Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 5 Oktober 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Allah mau kerjakan apa yang kita doakan. Itu sebabnya berdoalah. Tapi kalau kita tidak pernah berdoa, omongannya selalu negatif, bukankah semua perkataan adalah doa. Memang keadaan susah, tapi ketika menghadapi keadaan kita bisa berkata Tuhan tolong saya. Perkatakan yang kita imani, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu. Perkataan Kristus bisa melihat di luar yang melampaui fakta. Kadangkala kita memang punya pengalaman, tapi jangan dasarkan iman kita pada pengalaman. Dasarkan iman kita pada firman Allah.
Yakobus 4:1-4. Ayat 1,2, seringkali kita ingin sesuatu, kenapa tidak berdoa saja? Ayat 3, berdoa hanya terfokus pada aku, aku, padahal doa bukan mengarahkan kehendak Allah kepada kehendak kita. Doa adalah meletakkan kehendak kita di bawah kendali kehendak Allah. Itu sebabnya setiap kali kita berdoa dalam nama Yesus. Bukankah Yesus mengajarkan datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Ingat, Allah melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita pikirkan dan kita doakan. Allah kita bukan hanya sekadar berfirman, tapi bertindak. Yesaya 64:4 - Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian. Permasalahnya apakah kita menantikan Dia? Kuasa Tuhan yang luar biasa tidak berlaku bagi semua orang, tapi itu hanya berlaku bagi yang terhubung dengan Dia. Sudahkah kita berdoa dan letakkan kehendak kita di bawah kehendak Allah? Karena Allah mau bertindak bagi yang menanti-nantikan Dia (= dipilin, dijalin, hatinya menjadi satu dengan hati Allah, tujuannya menjadi satu dengan tujuan Allah). Yesaya 63:9 - ... Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala. Ijinkan firman Allah mempengaruhi, benar-benar menjadi rhema dalam hidup kita, mempengaruhi pola pikir kita, perkataan kita. Sehingga setiap kata-kata yang keluar menjadi doa kita. Ada Allah yang mau bertindak bagi yang menanti-nantikan Dia.
Contoh:
1. Raja Asa.
Raja Asa pernah mengalami kebaikan Tuhan. 2 Tawarikh 16:9. Dia tadinya adalah raja yang berpaut kepada Tuhan, tapi sayangnya dalam perjalanan imannya dia telah berlaku bodoh. Pelihat Hanani sempat sampaikan hal ini pada raja Asa. Tuhan perhatikan kehidupan kita masing-masing, permasalahannya kita gantungkan kepada siapa harapan kita? Raja Asa ketika sedang diserang kerajaan Israel, dia mulai cari pertolongan pada manusia. Sebetulnya pelihat ini pernah mengingatkan ayat 8, di masa lalu raja Asa pernah punya pengalaman diserang tentara yang lebih banyak. Peristiwanya 2 Tawarikh 14:11-14. Bukan berarti ketika berharap pada Tuhan kita tidak kerjakan apa-apa, tetap andalkan Tuhan. Imankan Firman-Nya. Firman akan menggerakkan kuasa Allah. Raja Asa berlaku bodoh, mulai bergantung pada raja Aram. Ketika ditegur Hanani, raja Asa sakit hati. 1 Tawarikh 16:10. Kalau Allah tegur, Allah mengasihi kita. Akhirnya raja Asa sakit di kakinya sampai kematiannya.
2. Raja Yotam.
Raja Yotam mau dengar Firman Allah. Saat ditegur nabi Yesaya -keponakan raja Uzia. Peristiwanya ketika Yotam, anak raja Uzia jadi raja. Raja Uzia pernah mengalami mukjizat Tuhan, jadi raja sejak 16 tahun. Selama dia mencari Tuhan, Tuhan buat berhasil. Sayangnya raja Uzia sombong. Dan ketika Yotam menjadi raja juga menghadapi masalah. Masalahnya: Yesaya 8:7-8. Raja Asyur yang menyerang digambarkan seperti air yang meluap. Boleh ada banjir sampai ke leher, tapi Imanuel tahu semuanya itu. Ayat 6, kasusnya terjadi karena bangsa ini menolak air Syiloah yang mengalir lamban. Bangsa ini mengandalkan Rezin-raja Aram dan anak Remalya-raja Israel. Ketika sedang menghadapi masalah, raja Yotam pernah punya pengalaman lebih andalkan yang kelihatan, berpikir kalau mengikuti cara Tuhan lambat. Padahal kalau ikuti air Syiloah yang mengalir lamban itu, airnya mengalir ke kolam Siloam, dimana ada kesembuhan. Ketika raja Yotam ditegur nabi Yesaya, dia mau terima. 2 Tawarikh 27:6 - Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya. Kenapa seringkali kita meragukan Tuhan? Jangan tolak air Syiloah yang mengalir lamban. Mazmur 66:19 - Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
Mazmur 27:13-14 - [27:13] Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! [27:14] Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Amin.

