Ringkasan Khotbah Minggu pagi, 12 Oktober 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Berapa banyak kali kita begitu menyandarkan diri kepada yang dari dunia. Jangan sandarkan diri pada semua yang di dalam dunia. Ingat, semua yang di dalam dunia tidak bisa diandalkan. Di dalam dunia tidak ada yang kekal. Bersandarlah kepada sabda-Nya yang kokoh. Firman Allah itu kokoh, murni, menopang segala yang ada. Jangan batasi sumber hidup kita. Lewat firman-Nya, keberadaan-Nya, Tuhan adalah sumber hidup. Dia sanggup melampaui segala-segalanya. Kuasa Tuhan tidak pernah terbatas, Tuhan akan kerjakan yang kita doakan. Tapi permasalahannya, sudahkah kita sudah berdoa, sudahkah kita terhubung dengan Tuhan?
1 Tesalonika 5:17 - Tetaplah berdoa. Kata tetaplah = adialeiptos (punya pengertian konstan dan konsisten, terus-menerus dan tepat). Itu sebabnya dari kata ini muncul istilah ‘doa adalah nafas orang percaya’. Kadangkala waktu kita sehat nafas ini tidak jadi prioritas. Kita lebih memprioritaskan, fokus pada target. Tapi bisakah kita capai target itu tanpa memprioritaskan bernafas? Tidak bisa! Ketika Tuhan katakan tetaplah berdoa, bukan berarti supaya setiap hari kita harus punya ritual tundukkan kepala berdoa. Memang kita harus berdoa, tapi biarlah kita selalu terhubung dengan Tuhan apapun yang kita kerjakan.
Allah sudah sediakan ada selengkap senjata. Kita memang manusia jasmani, tapi kita punya jiwa yang didalamnya ada perasaan, emosi, kepintaran, memori. Tapi kita juga adalah manusia roh, manusia sejatinya kita adalah manusia roh. Tuhan berikan selengkap senjata karena kita manusia roh, kita punya jiwa yang kadangkala bisa sangat terganggu oleh situasi yang ada. Kita punya tubuh sebagai bungkusnya yang kadang bisa sakit. Itu sebabnya Tuhan berikan selengkap senjata Allah yang harus kita gunakan dan imani. Efesus 6:17 - dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, Selengkap senjata Allah senjata untuk bertahan. Pedang Roh yaitu Firman Allah untuk melawan--menghadapi sesuatu perkatakan firman. Ayat 18, kita diingatkan berdoalah setiap waktu dalam Roh. Roh kita selalu terhubung dengan Tuhan di tengah pekerjaan. Sama seperti kita bekerja, tanpa sadar kita tetap bernafas. Kerjakan dengan iman memperlabakan talenta dan karunia yang sudah Tuhan titipkan. Jangan bekerja karena butuh uang, karena uang akan jadi mamon, kita adalah tuannya. Berdoa sama dengan bernafas, jadi punya kekuatan untuk berpikir. Ayat 18 [TSI] - Dalam segala keadaan berdoalah selalu. Dan untuk semua hal yang kamu perlukan, berharaplah sepenuhnya kepada Roh Kudus. Hendaklah kamu terus waspada terhadap ancaman musuh dan berdoa setiap waktu. Jangan menyerah! Berdoalah terus-menerus untuk semua umat Allah. Ketika kita sedang berdoa kita sedang terhubung dengan Dia, kita sedang membangun, tidak membatasi dengan sumber kehidupan. Berharaplah sepenuhnya kepada Allah. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Ketika engkau berdoa, engkau sedang waspada terhadap ancaman musuh. Tuhan Maha Tahu dan Dia ingin memberitahukan kepada yang terhubung dengan Dia lewat doa.
Yesus pernah berpesan kepada murid-murid-Nya: Matius 26:41 - Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Matius 26:43-45. Yesus ditangkap oleh prajurit yang disuruh oleh imam-imam, dari bait Allah. Yang memusuhi Yesus justru orang-orang yang tahu Firman Allah. Matius 26:69-70, Petrus menyangkal. Ayat 72, menyangkal dan bersumpah. Ayat 74, mengutuk dan bersumpah. Ayat 75, Petrus teringat yang dikatakan Yesus padanya. Itu sebabnya kenapa Yesus berkata: “Berdoa”, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Jangan matikan sumber hidup itu. Ijinkan tetap terhubung. Dalam kondisi seperti ini, jauh sebelumnya Yesus sudah tahu. Itu sebabnya dia berdoa untuk Petrus. Lukas 22:31, ini doa Yesus buat kita juga. Tuhan berdoa buat kita. “Simon, Simon”, panggilan dua kali adalah panggilan kasih. Tuhan tahu apa yang akan terjadi di depan. Ayat 32 - tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Tuhan tahu ada saatnya kita lemah, tapi Tuhan mau kuatkan kita. Tuhan selalu punya pengharapan. Tuhan juga mau pakai lewat kelemahan kita menjadi titik dimana bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Yakobus 4:5 - Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!" Bukankah kita manusia roh? Allah tidak ingin satupun binasa. Ayat 6, anugerah Allah lebih besar daripada kelemahan dan kegagalan kita. Anugerah Allah mau mengubah hidup kita. Percayalah, ketika kita berdoa, kita terhubung dengan Allah.
Amin.

