Mewarisi Berkat Abraham

. Hits: 225

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 20 Juni 2021 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Galatia 3:13,14 - [3:13] Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" [3:14] Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Budaya mengatakan ketika seseorang mati tergantung, bumi tidak mau terima, langit tidak mau terima sehingga tidak heran ketika Yesus tergantung di kayu salib, dianggap itu kutuk, celaka. Karena seakan-akan sorga menutup pintu, bumi pun menutup pintu karena orang ini jahat. Inilah yang Kristus kerjakan karena menebus dosa kita. Seharusnya kitalah yang diperlakukan demikian. Kabar baiknya Kristus sudah menebus kita, supaya berkat Abraham sampai kepada kita bangsa-bangsa lain.

Galatia 3:29 [KJV] - And if ye be Christ's, then are ye Abraham's seed, and heirs according to the promise. Ketika kita percaya pada korban Kristus, kita adalah milik Kristus. Waktu kita jadi milik Kristus, kita adalah benih Abraham. Bicara tentang benih, itu bicara tentang potensi. Benih kelihatannya kecil, tapi potensial, bisa menghasilkan pohon yang besar. Bicara tentang warisan (heirs) tidak ditentukan oleh seberapa usaha yang kita kerjakan (perbuatan), tapi karena posisi. Ketika kita percaya pada Kristus, kita dilayakkan, kita terima benih Abraham. Ingat, Abraham dan Sarah terima anak perjanjian di masa tua. Benih yang sama sedang kita alami. Di situasi yang paling mustahil, benih itu ada pada kita. Karena percaya pada Kristus, kita berhak menikmati benih itu. Kita juga berhak menikmati warisnya. Kalau gelar manusia ditentukan oleh apa yang dia perbuat, tapi firman Allah mengatakan ketika kita percaya kepada Kristus, Kristus sudah menebus kita dari kutuk, tetapi bukan hanya sekadar hanya menebus dari kutuk, kemudian kita menjadi orang biasa-biasa saja, kita disebut benih Abraham, dan kita berhak menikmati waris. Berapa banyak kali kita tidak menikmati waris itu? Permasalahannya, banyak orang hanya tahu firman, tapi tidak menyadari bahwa dia punya waris ilahi. Hanya sekadar tahu tapi tidak mengalaminya.

Untuk punya pengalaman sebagai ahli waris, kita harus tahu mana yang menjadi bagian kita. Apa waris Allah yang sudah Allah berikan? Sudahkah kita tahu bahwa kita mewarisi berkat Abraham, kebaikan Tuhan, anugerah-Nya, kekayaan-Nya, kelebihan-kelebihan-Nya, sukacita dan damai sejahtera-Nya; bukan karena perbuatan kita, tapi karena kita beriman. Roma 4:13, janji itu diberikan bukan karena hukum Taurat, tapi karena kebenaran berdasarkan iman. Kita bisa tahu waris itu ketika kita terima anugerah dengan kebenaran iman. Alamilah waris ilahi ini. Kadangkala sepertinya kita hilang harap, ada satu saat sepertinya kita berjalan di atas firman Allah. Tapi rupanya kita tidak bisa terus konsisten. Kabar baiknya, Tuhan tetap konsisten dan Tuhan itu praktis. Bukan karena kebenaran Taurat, tapi karena kebenaran iman.

Roma 4:16 - Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, -- Kebenaran iman itu menunjukkan supaya kita menikmati. Itu sebabnya kita punya hak untuk menikmati, bukan sekadar tahu. Roma 4:22-25. Ketika kita percaya kepada Yesus, itu diperhitungkan sebagai kebenaran, bukan hanya untuk Abraham saja. Abraham diperhitungkan dia orang benar karena imannya. Tapi Allah perhitungkan bagi kita juga, ketika kita tahu tentang waris Allah, dan kita mengimaninya, berkat itu juga diperhitungkan buat kita. Allah kita adalah Allah yang lengkap. Ketika kita sadar bahwa kita adalah milik Kristus, firman Allah mengatakan Efesus 5:29-30 [The Passion Translations] - Tidak seorang pun menyalahgunakan tubuhnya sendiri, tetapi memanjakannya—melayani dan memuaskan kebutuhannya. Itulah tepatnya yang Kristus lakukan untuk gereja-Nya! Dia melayani dan memuaskan kita sebagai anggota tubuhnya. Sudahkah kita sadari, itu adalah waris kita?

Amin.