Hikmat Adalah Hal Utama

. Hits: 243

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 15 November 2020 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita ada dalam kebenaran firman Allah, kita masih mengalami permasalahan dunia. Tetapi yang mem-backup kita adalah Kerajaan Sorga. Ibrani 12:26-28 – [12:26] Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." [12:27] Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. [12:28] Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Firman Allah sungguh sangat terbukti. Bumi dan langit tergoncangkan. Semua yang diteguhkan manusia hanya ciptaan, bisa tergoncang. Namun, kita yang di dalam Kristus, di dalam penebusan, tidak akan tergoncangkan. Kita memang masih memijak bumi, namun firman Allah mengatakan kita menikmati kerajaan yang tidak tergoncangkan. Ibrani  12:28 - “Wherefore we receiving a kingdom which cannot be moved, let us have grace[KJV], di dalam kasih karunia Allah, kita terima kerajaan yang tidak tergoncangkan.

Kita mengerjakan semua yang ada di dunia, karena itu tanggung jawab kita. Ketika hadapi hari-hari, bagaimana kita menamainya, demikian pula kodratnya. Milikilah imannya Allah. Fokusnya, hikmat Tuhan yang menjadi keutamaan kita. Amsal 4:7, “Wisdom is the principal thing; therefore get wisdom, and with all thy getting get understanding.” [KJV]. Hikmat itulah yang terutama. Apa yang menjadi perkara utama hidup kita? Semua yang di dalam dunia makin merosot nilainya. Ketika kita memperoleh hikmat, kita memperoleh yang terutama. Yang terutama itu adalah yang mengadakan segala yang ada. Yesus adalah hikmat itu sendiri.

Kejadian 41:33, Tuhan sudah memberi tanda akan terjadi wabah. Kejadian 41:37-38, Yusuf budak dari Ibrani, tetapi usulnya dipandang baik. Firaun mengakui bahwa Yusuf penuh Roh Allah. Kejadian 41:40, Yusuf tidak bersekolah tinggi, tidak ada modal, tetapi saat berkata-kata dalam pimpinan Roh Tuhan,  orang kafir pun dapat mengakui Tuhan ada di dalamnya. Bukan seberapa kepandaian kita, tetapi hikmat itu ada ketika kita mencari Tuhan. Kisah Para Rasul 7:10, kasih karunia selalu berhubungan dengan hikmat. Saat kita menghargai penebusan atas hidup kita, Tuhan akan lengkapi tubuh, jiwa, dan roh kita. Yusuf tidak berlarut dalam kepahitannya saat dijual saudaranya. Dia imani firman Allah kamu boleh mereka-rekakan yang buruk, Tuhan mereka-rekakan yang baik. Kejadian 39:1-2, saat Yusuf responi firman, Tuhan menyertai Yusuf sehingga ia menjadi orang yang selalu berhasil dalam segala pekerjaannya. Yusuf tidak bersekolah tinggi, tetapi saat berada di rumah Potifar, dia mempelajari tata krama karena Tuhan akan membawanya ke istana. Kejadian 39:20-21, saat difitnah dan dipenjara, Yusuf belajar mengatasi orang-orang yang sakit hati di dalam penjara. Allah tidak pernah keliru menempatkan kita, Tuhan ingin kita menjadi terang dan garam. Kejadian 40:6-7, Yusuf belum mendapat pembelaan Tuhan, tetapi ia menghampiri orang yang bersusah hati. Yusuf masih susah, masih kecewa, nama baiknya belum diperbaiki.

Matius 25:40, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Ketika kita care terhadap orang lain, kita lakukan karena kita adalah terang dan garam. Maknai sesuai yang Allah firmankan. Yakobus 1:5, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Milikilah firman Allah, jadikan Tuhan satu-satunya andalan kita.

Amin.