Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 14 September 2025 - Oleh Pdt. Yani Arfianto
Dalam hidup kita, Tuhan punya rancangan yang luar biasa. Kita harus menangkap sesuatu dari Tuhan lewat kejadian atau peristiwa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Menangkap, merujuk pada pencapaian, keberuntungan dan rejeki, nasib, itu tergantung respon kita. Cara kita menangkap setiap peristiwa itu menentukan tujuan atau nasib yang dinyatakan dalam hidup kita. Menangkap kehendak Tuhan berarti menyejajarkan hidup dengan Firman Tuhan dan kehendak-Nya. Lewat apa? Lewat doa, baca Firman.
Bagaimana kita menangkap kehendak Tuhan dalam hidup kita secara pribadi?
Kata pega, turunan katanya pegar (bahasa Portugis). Pegar artinya menangkap, merespon panggilan Tuhan dan meraih janji-Nya, menggenggam iman dengan tindakan yang nyata. Filipus 3:12 - Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Latar belakangnya Rasul Paulus mengajak jemaat Filipi agar melupakan masa lalu dan terus maju mengejar tujuan Kristus dengan fokus yang tidak tergoyahkan. Seringkali ketika kita mengalami pengalaman yang mengenakkan, kita mudah berkata puji Tuhan, berarti Tuhan beserta saya, memberikan jalan keluar. Tapi ketika mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan, kadangkala kita sudah tidak menangkap apa arti peristiwa yang sedang kita alami. Ketika tidak ada pega (pegar) kita menyalahkan tujuan Allah dalam hidup kita. Kalau tidak menangkap sesuatu dalam peristiwa itu, kita akan gagal menangkap tujuan Allah dalam hidup kita.
Orang yang pega aktif mengejar kehendak Allah, tidak pasif. Seringkali kita tidak mengejarnya, dan malah mundur saat mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Kita harus menangkap tujuan dan kehendak Allah dalam hidup kita. Tuhan punya tujuan dalam setiap pribadi kita masing-masing. Tujuan Allah: Yeremia 29:11 - Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Setiap peristiwa yang kita alami kalau kita tidak menangkap apa yang di dalamnya, kita akan salah merespon tujuan Allah dalam hidup kita. Mazmur 139:13-16 - ... mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Semua kejadian ada dalam kontrolnya Tuhan, sudah terukur dalam tujuan Allah dalam hidup kita. Yeremia 1:5, panggilan Tuhan dalam hidup Yeremia. Galatia 1:15, panggilan Tuhan dalam hidup Paulus, sebelum diubahkan dia begitu kejam, karena perjumpaan dengan kasih karunia Paulus menangkap kehendak Tuhan.
Kalau kita ingin tujuan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita, kita harus menangkap kehendak Tuhan. Hubungkan dengan 1 Timotius 2:1-4. Dalam ucapan syukur ada mukjizat, kita mengerti rancangan Tuhan yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Filipi 4:6, Kolose 4:2, dibalik ucapan syukur ada berkat luar biasa. Dasar untuk menangkap kehendak Tuhan adalah ucapan syukur. Contoh Kejadian 41:51-52. Yusuf tidak dendam akan masa lalu, tapi dia bersyukur. Setiap peristiwa akan membuat kita takut, trauma ketika itu menekan kejiwaan kita. Oleh ucapan syukur itu Yusuf bisa melupakan yang lalu dan bisa menangkap kehendak Tuhan dalam hidupnya. Yusuf bisa mengampuni orang yang telah menyakitinya. Roma 12:20. Yusuf terima saudara-saudaranya, semuanya dipanggil ke Mesir untuk terima berkat yang telah dia nikmati. Lukas 6:27-36, Tuhan jelaskan untuk kita menikmati pengampunan dalam hidup kita. Pengampunan harus kita nyatakan untuk orang yang menyakiti hidup kita dan berdoa untuk mereka. Matius 5:44-45. Arti syafaat, kita mau mengangkat dan menggantikan salib yang dia pikul, kita menjadi pengantara. Tidak mudah, tapi dengan kekuatan Roh Kudus kita dimampukan. Ayat 45, dimana pun komuntias kita, kita menjadi saluran berkat Tuhan.
1 Timotius 2:2 syafaat kita ditujukan kepada raja-raja atau pemerintah. Daud bisa mengendalikan dirinya untuk berdoa bagi pemimpinnya. 1 Samuel 24:5-7. Pemerintah adalah wakil Tuhan. Kadang ada aturan yang membuat kita kecewa. Cara kita untuk menyampaikan pendapat harus benar. Seringkali kita memotong punca jubah dengan komentar-komentar kita. Daud berdebar-debar memotong punca jubah Saul, Daud menyesal. Hormati pemerintah karena mereka wakil Tuhan. 1 Samuel 26:11-15, ada kesempatan kedua untuk membunuh Saul tapi Daud tidak melakukannya. Daud menangkap kehendak Allah, ayat 17-19. Ayat 21-23, ada perubahan dalam kehidupan Saul. Kehidupan kita ketika bersyafaat, menangkap kehendak Tuhan, berdoa untuk pemerintah dan aparat. Kalau kita lakukan bagian kita akan terjadi perubahan. 1 Timotius 2:3-4. Lakukan kebenaran Allah dalam hidup kita. Yesaya 60:1-2 - Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
Amin.