Keutuhan Adalah Anugrah-Nya Untuk Kita

. Hits: 191

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 2 Mei 2021 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Seorang yang mau bersandar pada janji Allah bukan berarti orang yang pasrah dan menyerah, dia tidak menyerah pada keadaan, tapi dia menyerah kepada Allah. Ketika Allah bekerja, itu lengkap dan utuh atas roh, jiwa, dan tubuh kita. Keutuhan adalah anugrah-Nya untuk kita. Itu sebabnya ketika kita mau bersandar pada janji Allah, kita dihidupkan, dibangkitkan oleh janji Allah.

1.   Ketika kita percaya, Allah bertanggung jawab.

      Kejadian 15:6 - Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Galatia 3:6. Waktu kita percaya, Allah taruh percaya kita itu sebagai kebenaran, artinya apa yang kita percayai itu akan terjadi kepada kita, menjadi bagian kita. Sama seperti Abraham dalam Kejadian 15:6, Tuhan menyuruh Abraham untuk melihat ke langit, keturunannya akan seperti bintang di langit. Kejadian 15:12 terjadi menjelang matahari terbenam. Kejadian 15:5 masih siang, Tuhan bawa Abraham keluar melihat ke langit, bisakah melihat bintang? Abraham belum melihat tapi percaya dan Allah perhitungkan sebagai kebenaran. Kalau Allah yang perhitungkan, apakah tidak sanggup Allah kerjakan apa yang Dia perhitungkan? Berapa banyak kali kita berpikir kalau Allah perhitungkan, Allah itu kan tidak kelihatan. Ingat, Allah memang tidak kelihatan tapi kuasa-Nya adalah kuasa yang tidak kelihatan bisa menjadikan yang kelihatan.

      Yakobus 2:23, ketika kita percaya, Allah bertanggung jawab kepada percaya kita, hidup kita. Allah perhitungkan itu sebagai kebenaran dan kita disebut sahabat Allah.

2.   Ketika kita taat, maka Allah menyediakan.

      Berapa banyak kali kita berpikir, kalau saya taat pada firman nanti saya rugi. Ingat, ketika kita taat, Allah sanggup menyediakan. Kejadian 22:1, semuanya itu: Abraham percaya, kemudian Allah bertanggung jawab, Allah berikan anak perjanjian. Ayat 2, Allah menguji Abraham untuk menyerahkan anak tunggalnya—Ishak, anak perjanjian. Sebetulnya Abraham punya dua anak--Ismael dan Ishak, tapi Allah menjanjikan satu anak perjanjian. Usia Abraham tidak muda lagi (± 115-120 tahun ketika Allah menguji Abraham, usia Ishak 15-20 tahun. Abraham berpikir punya satu anak ini saja sudah untung karena dia sudah impoten. Ibrani 11:12, sehingga ketika usia 120 tahun mulai nyaman karena punya anak perjanjian. Ketika Abraham taat, pertukaran ilahinya adalah Allah menyediakan. Kejadian 22:12-14. Ayat 14 merupakan pengakuan Abraham: Tuhan menyediakan (Jehovajireh). And Abraham called the name of that place Jehovahjireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen [KJV]. Ketika Abraham taat, Allah menyediakan domba jantan yang tersangkut tanduknya dalam belukar.

3.   Ketika kita beriman, maka Tuhan berkuasa.

      Beriman adalah keutuhan yang lain. Roma 1:17 - Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Kalau kita bicara tentang percaya, itu roh kita percaya. Kalau bicara tentang ketaatan, kita harus taklukkan kehendak bebas, jiwa kita kepada ketaatan kepada Kristus. Ketika kita masih di dalam dunia, orang benar akan jalani hidup faktanya oleh iman. Jadi ini bicara tentang ketaatan secara jasmani. 2 Korintus 5:7, ketika kita percaya, Allah letakkan kuasa di dalam tubuh, hidup kita yang sedang kita jalani dengan percaya. Roma 4:16-18. Ayat 17, Tuhan sanggup jadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Ayat 18, kalau menurut fisik tidak ada dasar berharap, Abraham sudah mati pucuk, Sarah sudah mati haid. Tapi, ketika Abraham beriman, Allah letakkan kuasa kepadanya. Tubuh kita memang terbatas tapi kuasa-Nya tidak terbatas.

      Yohanes 10:10 - AKUlah Gerbang. Masuk melalui AKU berarti mengalami hidup, kekebasan, dan kepuasan. Seorang pencuri hanya memikirkan satu hal – dia ingin mencuri, membantai, dan menghancurkan. Tetapi AKU datang untuk memberimu segalanya dalam kelimpahan, lebih dari yang engkau harapkan – hidup dalam kepenuhannya sampai engkau meluap! [The Passion Translate].

Tuhan tahu pasang surut kita, sama seperti Abraham. Ketika kita mau jalani bersama Tuhan, Tuhan mau berikan utuh. Percayamu, Allah tanggapi dengan bertanggung jawab. Ketaatanmu, Allah tanggapi dengan penyediaan. Imanmu, Allah tanggapi dengan kuasa-Nya yang luar biasa.

Amin.