Memulai Hari Dengan Yesus

. Hits: 224

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi 18 Oktober 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Kejadian 42:36 - “And Jacob their father said unto them, Me have ye bereaved of my children: Joseph is not, and Simeon is not, and ye will take Benjamin away: all these things are against me.” [KJV].

Yakub tidak tahu Yusuf sudah jadi raja. Yusuf sedang mempersiapkan satu rancangan untuk menyelamatkan keluarganya, tapi dengan syarat dia ingin melihat adik bungsunya dulu. Namun, karena Yakub tidak melihat, ia merasa semua keadaan sedang memusuhinya. Kalau Yakub tidak serahkan Benyamin, kita tidak tahu bagaimana hidup mereka nantinya. Sekalipun kita belum melihat, tetapi Allah sudah memelihara kita. Hidup adalah pilihan, percaya firman atau keadaan.

Masa muda yang diperbaharui juga merupakan pilihan. Seperti rajawali yang memperbaharui masa mudanya, tetapi bukan dengan kekuatan diri sendiri, tapi mengijinkan Allah untuk memperbarui.

Mazmur 92:1-2 “Mazmur. Nyanyian untuk hari Sabat. Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam,” Apa yang kita baca lebih dulu ketika memulai hari? Pemazmur terfokus pada kasih setia Tuhan untuk mengawali hari. Sudahkah membaca Alkitab sebelum membaca yang lain di pagi hari?

Mazmur 92:3-4, “dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi. Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.” Ketika kita membaca firman, bersuka pada Tuhan diawal hari, kita sedang paksakan diri bersukacita dengan apa yang Tuhan perbuat walaupun belum kita lihat.

Banyak orang yang beranggapan semakin cepat kita mengetahui situasi dunia, semakin kita cepat ambil keputusan. Tetapi justru lebih banyak mendatangkan kekhawatiran. Dan semua keputusan yang didasarkan ketakutan, seringkali banyak salahnya.

Segala sesuatu mendatangkan kebaikan, untuk orang yang mengasihi Tuhan. Roma 8:28Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Kita harus ijinkan kehidupan yang beradaptasi sesuai dengan firman. Meskipun Yusuf tahu kakak-kakaknya memusuhinya, dia tetap taat untuk menemui mereka. Saat dalam penderitaan, Yusuf pegang firman, dia tetap bersukacita. Saat dijual menjadi budak, Yusuf sudah tidak punya harga diri. Dia ijinkan situasinya beradaptasi dengan firman Allah, tangan Tuhan menyertai dan membuat apa yang dilakukan Yusuf diberkati.

Saat kesukaan kita lebih kepada firman Allah, meski pun dalam penjara, tangan Tuhan tetap menyertai Yusuf, menjadikan Yusuf kesayangan kepala penjara. Kenapa? Karena firman ada di dalam hati. Yusuf menghadirkan Allah dalam situasinya. Kejadian 41:15-16, "bukan sekali-kali aku, melainkan Allah", Yusuf sadar akan firman yang diajarkan ayahnya. Kejadian 32:10, ini adalah sikap ayahnya saat menghadap Tuhan, saat awalnya dia hanya menggunakan tongkat dan berubah jadi 2 pasukan, semua hanya karena Tuhan. Ibrani 11:21, gaya hidup ini yang diimani Yusuf, seperti ayahnya yang bersandar pada tongkat dan menyembah. Kejadian 41:37-38, ketika firman ada di dalam hidup kita, ada Allah dalam hidup kita. Di zaman itu belum bicara tentang Roh Kudus, tetapi Firaun bisa membaca bahwa hidup Yusuf benar-benar memegang firman. Firaun bahkan mengangkat Yusuf menjadi orang kedua, padahal Yusuf bukan orang Mesir.

Amsal 8:17-22, ketika kita mengasihi hikmat, kita akan mendapatkan banyak hal. Kita bisa isi perbendaharaan kita bukan  karena kuat dan gagah kita, tetapi karena Dia. Amsal 8:23, sebelum masalah ada, Yesus sudah ada, kenapa kita tidak mendapatkan Dia?

Amsal 8:36-37, “Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."

Yohanes 1:14, firman itu adalah Yesus sendiri. Ketika kita memulai hari kita bersama dengan Dia, kita akan mendapatkan segala-galanya.

Amin.