dan pengetahuan maka akan gagal. Bujang nabi Elisa datang mencurahkan isi hatinya ke tempat yang tepat, nabi Elisa. Ayat 16. Waktu Elisa mendengar curahan hati bujangnya dia paham ada malaikat Tuhan yang berkemah di sekeliling kita untuk menjaga kita. Apa tanggapan Elisa? Ayat 17, kadangkala ketika kita berdoa seringkali kita minta bukti. Justru yang Tuhan buat sebaliknya, cara Tuhan berhubungan, Dia merasa sangat penting dengan iman kita. Yang lebih dulu Tuhan bangun supaya ada iman, keyakinan, kepercayaan bahwa Allah bekerja ketika realitanya pun rasanya tidak menyenangkan dalam hidup ini. Allah mau memberikan jawaban bahwa Dia bekerja melalui iman, kepercayaan, keyakinan kita.

Ketika kita tetap mau mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan setiap waktu:

1. Allah bekerja memberikan perlindungan.

2. Allah bekerja membuka mata iman kita, membangkitkan kembali keyakinan, kepercayaan kita. Mazmur 142:2-4. Raja Daud punya kuasa dan punya pengalaman ahli perang, tapi ada satu titik dia mencurahkan isi hatinya. Ketika kita masuk ruang doa, maka Allah akan menunjukkan bagaimana keputusan yang tepat untuk kita ambil dan jalani. Tuhan beri kemampuan untuk dapat menanggung segala  konsekuensi dari keputusan yang kita ambil tersebut. Mazmur 40:2, sangat menanti-nantikan Tuhan (TB), dalam bahasa Inggris menantikan dengan sabar, bahasa Ibrani qavah = sesuatu yang penting, segera dipenuhi, membutuhkan respons yang cepat. Penyebutannyalebih dari sekali, diulang untuk sesuatu yang penting. Ayat 3, Tuhan mengangkat kita dari lubang kebinasaan dan menempatkan di atas bukit batu (Tuhan Yesus Kristus).

Amin.