Menerima Porsi Dalam Rencana Allah (Maria)

. Hits: 264

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 5 Desember 2021 Oleh Pdt. Andrew M. Assa 

Kekristenan bukan masalah seberapa engkau didapati saleh, seberapa lebih baik dari orang lain. Kekristenan adalah bicara ketika kita percaya firman, firman membuat kita jadi ciptaan baru, manusia baru. Ketika kita lebih meresponi firman Allah, firman mengubah karakter alamiah kita. Semua yang diulang-ulang lama-lama menjadi kebiasaan. Kalau kebiasaan itu diteruskan, lama-lama menjadi karakter kita. Dan kalau karakter itu kita jalani dalam kasih karunia Allah, itu menentukan destiny (nasib) kita. Jadi kekristen itu adalah ketika kita mengijinkan Allah membuat kita menjadi manusia baru.

Kejadian 32:28. Tuhan merubah identitas Yakub yang tadinya penyerobot menjadi Israel—pangerannya Allah.  Roma 9:11,16. Kalau kita mau terima porsinya Allah, itu bukan bergantung pada kehendak atau usaha kita, tapi panggilan Allah. Ketika kita berkata Tuhan, saya tersedia untuk panggilan-Mu, porsi itu terjadi. Yakub memang sedang bergumul melawan ketakutannya terhadap Esau, tapi ketika dia ambil pilihan ganti saya menggumuli fakta, saya menggumuli Allah sendiri. Dan itulah yang mengubahkan. Tuhan teguhkan Yakub adalah pangerannya Allah. Kejadian 35:9,10.

Maria juga menikmati porsinya Allah. Maria dan Yusuf  pada awal mereka dipanggil, mereka bukan tinggal di kota yang memenuhi syarat. Nazaret disebut kota yang tidak tahir. Secara kelahiran Nazaret memang bagian dari Israel, tetapi itu diakui oleh Romawi. Sehingga pasukan Romawi menempatkan posnya di Nazaret. Budaya di Nazaret lebih terpengaruh budaya Yunani. Lukas 1:30,35 – [1:30] Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  [1:35] Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Bukan usaha Maria dia bisa menikmati kasih karunia Allah. Ketika Roh Kudus turun memenuhi hidup kita, lebih dari sekadar berbahasa lidah, Roh Kudus akan kerjakan sesuatu yang luar biasa. Ijinkan terima anugerah Allah saat kita mulai berpikir saya tidak layak.  Saat Roh Kudus turun, firman membangkitkan iman, ijinkan Roh Kudus bekerja dengan luar biasa dalam hidup kita. Maria meresponinya: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (ayat 38).

Ketika Maria ijinkan Roh Kudus berkarya, bukan berarti dia bebas masalah. Ketika dia mengandung sebelum menikah dengan Yusuf, Roh Kudus juga bekerja dalam diri Yusuf (Matius 1:20). Ketika kita ijinkan Roh Kudus berkarya, Dia membuat kita mengandung benih Ilahi, ada porsi-Nya Allah. Waktu kita berserah pada Tuhan, kita akan nikmati porsi ilahi karena Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Kita sedang mengandung perkara-perkara besar yang kadangkala kita tidak bisa mengerti. Maria dan Yusuf masih hidup di zaman hukum Taurat yang mengatur orang yang berbuat zinah harus dilempari dengan batu sampai mati. Ketika kita berkata jadilah padaku seperti firman Allah, bisa saja kita disalahpahami, tapi ingat firman yang kita ijinkan menjadi porsi berkat Allah yang akan selesaikan banyak hal. Maria dan Yusuf tidak dilempari dengan batu. Ketika mereka pulang ke Betlehem karena sensus, kenapa tidak ada satu rumah yang menerima mereka? Karena mereka dibuang dari keluarga. Mereka harus tetap jalani kehidupan, Maria melahirkan di kandang—tempat yang banyak virus dan kuman. Ketika Allah berkarya, Allah berkarya lebih daripada virus dan kuman. Ganti kita hanya menggumuli fakta dan hal-hal negatif, gumuli Allah. Mana pilihan kita? Kita memang masih ada di tengah fakta, tapi gumulilah Allah, firman-Nya. Ijinkan Roh Kudus masuk dalam hidup kita berkarya menciptakan kita menjadi manusia baru.

Lukas 1:46-55 adalah pujian yang keluar dari Maria ketika ia mengunjungi Elisabet. Lagu yang sama dari Hana yang mandul kemudian bisa punya anak Samuel dinyanyikan oleh Maria. Dalam kondisi mengandung dan masih harus hadapi permasalahan, Maria tetap memuliakan Tuhan, ada kuasa Tuhan yang dilepaskan untuk Maria. Itulah yang dia alami. Kita masih ada di dalam fakta yang menakutkan, tapi ganti kita memikirkan detail fakta yang menakutkan, kita bisa berkata jiwaku memuliakan Tuhan. Dia Allah yang berfirman, Dia juga Juruselamat—spesialis menyelamatkan—kita. Dia perhatikan ketidakberdayaan kita, ijinkan Dia bertahta di hati yang hancur, di kenajisan kita. Ijinkan Yesus lahir di sana, Dia ingin ubahkan kandang yang hina menjadi tempat kemuliaan Allah. Dia mau kerjakan di hidup kita. Maria disebutkan Elisabet sebagai ibunya Tuhan, Maria dikuduskan Tuhan, padahal siapa Maria? Maria lahir di Nazaret, kota yang tidak tahir. Ketika kita mau tersedia buat Dia, rahmat-Nya tetap ada. Dia tunjukkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya. Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya (ayat 54). Allah ingat anugerah-Nya buat kita. Ia adalah Allah atas ruang dan waktu, Dia tetap berkuasa.

Amin.