I Have Set The Lord Always Before Me

. Hits: 262

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 28 Maret 2021 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Ketika kita melihat fakta dan rasanya gagal menemukan harapan kita, pandanglah Tuhan Yesus, lihatlah firman Allah. Ketika kita fokus kepada firman, kabar baiknya firman adalah sumber segala sesuatu.

Mazmur 16:8 - Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Kadangkala kalau kita melihat situasi, situasi bisa sangat merubah suasana hati. Suasana hati mengubah cara kita memandang situasi. Ketika kita berharap hanya kepada fakta, fakta seringkali mengecewakan. Mari kita memandang hanya kepada Tuhan. I have set the LORD always before me: ... [KJV]. Saya selalu taruh Tuhan di depan saya, kabar baiknya kita hanya akan memantulkan kemuliaan Tuhan. Apa yang kita taruh selalu di depan kita?

Keluaran 14:18. Waktu Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya, laut Merah terbelah. Bagi orang Israel, kemuliaan Tuhan memberikan perlindungan dari musuh, laut Merah yang terbelah menjadi jalan untuk menyeberang. Tetapi, ketika Firaun dan tentaranya ikut menyeberang, laut Kolsom menjadi kuburan yang membinasakan mereka. Tidak sukar Tuhan menyatakan kemuliaan. Ketika kita taruh Tuhan di depan kita, kita akan bisa melihat kemuliaan Tuhan menyelesaikan segala sesuatu.

Kata kabod digunakan dalam Keluaran 16:7,8. Ketika bangsa Israel bersungut-sungut tidak ada roti, tidak ada makanan, Tuhan berkata di dalam Keluaran 16:7, “Engkau akan melihat kemuliaan-Ku.” Kabar baiknya bukan membunuh orang Israel yang bersungut-sungut, tapi menyediakan roti dan daging.  Kata bersungut-sungut = lun (bhs. Ibrani), artinya ditambahkan satu malam. Berapa banyak kali kita berpikir, saya benar dan Tuhan yang salah menempatkan saya di situasi seperti ini. Ketika kita rasanya gagal di dalam melihat fakta, taruh Tuhan di depan kita, lihatlah kemuliaan-Nya. Kita akan lihat kemuliaan-Nya membela hidupmu, tapi kemuliaan yang sama menyediakan yang kita butuhkan.

Pertama: Tuhan tidak salah menaruh kita pada posisi kita. Sama seperti Daud ketika dia hadapi fakta kehidupan, Mazmur 16:1,2, Daud melihat Tuhan sumber kehidupan. Terjemahan The Passion Translation: ayat 1 - Jagalah aku tetap aman, ya Allah yang kuat. Aku berlari menyelamatkan hidupku kepada-Mu, Tempat Amanku. Ganti Daud berlari kepada manusia, kepada kekuatan yang di dunia, dia berlari datang kepada Tuhan. Pengakuan Daud: ayat 2 - Maka aku berkata kepada Tuhan Allah, “Engkau Penciptaku, Pengantaraku dan Guruku. Segala hal baik yang Kautemukan didalamku berasal dari-Mu.” Bukan berarti Daud hidup baik-baik saja. Mazmur 16 dituliskan ketika Daud masih ada di tengah kandang domba, dia bukan seorang raja, bahkan dibuang oleh ayah ibunya, tidak dihiraukan (Mazmur 27:10).

Kedua: Tuhan juga tidak pernah salah ketika mengijinkan dunia sepertinya kena pandemi. Mazmur 23:1-6. [23:1] Tuhan adalah Teman Terbaikku dan Gembalaku. Aku selalu mempunyai lebih daripada cukup. Kata Gembala = raah, punya pengertian teman terbaik. Faktanya Daud dalam kondisi sendirian, tapi dia jadikan Tuhan teman terbaik. [23:2] Dia menawarkan tempat peristirahatan untukku di dalam kasih-Nya yang mewah. Jalan-jalan-Nya membawaku ke oasis damai sejahtera, aliran kebahagiaan yang tenang. Di dalam kasih Tuhan--tidak hanya bicara tentang perasaan, di padang penggembalan Daud sendirian tapi dia aman, dia bisa merobek mulut singa--inilah kasih Allah yang mewah. [23:3] Di sanalah Dia memulihkan dan menghidupkanku kembali. Dia membuka di hadapanku jalan-jalan untuk menyenangkan Allah dan membawaku mengikuti jejak langkah kebenaran-Nya supaya aku dapat membawa kehormatan bagi nama-Nya. Daud sadar kalau dia bisa masuk dalam rencana Allah, bukan karena dia tapi karena Tuhan yang memimpin dia. Kita hadapi pandemi ini, tapi ketika kita masih tetap bisa bertahan, hidup kita bisa memuliakan Allah karena Tuhan adalah teman terbaik kita. Jangan kuatir dan gentar, kita akan mengalami istirahat yang mewah di dalam kasih-Nya. Hadapi tantangan, kita punya permasalahan, tapi kita punya Tuhan. [23:4] Tuhan, bahkan ketika jalan-Mu membawaku melalui lembah kegelapan paling dalam, ketakutan tidak akan pernah menaklukkanku, karena Engkau sudah menaklukkannya! Engkau tetap dekat kepadaku dan memimpinku melaluinya sepanjang jalan. Kadangkala kita harus lewati ketakutan kita, tapi ingat Tuhan sudah menaklukkannya di kayu salib. [23:4] Otoritas-Mu adalah kekuatanku dan damai sejahteraku. Penghiburan dari kasih-Mu menyingkirkan ketakutanku. Aku tidak akan pernah kesepian, karena Engkau ada di dekatku. Ketika engkau jadikan Tuhan Gembala dan Teman Terbaik, engkau tidak akan pernah kesepian, Dia tahu isi hati yang terdalam. [23:5] Engkau menjadi pestaku yang sedap bahkan ketika musuh-musuhku berani melawan. Engkau mengurapiku dengan keharuman Roh Kudus-Mu; Engkau memberiku semua yang dapat kuminum dari-Mu sampai hatiku meluap. [23:6] Jadi mengapa aku harus takut kepada masa depan? Karena aku dikejar hanya oleh kebaikan-Mu dan kasih-Mu yang tidak berkesudahan. Kemudian sesudah itu--ketika hidupku berakhir, aku akan kembali ke hadirat-Mu yang mulia untuk tinggal selamanya bersama-Mu!

Ketiga: Daud aman dalam penilaian Tuhan. Mazmur 27:14 - Inilah yang kupelajari melalui itu semua: Jangan menyerah; jangan tidak sabar; ikatkan dirimu menyatu dengan Tuhan. Jadilah berani, berbesar hati, dan jangan kehilangan harapan. Ya nantikanlah terus--karena Dia tidak akan pernah mengecewakanmu! Ini kesimpulan Daud yang dia selalu taruh Tuhan di depan.

Amin.