Longing The Lord With Attitude

. Hits: 237

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 24 Mei 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Bagaimana sikap kita menantikan kedatangan-Nya? Tetaplah berkumpul di sekitar korban Kristus, seperti burung rajawali berkumpul di sekitar bangkai. Di situlah kita diingatkan karena kematian-Nya, saya punya kehidupan. Karena Pribadi itu menjadi Pribadi yang terkutuk oleh Allah, saya menerima berkat. Karena Pribadi itu dijadikan berdosa, saya dibenarkan. Karena Dia menjadi miskin, supaya di dalam kemiskinan-Nya saya menjadi kaya.

Ketika Nuh sedang menantikan semua yang Allah sampaikan kepadanya, Nuh membangun bahtera selama 100 tahun (sejak umur 500 tahun-Kejadian 5, ketika Nuh masuk dalam bahtera umurnya 600 tahun-Kejadian 6). Untuk menggenapi janji Allah, perlu sebuah sikap tetap bersemangat, tetap bekerja, taat, tetap lakukan dengan setia, dan Nuh menerima hikmat dari Allah. Di dalam bahtera pun harus punya sikap yang baik untuk ijinkan janji Allah terjadi. Allah tidak beritahukan berapa lama mereka—Nuh, istri, anak-anak, dan menantunya beserta dengan ribuan binatang yang dikumpulkan Allah—berada di dalam bahtera.

Saat Dia datang tepat pada waktunya, rupanya ada yang menanggapi dengan biasa saja (sikap alamiah), tidak berjaga-jaga seperti 5 anak dara yang bodoh sehingga kehilangan minyaknya. Tetapi ada yang menanggapi dengan tetap bersemangat, punya sebuah sikap hati seperti 5 anak dara yang bijak yang punya persediaan minyak. Maka minyak itu terus mengalir di hidupnya. Matius 25:9, ketika 5 anak dara yang bodoh meminta minyak kepada 5 anak dara yang bijak menjawab, “Not so; lest there be not enough for us and you: but go ye rather to them that sell, and buy for yourselves.” [KJV]. Rupanya untuk menanti kedatangan-Nya kita harus punya sikap “beli untuk diri sendiri”, kita bayar dengan responi firman.

Yesus pernah berkata kepada sidang jemaat Laodikia, Wahyu 3:18 - maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Jemaat Laodikia adalah jemaat yang kaya, diberkati, punya industri, perbankan di zaman itu. Catatan sejarah mengatakan tahun 61 M terjadi gempa bumi yang dahsyat yang meruntuhkan kota Laodikia. Saat itu Laodikia merupakan salah satu jajahan Roma, dan yang memerintah Roma adalah kaisar Nero. Penduduk dan pemerintah Laodikia tidak meminta pemerintah pusat, tapi mereka punya sumber daya dan kekayaan yang cukup untuk membangun kembali kota Laodikia. Termasuk jemaat di sana mereka diberkati, dan tidak pernah mendapat tantangan dari pihak Yahudi maupun aniaya dari pemerintah Roma; sehingga mereka nyaman dalam kekristenan mereka, dan mulai berpikir kalau kami bisa diberkati seperti ini karena kami cukup saleh, bahkan lebih saleh dari 6 sidang jemaat yang lain. Mereka begitu bangga dengan kekayaan mereka. Hati-hati gereja Tuhan, ketika berada dalam zona nyaman, di dalam kekayaan, keberkatan, damai sejahtera dan tidak ada masalah, berapa banyak kali punya pernyataan aku cukup baik di hadapan Tuhan sehingga aku pantas menikmati.

