Saat Kekuatiran Lebih Berkuasa

. Hits: 277

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 18 Juli 2021 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Rasanya tidak mudah saat dikepung fakta di sekeliling kita. Kekuatiran adalah hal yang wajar. Kekuatiran dikendalikan amigdala yang menjadi sistem pertahanan diri, yang membuat kita cepat bereaksi. Permasalahannya, seberapa besar kekuatiran itu mengendalikan kita?
Filipi 4:4-8,
[4:4] Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! [4:5] Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! [4:6] Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. [4:7] Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. [4:8] Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Rasul Paulus menuliskan di dalam penjara, dan sebentar lagi ia akan diadili. Tuhan sudah memberitahu bahwa dia akan mati di kota Roma. Kadangkala kita berpikir kematian ada suatu tragedi. Tidak, bagi orang percaya kematian adalah jembatan dari hidup yang sementara kepada hidup yang kekal bersama Tuhan. Rasul Paulus tahu, ia secara jasmani bisa kuatir. Ketika kekuatiran lebih daripada iman, serahkan beban (kuatir) kita pada Pemilik kehidupan. Mazmur 55:23, "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah." Orang benar bisa kuatir, tidak salah Tuhan taruh amigdala di dalam pikiran kita. Kalau tokh kita kuatir, serahkan kuatirmu. Bagaimana caranya kita menyerahkan kuatir kita? Bersukacitalah senantiasa. Apa pengertian bersukacita? Bersukacita artinya secara emosi, batin, kita sedang merayakan sesuatu. Rayakanlah sesuatu sehingga batin dan emosi kita seperti dilingkupi oleh satu ‘extacy’ tapi bukan karena perkara yang fana.

Apa yang perlu kita rayakan?

1.   Rayakan kuasa Tuhan yang besar.
Virus tidak kelihatan, tapi punya efek kepada seluruh dunia. Apa yang lebih banyak kita bagikan pada teman-teman dan saudara-saudara kita? Berita dunia atau beritanya Allah? Semua keadaan dunia ini ataukah kuasa Tuhan? Mana yang lebih kita rayakan? Waktu kita kuatir, rayakan kuasa Tuhan. Yeremia 32:27, "Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?" Dia Tuhan Allah segala makhluk--termasuk virus--, tidak ada yang mustahil bagi Dia. Rayakan kuasa Tuhan. Yohanes 1:14, firman adalah Allah sendiri, sudah menjadi manusia yaitu Yesus, dan Yesus adalah Imanuel, diam di antara kita. Kadangkala kita tidak menyadari Tuhan yang besar menyertai kita, yang lebih kita sadari virusnya. Wahyu 21:3, berapa banyak kali kita bangga punya Allah yang besar? Apakah kita sadar kita punya Allah yang besar? Tuhan berkata engkau akan jadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu, yang berkuasa atas hidupmu. Rayakan kuasa Tuhan yang tak terbatas.

2.   Rayakan posisimu.
Roma 6:11, "Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus." Posisi kita
bukan sendirian di luar, tetapi di dalam Kristus Yesus. Saat kita percaya pada Yesus, dan Bapa mengatakan inilah Anak yang Kukasihi kepada-Nya Aku berkenan, artinya kita juga dikasihi Allah dan kepada kita Allah berkenan. Efesus 1:3, jadi ketika kita merayakan Yesus, posisi kita di dalam Yesus, kita layak terima semua berkat rohani. Rayakan posisi kita di dalam Tuhan, saya aman di dalam Kristus. Mazmur 91:1-4.

Yohanes 1:16, "Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;" Ketika kita sadar kita rayakan Tuhan yang besar dan posisi kita di dalam Kristus, kita rayakan kasih karunia ganti kasih karunia (charis anti charisto). Setiap hari Tuhan topang, ada pertolongan setiap hari.
Yesaya 48:18, "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang
laut yang tidak pernah berhenti," Kalau kita merayakan kuasa Tuhan dan posisi kita di dalam Kristus, ada gelombang-gelombang anugerah Allah yang tidak pernah berhenti. Tuhan tetap lindungi.
Amin.