Kristus Merasakan Penderitaan Kita

. Hits: 288

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 1 November 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Firman Allah mengatakan “upahmu besar di sorga”, artinya selama kita menjalani hidup di muka bumi, semua penyediaan dari sorga tersedia bagi kita. Bukan hanya masalah rohani. Bumi pun berasal dari sorga, dari firman Tuhan. Mari jalani hari-hari dengan tetap bergantung pada kasih karunia Allah.

Saat kita yakin kita ada di dalam kebenaran, Yesus bisa mencukupkan. Ketika kita berharap didalam kebenaran firman Tuhan, kita akan mengalami Kerajaan Sorga hadir dalam hidup kita. 1 Yohanes 3:19, “Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah”, kita berani untuk tenang karena kita ada di dalam kebenaran. Mengapa demikian?

1 Yohanes 3:1, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.” Iblis senang mengintimidasi dan membuat kita tidak bisa move on, menuduh kita dengan kesalahan masa lalu. 1 Yohanes 2:1-2, Yesus menjadi pengantara, penebus dosa, pembela kita. Di dalam Tuhan Yesus, semua dibayar lunas. Yesus adalah pendamaian kita.

1 Yohanes 3:20, “sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu. Iblis paling senang hembuskan tuduhan dosa (Yeremia 17:9), sehingga kita tidak berani maju kepada Tuhan. Tuhan lebih besar dari hati yang selalu menuduh kita. 1 Yohanes 3:21, “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah” saat kita sadar Allah lebih besar dari dosa kita, ada keberanian menghampiri-Nya. Saat kita datang, Tuhan berkata, “Aku mau engkau sembuh, Aku mau engkau tahir” (Matius 8:3). 1 Yohanes 3:22, “dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”apa yang berkenan kepada-Nya? Yohanes 6:28-29, percayalah kepada Dia yang diutus Allah. Itulah yang berkenan.

Dalam kitab Imamat, ada 5 macam korban; korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa, dan korban penebus salah. Kesemua korban ini menunjukkan apa yang digenapi oleh Yesus. Imamat 2:4, di dalam korban sajian tidak ada binatang yang tersembelih. Korban sajian harus dari tepung terbaik, yang artinya diolah berulang-ulang. Untuk menjadi tepung berkualitas, harus ditumbuk berulang-ulang. Harus dijadikan adonan, melewati panas, dan semua sudah dialami Yesus untuk kita.

Yohanes 8:41, Kristus pernah merasakan dikatakan “anak haram”. Yesus adalah korban sajian. Lukas 7:34, ketika Yesus datang bertemu banyak orang, Dia makan dan minum, Dia disalahpahami dan dianggap rakus. Yesaya 53:9, Allah menentukan Dia mati diantara orang berdosa. Yesus melakukan kehendak Allah malah dianggap pendosa. Markus 15:34, Yesus pernah merasa ditinggalkan. Sebagai korban sajian, Dia alami semua penderitaan kita.

Ibrani 4:15 - Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Imam Besar kita bukan hanya berfirman, tapi turut merasakan kelemahan kita. Ibrani 2:17-18 – [2:17] Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. [2:18] Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. Kita adalah saudara-saudara Tuhan, sekalipun kita tidak setia, Dia tetap setia. Yesus pernah dicobai dan alami kelemahan, sehingga Dia dapat menolong kita. Imam Besar dapat memberikan kekuatan kepada kita.

Amin.