Damai Sejahtera Saat Menabur

. Hits: 115

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 12 September 2021 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Yesus, Dia adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi, jagad raya dan semua Dia ciptakan, termasuk waktu. Kadangkala kita mulai berpikir, Allah dibatasi oleh waktu. Tidak. Waktu ada dalam ciptaan-Nya, dalam kendali-Nya, dan Allah ada di luar waktu, Dia bisa ubahkan segala sesuatu. Ketika kita mengerti kebenaran ini, maka kita akan selalu menabur, apapun musimnya. 2 Korintus 9:10-11. Tuhan yang menyediakan benih untuk menabur. Waktu kita berani menabur, Tuhan yang melipatgandakan, Tuhan tumbuhkan—sedang muncul—buah kebenaran dalam hidup kita. Kita sedang menikmati karakter ilahi—memberi. Ketika kita mau menabur dalam kasih, sebagai seorang imam, kita akan menuai damai sejahtera, kita akan menikmati hasilnya.

Di dalam peraturan Yahudi, umat Israel punya 5 macam perayaan korban yang harus mereka kerjakan, semuanya tertulis dalam Imamat 1-4, yaitu:

1.   Korban bakaran/burnt offering (Imamat 1), intinya Allah dimuliakan. Korbannya seekor domba jantan, dibakar seluruhnya (kecuali kulit). Merupakan pernyataan syukur karena telah diperdamaikan dengan Allah.

2.   Korban sajian/meal offering (Imamat 2), bicara tentang manusia sempurna/Yesus. Karena korban sajian terdiri dari tepung terbaik, minyak, kemenyan, tanpa ragi atau madu. Maknanya rasa syukur karena penyediaan Allah.

3.   Korban keselamatan/peace fellowship (Imamat 3), bicara tentang hubungan. Tidak ada hubungannya dengan dosa, tetapi sebagai korban bakaran setiap kali datang menghadap hadirat Allah (ke Bait-Nya).

Tiga (3) korban pertama ketika kita persembahkan, itu bau harum di hadapan Allah.

4.    Korban penghapus dosa/sin offering (Imamat 4), diselenggarakan oleh imam besar satu tahun sekali. Korban penghakiman atas dosa. Ini adalah persembahan mahakudus, digenapi oleh korban Yesus Kristus di kayu salib. Korban yang menyelamatkan manusia. Kabar baiknya, korban Kristus itu berkenan di hati Allah, sehingga seumur hidup kita selama kita ada di bawah naungan korban itu, kita diberkati.

5.    Korban penebus salah/trespass offering (Imamat 4:13-35), penebusan dan pengampunan. Gambaran keseriusan dan ketergantungan manusia kepada Tuhan. Manusia membutuhkan Tuhan di tengah rusaknya dunia ini. Manusia membutuhkan kebijaksanaan, anugerah, belas kasihan dan berkat dari Tuhan.

Imamat 3:3 - Kemudian dari korban keselamatan itu ia harus mempersembahkan lemak yang menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu sebagai korban api-apian bagi TUHAN, Korban keselamatan, bahasa asli Alkitab menggunakan kata syelamim. Dari kata ini kita temukan kata syalom yang berarti pendamaian. Kita yang sudah diselamatkan menikmati syalom dari Tuhan. Yang mempersembahkan korban adalah Yesus sendiri. Dia sudah datang sebagai Raja Salem, raja damai. Raja Salem ini selalu memberkati. Ibrani 7:1-3 (Kejadian 14:18-20). Ketika kita di bawah naungan Yesus—Imam Besar Melkisedek, kita dibenarkan, dikuduskan. Di dalam kebenaran-Nya, kita akan berjalan dalam damai sejahtera Allah. Waktu menyanyi, kita sedang memberikan korban bakaran kepada Tuhan, waktu datang menghargai ibadah, kita sedang persembahkan korban sajian kita. Bahkan keberadaan kita ini, ketika kita percaya, kita sedang mempersembahkan korban keselamatan. Ketika kita berkorban, membayar perpuluhan, kita sadar ini korban keselamatan, bukan masalah dosa tapi masalah hubungan saya dengan Tuhan. Yesus adalah Imam Besar, tapi Dia adalah Bapa saya, Dia yang bertanggung jawab atas hidup saya.

Waktu kita percaya pada korban-korban-Nya: 1 Petrus 2:9 - Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, .... Itu sebabnya, kerjakan tugas keimaman kita. Imam, ketika ada yang salah, dia datang kepada Tuhan, mewakili yang bersalah mohon belas kasihan Tuhan. Contoh Ayub 42:8,10. Kondisi Ayub belum dipulihkan, masih miskin, masih sakit. Teman-teman Ayub harus datang membawa persembahan kepadanya, dan Ayub yang harus meminta doa kepada Tuhan (berdiri sebagai imam di hadapan Tuhan) untuk mereka, sebab mereka tidak berkata benar. Sesudah Ayub meminta doa, memohonkan pengampunan bagi sahabat-sahabatnya, barulah Tuhan memulihkan Ayub. Imamat 7:7-8, sesudah imam mempersembahkan korban—jadi pensyafaat, imam terima bagiannya (kulitnya/upahnya).

Yesaya 32:17-20 - [32:17] Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.... 2 Korintus 5:21 mengatakan Yesus kebenaran kita, Yesus yang membenarkan kita. Kalau kita ada sekarang, itu karena korban Yesus. Ketika kita tahu kebenaran ini, tidak usah saling menyalahkan. Tugas kita taburlah, berdirilah sebagai imam, ampuni. Hasilnya dahsyat, Tuhan pulihkan, yang terbaik Tuhan sudah sediakan.

Amin.