Ada Tuhan Di Surga

. Hits: 167

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 4 Juli 2021 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Tuhan itu baik, bersyukurlah kepada Tuhan, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya, walaupun secara fakta tidak ada alasan untuk bersyukur. Justru Tuhan ingin kita mengucap syukur bukan karena barang yang fana, tapi karena kita punya Tuhan yang besar. Tuhan sediakan hidangan yang terbaik buat kita saat ‘para lawan’ masih ada, masih kita rasakan pengaruh, kekuatannya. Saat kita percaya, menikmati, menerima, dan mengimaninya, kita akan alami mukjizat-Nya bersama Dia. Rasul Paulus katakan kita lebih dari pemenang. Kita ikut menikmati kemenangan bersama-sama dengan Kristus. Kita akan menikmati kuasa Tuhan di tengah keheningan karena Tuhan sudah berjanji, Dia  sudah berfirman.

Kejadian 25:27 - Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. Bukan berarti Yakub pemalas, tetapi ia tinggal di kemah sebagai tabernakelnya (Ibr 11:9 ...dwelling in tabernacles with Isaac and Jacob. KJV). Nikmati Tabernakelnya Tuhan, jadikan rumah kita menjadi tempat ibadah dimana kita bersekutu bersama-sama. Yesaya 30:15-17. Waktu tinggal tenang dan tetap percaya ada kekuatan, tetapi sayangnya banyak orang enggan.  Kalau kita lakukan di luar firman, kekuatan kita terbatas. Allah pernah berjanji kepada Yosua (Yosua 23:10), satu orang di antaramu akan bisa mengalahkan seribu orang, tapi jangan coba gunakan kekuatan kita sendiri, akan terjadi sebaliknya. Tinggal tenang, nantikan dan percaya kepada Tuhan, ada kekuatan, memang tidak seketika itu. Ketika Yakub menjadi seorang yang tinggal di Tabernakelnya bersama Abraham dan Ishak, tidak kemudian berubah, tapi butuh waktu.

Mazmur 27:14, Daud belajar tinggal tenang. Mazmur ini ditulis bukan ketika Daud menjadi raja, tetapi ketika ia menggembalakan domba, sementara ia dibuang oleh ayah ibunya (ayat 10). Sebenarnya ada alasan ketika ia dibeda-bedakan dari kakak-kakaknya. Tapi Daud dengan setia menikmati rutinitasnya menggembalakan domba, ia tetap menantikan Tuhan. Ketika seseorang menantikan Tuhan: Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!  (Mazmur 27:13). Mazmur 78:70,71, terbukti ketika Daud setia dengan kandang dombanya, Allah yang mempromosikan dan memilih Daud. Ingat, di sorga tetap ada Tuhan yang memperhatikan. Bahkan ketika Daud menjadi raja, terbuktilah satu orang mengalahkan ratusan orang (1 Tawarikh 11:12-14). Satu kali Daud bersama Eliazar di ladang Pas-Damim, dikepung satu pasukan Filistin. Pas-Damim artinya telapak tangan yang berdarah, nubuatan tentang anugrah Allah. Mungkin ratusan musuh sepertinya mengepung sekeliling kita, tapi berdirilah teguh di atas kasih karunia, di atas telapak tangan yang berdarah, kita akan dapat mengalahkannya. 2 Samuel 23:10, tangan Eliazar sampai melekat di pedang. Ketika kita berada dalam anugrah, apa yang lebih melekat di telapak tangan kita? Pedang bicara tentang firman Allah. Eliazar bisa alami kemenangan bersama raja Daud karena tangannya lebih melekat kepada firman. Dan mereka terima anugrah, tepatlah yang Tuhan sudah katakan kepada Yosua, satu orang akan bisa mengalahkan seribu orang, ketika menanti-nantikan Tuhan lebih dari yang lain.

2 Tawarikh 20:3, ketika raja Yosafat--kerajaan Yehuda terkepung oleh bani Amon, bani Moab, sepasukan Meunim dan orang-orang Edom dari keempat penjuru, ia merasa takut, ia mulai mencari Tuhan. Kata mencari Tuhan menggunakan kata darash. Bagi sebagian orang, tindakan mencari Tuhan itu dianggap sebagai tindakan pengecut. Kata darash punya pengertian mencari Tuhan dalam penyembahan dan dalam doa; tapi juga dipelihara Tuhan (Ulangan 11:12). Di satu sisi ketika mencari Tuhan dalam tinggal tenang dan percaya, di sisi lain tindakan kita itu menimbulkan perlindungan Tuhan yang akan mengawal, mengawasi hidup kita dari awal sampai akhir tahun. Karena satu frekuensi dengan Tuhan, seseorang akan bisa meresponi Tuhan. 2 Tawarikh 20:14,20, Yosafat meresponi suara Tuhan lewat Yahaziel yang bernubuat untuk percaya kepada Tuhan supaya teguh dan kepada nabi-nabi-Nya, dan kita akan berhasil. Seorang yang menanti-nantikan Tuhan, mencari Tuhan, respon hatinya memuji Tuhan (ayat 21).

Daniel 2:28,35,45. Mungkin rasanya kita ada di musim pandemi, ingat, di sorga tetap ada Tuhan. Batu Karang Zaman yang berkuasa meremukkan patung dalam penglihatan Nebukadnezar. Tuhan akan limpahkan kekuatan-Nya bagi orang yang menanti-nantikan Tuhan. Itu sebabnya darash-lah kepada Tuhan.

Amin.