Wahyu 3:14-17. Ayat 15 - Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Tuhan tahu keadaan kita. Menurut logika—ukuran kita kalau menjadi Kristen setengah dingin atau setengah panas mendekati panas itu lebih baik daripada yang dingin. Tetapi menurut ukuran Tuhan lebih baik panas atau dingin. Jemaat Laodikia diselamatkan karena anugerah Tuhan. Setiap orang diselamatkan karena anugerah (Roma 3:23,24). Jemaat Laodikia sudah terima anugerah (Efesus 2:8), mereka bisa menjadi percaya karena mereka terima anugerah. Ketika sudah percaya, mereka bertumbuh dalam percaya (Yakobus 2:2, iman akan disempurnakan oleh perbuatan-perbuatan), mereka merasa bangga karena mereka taat kepada Firman. Lukas 18:9, Yesus beri perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Orang Farisi fokusnya bukan lagi kepada Tuhan tapi karena aku tidak sama dengan orang lain. Ayat 14, pemungut cukai pulang dibenarkan karena kasih karunia Allah. Nantikan Tuhan dengan sebuah sikap hati, kalau kita ada sampai sekarang itu karena kasih karunia Allah. Imamat 13:12-13.

Wahyu 3:16 - Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Orang yang tidak panas atau dingin membuat Tuhan muak dan akan memuntahkannya. Kalau kita masih bisa setia, ada, semata-mata karena anugerah Tuhan. Wahyu 3:18, Yesus menasihatkan kepada jemaat Laodikia untuk membeli emas yang murni yaitu kebajikan rohani (2 Petrus 1:3,4). Tuhan berikan janji-Nya untuk meneguhkan, menopang kita, untuk melindungi kita supaya kita bisa mengambil bagian dalam kodrat ilahi, luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan. Kalau sekarang kita punya sifat-sifat yang baru, itu karena Firman Allah yang menjaga, itu sebabnya Yesus juga menasihatkan pakailah jubah kebenaran-Ku dan minyak urapan Roh Kudus supaya kita bisa melihat di balik semua peristiwa—seperti orang Samaria yang murah hati.

Wahyu 3:19 - Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Kalau jemaat Laodikia masih dinasihati oleh Firman Allah, berarti karena Tuhan masih mengasihi mereka. Intimlah dengan Tuhan ketika sadar kita diberkati, dilindungi, kita bisa melayani itu karena kasih karunia Allah. Wahyu 3:20 - Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Tuhan berdiri di muka pintu dan mengetuk, kerendahan hati-Nya Tuhan tidak mau memaksakan. Ketika kita mau responi sementara kita sedang merindukan-Nya, buka hati dan ijinkan Pribadi kasih karunia (Yesus) itu masuk. Kemampuan kita untuk hidup saleh, itu hanya karena kasih karunia. Jangan sampai Pribadi kasih karunia itu hanya di luar. Jalinlah keintiman dengan Tuhan, Yesus dengan kita, kita dengan Yesus, kita sehidangan dengan Dia, ada sesuatu yang Tuhan sediakan.

Kenapa rasul Yohanes bisa intim? Karena ia hanya bersandar pada kasih karunia. Yohanes 13:23 - Now there was leaning on Jesus' bosom one of his disciples, whom Jesus loved. [KJV]. Rasul Yohanes ia adalah anak-anak guruh yang bertipe keras, kelihatannya tidak punya kemampuan apa-apa (Yohanes 21:20), tapi ia selalu bersandar di dada Yesus. Rasul Yohanes ketika yang lain mati syahid, ia juga disiksa, sempat digoreng di minyak panas tapi tidak mati. Ia kemudian di pindahkan ke Pulau Patmos yang tidak ada tumbuhan dan air, yang ada hanya ular, tapi bertahun-tahun ia tidak mati, di sana ia malah mendapat pewahyuan dari Allah. Sesudah itu ia dibawa lagi ke daratan dan sempat menjadi uskup di Efesus. Yohanes mati tahun 98, ia berumur paling panjang di antara rasul-rasul yang lain karena ia suka bersandar pada kasih karunia. Bahkan kalau ia dapat pewahyuan itu hanya kasih karunia Allah.

Kejadian 6:9. Nuh orang benar, tidak bercela, hidup bergaul dengan Allah; ini terjadi karena Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan (ayat 8). Pertama kali kata kasih karunia muncul di Alkitab, dialami oleh Nuh. Ketika kita hanya bersandar kepada kasih karunia Allah, ketika kita menantikan Tuhan dengan sebuah sikap saya bersandar karena kasih karunia Allah, maka kita akan disebut orang benar, Tuhan jaga supaya tidak bercela, intim dengan Allah.

Amin.