Mengalami Lawatan Tuhan

. Hits: 355

 Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 29 Mei 2022 – Oleh Pdp. Santi Lamba

 

Lukas 7:16 - Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."

 

Kata-kata ini tidak muncul begitu saja, karena nubuatan tentang datangnya Mesias ini telah lama dinanti. Dan benar-benar digenapi di dalam Yesus, Sang Mesias. Alkitab yang ditulis adalah janji Allah yang ya dan amin. Hari ini pun Allah sanggup genapi firman Allah. Allah mengunjungi umat-Nya hendak memberi keselamatan dan pertolongan. Kapan?

 

Allah melawat saat manusia hancur. Di taman Eden ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka mengalami lawatan Allah. Kasih Allah mencari kita, justru dalam keterpurukan, Allah mencari kita. Orang sakit membutuhkan tabib. Lawatan Allah terjadi terus-menerus.

 

Allah datang melawat umat-Nya dalam wujud malaikat kepada nabi Elia. 1 Raja-raja 19:4 - Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." Elia dilawat Tuhan ketika ia sedang terpuruk, takut dan ingin mati saja karena beratnya tekanan hidup. Mungkin saat ini kita mengalami beratnya tekanan hidup, tapi kita masih punya pengharapan di dalam Tuhan. Malaikat Tuhan datang dua kali, yang kedua kalinya malaikat itu berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." (ayat 7). Kekuatan kita datang dari Tuhan dengan firman dan Roh Kudus.

 

Allah terus-menerus mencari kita dan ingin melawat kita. Allah melawat kita dalam berbagai cara. Lawatan Allah membawa perubahan dari dukacita menjadi sukacita, yang lemah dikuatkan. Dalam Perjanjian Baru: Lukas 7:1-10, Yesus sudah rencanakan perjalanan ke Kapernaum sehingga semua terjadi tepat pada waktu-Nya. Ia sudah rancangkan yang terbaik. Yesus sembuhkan hamba perwira di Kapernaum. Lukas 7:11-12. Peristiwa ini disaksikan oleh banyak orang. Keluarga di Nain mengalami lawatan Allah. Ayat 13-14, Yesus melihat dan hati-Nya tergerak oleh belas kasihan karena kita berharga bagi Dia. Maukah kita mengalami perjumpaan dengan Dia? Bagaimana kondisi ibu janda di Nain? Dia putus asa, suaminya telah meninggal dan anak satu-satunya yang menjadi harapannya juga sudah meninggal, dia tanpa harapan. Di tengah-tengah situasi yang tidak ada harapan, Yesus datang untuk menolong dan memberi masa depan. Ayat 15-16, di tengah-tengah situasi yang tidak ada harapan, Yesus datang untuk menolong dan memberi masa depan. Di tengah pergumulan hidup, Yesus membangkitkan anak yang mati, mengangkat dan memulihkan ibu janda yang putus asa. Orang bisa melihat kuasa ajaib, bahwa Allah hendak melawat umat-Nya.

 

Ketika Yesus naik ke sorga, Roh Kudus dikirimkan untuk kita. Dia akan menyertai, wujud Yesus memang tidak kita lihat tapi Roh Kudus menyertai dan diam di dalam kita. Yohanes 14:16-17 - [14:16] Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, [14:17] yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Efesus 5:18 - Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, Karena kita dikuasai sepenuhnya oleh Roh Allah, kita di bawah kendali Roh Kudus, sehingga kita dapat melakukan kehendak Allah atau apa yang Tuhan inginkan.

 

Amin.

 

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;}