Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 4 Oktober 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Tuhan memberikan damai sejahtera-Nya. Yohanes 14:27 [FAYH] - "Aku meninggalkan kalian dengan satu anugerah—sejahtera pikiran dan hati. Sejahtera yang Aku berikan ini tidak rapuh seperti yang diberikan oleh dunia. Sebab itu, janganlah kuatir atau takut! Dalam Perjanjian Baru ditulis dengan bahasa Yunani, irene, yang artinya damai sejahtera. Tetapi Yesus meninggalkan shalom kepada murid-murid-Nya, yang artinya hubungan kita dengan Allah dipulihkan sehingga kita bisa menikmati convenant, perjanjian kita dengan Allah. Kalau Allah ada di pihak kita, siapa yang jadi lawan kita.
Saat ada di dalam damai sejahtera Allah, bukan berarti bebas masalah. Bahkan iblis senang taruh masalah, agar kita susah move on. Yesaya 54:17, bukan kebenaran yang kita capai dengan kekuatan kita, tetapi kebenaran yang kita terima dari Tuhan sendiri. Inilah kabar damai dari Sion. Yesaya 54:5-8, kita ditegakkan di atas kebenaran karena karya salib. Yang membuat kita bisa berjalan dari kemenangan pada segala kemenangan. Tapi iblis senang menaruhkan perasaan palsu.
Kisah Para Rasul 5:3, cerita tentang Ananias dan Safira tidak menepati janjinya. Rencana awal, mereka ingin memberi ke bait Allah hasil penjualan tanah. "But Peter said, Ananias, why has the Evil One put it into your heart a false feeling" Iblis taruh perasaan palsu atas dosa masa lalu. Dibuat agar tidak bisa move on, seakan Allah masih memperhitungkan masa lalu kita, apa yang ditabur akan dituai. Kalau Tuhan berkata "sejauh timur dari barat Aku melemparkan dosamu", kenapa kita lebih meresponi masa lalu? Jemaat Tuhan rasanya sulit untuk maju karena iblis menyerang hati. Yohanes 13:2 [KJV] - And supper being ended, the devil having now put into the heart of Judas Iscariot, Simon's son, to betray him; Iblis paling senang taruh di hati. Ketika Yesus berkata "shalom Aku berikan", Tuhan berikan shalom di hati dan pikiran. Ketika kita selalu merasa tidak layak, tanpa sadar kita berkata darah Yesus kurang sempurna menebus saya.
1 Tesalonika 5:8, jemaat Tuhan yang sudah diselamatkan, pakai baju zirah, baju iman. Ketika kita dikuduskan, kita penuh kasih, sehingga kita tidak merasa lebih baik dari yang lain. Untuk melawan perasaan bersalah, pakai baju zirah iman dan ketopong pengharapan. Inilah yang bisa membuat kita berjalan dari iman kepada iman, kebenaran kepada kebenaran. Dan kita tidak merasa tertuduh, tapi terus bertumbuh.
Roma 8:1-4 [BIMK], “Sekarang tidak ada lagi penghukuman terhadap mereka yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus. Sebab hukum Roh Allah yang membuat kita hidup bersatu dengan Kristus Yesus sudah membebaskan saya dari hukum yang menyebabkan dosa dan kematian. Apa yang tidak dapat dilakukan oleh hukum agama, karena kita manusia lemah, itu sudah dilakukan oleh Allah. Allah mengalahkan kuasa dosa dalam tabiat manusia dengan mengirimkan Anak-Nya sendiri, yang datang dalam keadaan sama dengan manusia yang berdosa, untuk menghapuskan dosa. Allah melakukan itu supaya kehendak-Nya yang dinyatakan dalam hukum agama Yahudi itu dapat dijalankan dalam diri kita yang hidup menurut Roh Allah dan bukan menurut tabiat manusia.” Taurat itu digenapi oleh Kristus. Sehingga kita tidak mengikuti manusia yang lemah, tapi mengikuti Yesus saja.
Roma 8:10-11 [BIMK]. Mengapa Roh Allah bisa memberikan hidup? Sebab hubungan kita dengan Allah sudah diperbaiki. Bukan karena kita, tetapi kita menghidupi Roh Allah yang sudah bekerja. Tubuh kita yang fana akan dibangkitkan. Inilah pengertian kita sudah berbaikan kembali. Roma 8:15-16 [BIMK], Allah jadi Bapa kita. Kita bisa intim dengan Dia. Bukan kita sendiri, tetapi Roh Allah yang menyatakan kita anak-anak Allah. Kita memang tidak sempurna, tetapi saat masuk dalam kehendak Allah, Roh Allah terus membimbing. Tetaplah intim dengan Tuhan.
Mazmur 103:1-5, Kemah Daud isinya hanya puji-pujian. Yang dipulihkan Tuhan adalah kemah Daud. Hanya dengan memuji Tuhan, kita dapat menghampiri tahta kasih karunia-Nya. Daud mendorong jiwanya untuk memuji Tuhan. Tuhan sudah tebus kita dari kebinasaan. Ketika kita punya pola pikir yang diperbaharui, menolak perasaan palsu (false feeling), memilih untuk memuji Tuhan, maka kita akan terus berjalan dari iman kepada iman, dari kebenaran kepada segala kebenaran. Maka masa muda kita akan diperbaharui.
Amin.

