Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 15 Oktober 2017 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Ketika kita percaya Yesus, ilustrasinya seperti naik pesawat dibawa ke ketinggian di atas 9 kilometer dari permukaan laut. Semakin tinggi semakin tipis lapisan oksigennya dan ketinggian ini mematikan, tapi mereka yang berada di dalam pesawat tetap terpelihara bahkan bisa bergerak dengan kecepatan 900 kilometer per jam.
Dalam kasih karunia Allah, kita akan menjadi piala Anugrah Allah yang memuliakan Tuhan, kita menjadi manusia baru ketika percaya pada Yesus. Tuhan menerima kita apa adanya tapi Ia terlalu sayang untuk membiarkan kita apa adanya.
Efesus 4:17-32 adalah perikop yang berbicara tentang manusia baru.
Manusia lama punya kecenderungan dosa dan tujuan akhirnya adalah kebinasaan, tapi saat kita percaya Yesus dan meresponi firman-Nya, roh kita diperbaharui (dimulai dari dalam), kita menjadi manusia baru. Yesus ingin perbaiki kita dari dalam keluar.
Ketika kita tinggal di dalam ruang lingkup Tuhan, anugrah Tuhan sedang mengubahkan dan menuntun kita untuk menjadi manusia baru. Ketika kita merespon firman Allah, buanglah dusta (ay.25), apabila marah jangan sampai berbuat dosa (ay.26,27), orang percaya boleh marah tapi marah di bawah terang firman Allah dan tidak memberi kesempatan kepada iblis. Marah untuk mengkoreksi bukan untuk menghancurkan. Jangan mencuri (ay.28), jangan ada perkataan kotor (ay.29), dan ini berhubungan dengan mendukakan Roh Kudus.
Kita bisa percaya Yesus adalah Tuhan karena ada Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Roh Kudus juga menjadi meterai bahwa kita akan menerima semua yang Dia sediakan, Tuhan akan buat kita berlimpah.
Mendukakan Roh Kudus, berhubunngan dengan Efesus 4:29 - Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu [Let no corrupt communication proceed out of your mouth], tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Janganlah ada perkataan kotor, Tuhan ingin ubahkan kita menjadi manusia baru. Tuhan sudah berikan (investasikan) perkataan yang baik, Tuhan taruhkan kuasa dalam mulut manusia. Setiap kita punya kuasa dalam perkataan kita. Kalau kata-kata yang keluar tidak membangun berarti kata-kata tersebut sudah dikorup (diselewengkan).
Amsal 18:21 - Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Hubungkan dengan Efesus 4:30 - Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Kata-kata yang dikorup (diselewengkan) mendukakan Roh Kudus. Karena manusia punya kecenderungan memperkatakan apa yang dia rasakan, memperkatakan emosinya, memperkatakan keadaan yang dia lihat dan alami lebih daripada memperkatakan apa yang dia imani atau harapkan. Kita punya Tuhan yang memegang hidup kita, bahkan yang sudah memberikan FirmanNya pada kita.
Matius 12:34-37. Ketika Tuhan bekerja dalam roh dan pikiran, Tuhan sedang ubah gudang hidup kita, Tuhan ingin kita mengeluarkan yang baik dari gudang hidup kita. Roma 8:28. Di dalam kasih karunia Allah, Tuhan sedang mendidik kita untuk meninggalkan kefasikan. Matius 12:37 - Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum. Saat kita berkata-kata, kita sedang mendeklarasikan. Setiap kata-kata kita adalah doa kita.
Ketika bangsa Israel sedang berjalan keluar dari Mesir ke tanah Kanaan, mereka meminta Musa untuk “survei” tanah Kanaan terlebih dahulu. Ketika mereka mengintai tanah Kanaan, mereka melihat hasil yang baik. Karena memang Tuhan selalu mau memberikan yang terbaik bagi umatNya. Namun hasil dari "melihat" membagi para pengintai menjadi dua kelompok: kelompok pertama, yang mengkorup informasi sesuai dengan apa yang dia lihat, menghasilkan berita yang busuk dan melemah bangsa Israel. Dan kelompok kedua, adalah yang berkata-kata sesuai dengan Firman Allah yang dia imani (yang Allah taruh dalam hidupnya).
Masa depan yang dijanjikan Tuhan adalah masa depan yang melimpah kalau kita ada di jalan-Nya. Ulangan 6:10,11. Tuhan sudah menjanjikan kota-kota yang besar dan baik (great and goodly cities) kepada mereka, Tuhan selalu menjanjikan semua yang terbaik bagi umatNya.
Bilangan 13:29,31-33. Karena melaporkan hanya berdasarkan yang dilihat dan bukan dengan iman maka kesepuluh pengintai melaporkan berita busuk, kata-kata mereka melemahkan iman sebagian besar umat. Bilangan 14:1-3, kata-kata yang dikorup (diselewengkan), bukannya membangun tapi justru menghancurkan iman. Lalu segenap bangsa Israel mulai mengeluh dan ingin kembali ke Mesir, mereka tidak percaya bahwa Tuhan yang sudah menuntun sejauh ini akan memberi mereka kemenangan atas tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub (nenek moyang mereka). Setiap perkataan kita punya kuasa, karena kita adalah anak-anak Allah. Jangan mendukakan Roh Kudus. Roh Kudus sudah investasikan perkataan Allah.
Bilangan 13:30. Kaleb coba menenteramkan bangsa yang termakan berita dari mayoritas pengintai. Bilangan 14:7-9. Yosua dan Kaleb juga melihat realitas seperti yang dilihat oleh 10 pengintai yang lain. Tapi yang membedakan adalah mereka memiliki kata-kata yang tidak dikorup (diselewengkan), pemberitaan mereka bukan hanya berdasar yang mereka lihat tetapi lebih berdasar pada iman kepada TUHAN yang sudah berfirman dan menjanjikan tanah Perjanjian itu kepada Abraham, nenek moyang mereka. Yosua dan Kaleb punya roh yang berbeda (ayat 24). Mereka punya roh yang berbeda (different spirit), yang menangkap firman Allah. Mereka punya roh yang mendengar (understanding heart, syamah = hati yang mendengar perkataan Tuhan).
Kita masih di dalam dunia, sorga akan hadir dalam hidup kita tapi jangan korup/selewengkan perkataan firman Allah karena melihat realitas dunia ini.
Bilangan 14:28-38. Setiap kata-kata kita adalah doa, jangan sembrono mengeluarkan kata-kata. Tuhan bertindak seperti yang kita katakan (ay.28) di hadapanNya. Buat sebagian besar bangsa itu yang percaya pada sepuluh pengintai, mereka tidak ada yang masuk tanah Perjanjian. Hanya Yosua dan Kaleb, dan mereka yang lahir di padang pengembaraanlah yang masuk dan menduduki tanah yang Tuhan janjikan.
Galatia 2:20 - namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Ini identitas baru kita, Kristus telah mati di kayu salib, Ia telah menebus semua kata-kata korup kita. Karena itu hiduplah di dalam iman kepada Kristus.
Amin.

