Ringkasan Khotbah Minggu, 19 Juli 2020 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Yesus adalah Firman yang menjelma menjadi manusia. Yohanes 1:14, Dia ada di tengah kita dan Firman-Nya tinggal di dalam kita. Roh-Nya yang tinggal di dalam kita lebih besar dari semua yang ada di dunia. Karena itu sukai dan imani Firman (Yohanes 1:4).
Ketika kita memandang Surya Kebenaran yaitu Yesus sendiri, kita akan punya mata hati yang terang. Efesus 1:18 - Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus. The eyes of your understanding being enlightened [KJV], mata dari pengertian kita diterangi.
Berapa banyak kali ketika kita melihat situasi dunia kita menjadi kuatir. Ketika kita dengar Firman, Firman membuat mata hati dan pengertian diterangi. Kita punya pengharapan dan pengharapan di dalam Dia tidak mengecewakan. Efesus 1:19 - dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya. Percaya adalah percaya dalam hati dan pikiran sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya. Kristus adalah Kepala dan kita anggota tubuh-Nya (ayat 22). Kalau anggota tubuh diserang, tentu kepala akan membela, itu sebabnya melekatlah kepada Kristus. Kalau kita menyukai Surya Kebenaran, kita akan melihat betapa ajaib Dia. Mazmur 119:18 - Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu. Apa yang kita lihat seringkali mempengaruhi hidup/pikiran kita. Padahal kita tahu dalam diri kita ada kuasa yang besar, tapi kita lebih terfokus pada situasinya dan itu yang membekas di hati kita.
2 Korintus 4:3,4. Cahaya Injil itu adalah kemuliaan Kristus, ketika kita percaya Kabar Baik, kita akan melihat kemuliaan Kristus. Kemuliaan Kristus tidak hanya bicara tentang wajah Kristus. Perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun menjamah ujung jumbai jubah Yesus sembuh, karena dia melihat kemuliaan Kristus. Dalam Matius 8 ada seorang kusta yang datang menghampiri Kristus. Peraturan Hukum Taurat (Imamat 13) menyatakan orang yang kena kusta harus diasingkan, dan kalau ada orang yang melihat, orang kusta itu harus berteriak, “Najis, najis,” sehingga orang tidak mendekat. Orang yang kena dia akan menjadi najis. Orang kusta ini rupanya dari jauh sudah mendengar khotbah Yesus, dia mendekati Yesus—“melanggar Hukum Taurat”. Dia tahu Yesus mampu menyembuhkan, tapi yang dia pertanyakan apakah Yesus mau menyembuhkan. Ia melihat kemuliaan Tuhan, karena itu ia berani mendekat. Yesus berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Tahir = sembuh dan dipulihkan, dikuduskan sehingga tidak najis.
Kalau kita fokus pada Surya Kebenaran, mata hati kita akan diterangi Injil sehingga kita bisa melihat kemuliaan Allah. 2 Korintus 4:7-8, kita masih tanah liat, ketika kita mendengar Firman membangkitkan iman, perkatakan yang kita imani (ayat 13). Berkata-kata berdasarkan yang kita imani, dalam kita ada kuasa yang besar. 2 Raja-raja 19, raja Hizkia sedang dikepung oleh masalah (ayat 14). Pasukan raja Benhadad lebih banyak dan ada intimidasi dari surat yang dia baca, tapi Hizkia pergi ke rumah Tuhan membentangkan surat itu. Kabar baiknya, Tuhan memberi respon lewat nabi-Nya (ayat 29, 30). Hasilnya: 2 Raja-raja 19:34,35 - Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku." Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN [that the angel of the LORD went out], lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! Raja Benhadad akhirnya pulang ke Asyur dan dibunuh oleh anaknya sendiri.
Apakah perkataan Tuhan kita simpan dalam hati kita? 2 Petrus 1:19. Matahari fajar (Firman) pasti akan terbit, akan terjadi. Mazmur 105:18,19. Yusuf dihimpit oleh permasalah, tapi ketika percaya pada firman, ada waktunya Firman akan genap, terjadi, membenarkan.
Amin.

