Allah Yang Perbesar Kapasitas

. Hits: 123

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 9 Januari 2022 – Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Di dalam nama Yesus ada kuasa. Kitab Kidung Agung melukiskan kisah cinta antara Yesus dengan gereja. Kidung Agung 1:3, “harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!” ini adalah pengakuan mempelai wanita (Sulamit). Nama mempelai pria (Yesus) seperti minyak urapan. Yesaya 10:27 [KJV], ... and the yoke shall be destroyed because of the anointing”, kuk (beban) kita akan dihancurkan karena urapan. Ketika kita letih lesu dan kehilangan gairah, sebut nama Yesus dengan iman, itu bagai minyak urapan yang tercurah. Roma 10, “barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan”.

Yesus adalah Allah penentu.

KPR 17:26, “Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,” mendiami bukan hanya sekadar keberadaan kita, rencana Allah lebih dari itu. Allah mau pakai kita untuk menjadi terang, perpanjangan kemuliaan-Nya. Sehingga dimana pun kita berada, kita sadar ‘saya ditentukan Allah’. Mendiami artinya kita ada di sana dan berdampak. Ada batas yang Tuhan sudah sediakan, bahkan Tuhan sanggup perluas. Apakah kita mau ikut langkah-Nya? Saat kita sebut nama Yesus, ada urapan yang sedang terjadi atas roh, jiwa, dan emosional kita bahkan menyentuh tubuh kita.

Yohanes 8:56-58, Yesus bicara pada agamawan “Abraham sudah melihat-Ku”, (ayat 58). Yesus sudah ada sejak awal zaman. Sejak Kejadian 1:1, kehadiran Yesus sudah ada di sana. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Kata pada mulanya menggunakan bahasa Ibrani bereshit. Dalam kata tersebut, memakai huruf bet-resh-aleph-shin-yod-tov. Bicara mula, disebut dengan reshit. Bahkan sebelum ada kata reshit, sudah ada huruf bet dan resh, yang dibaca bar yang artinya the Son, anak laki-laki yaitu Yesus. Ketika Yesus berumur 12 tahun dan 3 hari Yesus hilang, Yesus ditemukan dan menjawab, Lukas 2:49, “I must be about my Father's business”. Sejak dari awal zaman, Dia sudah ada. Saat menjelma menjadi manusia, Dia sadar pekerjaan-Nya di dunia mengerjakan pekerjaan Bapa, yaitu penebusan bagi kita. Dia menebus tahun-tahun yang hilang dari hidup kita, tapi apakah kita mau ikut Dia?

Banyak orang mencoba ikut Dia tetapi dengan pola pikir dan kekuatannya. Matius 19:21, orang kaya ini berpikir bahwa ia sudah taat pada firman sedari kecil. Ketika ia mencoba ikut Tuhan dengan caranya, ia tinggalkan Yesus, karena merasa berat. Sebenarnya Tuhan ingin memperbesar dan memaksimalkan kapasitas kita. Matius 9:9, “Maka berdirilah Matius dan mengikut Dia”. Matius pemungut cukai sadar tidak ada yang dibanggakan dari hidupnya. Dan respon Matius dan Zakheus (Lukas 19:1-10) membuatnya tidak kehilangan apa-apa dan Tuhan maksimalkan potensi mereka. Lukas 18:22-27, kalau hati kita lebih dari sekadar konsep dan mengikut Dia dengan iman, ingat, Tuhan tidak mau memiskinkan. Lukas 18:28-30, “mereka akan menerima lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal”. Belajar beriman, jangan coba andalkan kekuatan dan kekayaan. Ketika berani ikuti langkah-langkah Tuhan, orang itu akan menerima lipat ganda masa kini dan masa yang akan datang.

Ketika mau ikut Tuhan, Yesaya 61:7, “Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.” Mulailah mengucap syukur ganti menyesali nasib, semua boleh hilang tapi kita tidak akan kehilangan penyediaan Allah. Yoel 2:25-26, “Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.” Firman Allah adalah Allah sendiri, percayalah pada firman. Ulangan 1:10-11, kita bukan dapat berkat pasir, tetapi bintang-bintang, dan ada berkat seperti yang dijanjikan-Nya. Dimana hatimu? Kepada uang, harta yang habis, kepada yang sia-sia atau kita ikuti langkah Tuhan? Ketika kita ikuti langkah Tuhan, Tuhan sedang perbesar kapasitas kita.

Amin.