Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 5 Juni 2022 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Yohanes 14:16, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,” Yesus yang meminta kepada Bapa untuk memberikan Roh Kudus bagi setiap kita. Yohanes 14:17, percaya Roh Kudus diam di dalam kita. Seringkali kita mulai terjebak keraguan dan ketakutan. Kisah Para Rasul 2:1-4, bukan soal upaya satu manusia atau penumpangan tangan seorang pendeta, Roh Kudus adalah pemberian Bapa, atas permintaan Yesus sendiri. Kita bisa mengaku Yesus adalah Tuhan karena Roh Kudus sudah ada di dalam kita. dan Roh Kudus yang sama yang akan membuat kita memahami waktu-Nya Tuhan, langkah-langkah Allah yang tidak bisa dipahami logika manusia.
Lukas 2:25-26, Roh Kudus ada atas Simeon, senior di Yerusalem. Kepadanya sudah dinyatakan oleh Roh Kudus, padahal belum terjadi pencurahan Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus bekerja atas Simeon. Ijinkan Roh Kudus berkarya sehingga kita memiliki pewahyuan pribadi. Roh Kudus akan beritahukan untuk sesuatu yang kita kita nantikan di dalam pengharapan. Lukas 2:27, “Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,” Roh Kudus mendorong Simeon datang ke Bait Allah. Kita beribadah oleh dorongan Roh Kudus, dan pekerjaan tangan-Nya tidak pernah sia-sia, dari satu pribadi ke satu pribadi. Simeon tidak mengenal Maria dan Yusuf. Dalam Imamat 12, adalah peraturan tentang bayi laki-laki yang harus disunat saat usianya 8 hari, dan diserahkan ke Bait Allah di usia 30 hari. Maria dan Yusuf dalam kondisi miskin, sehingga tidak dikenal dan tidak menarik perhatian. Tetapi Roh Kudus memimpin Simeon untuk mengenal Mesias. Ijinkan Roh Kudus yang memberi pewahyuan dan mendorong kita untuk bergerak. Lukas 2:28-33, [2:28] “ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah” Maria dan Yusuf tidak mengenal Simeon, tetapi Roh Kudus bicara dalam hati mereka. Roh Kudus menuntun mulut Simeon untuk memperkatakan kata-kata yang berbeda. Yusuf dan Maria heran dengan apa yang dikatakan Simeon tentang bayinya, dan memberikan nubuatan. Amsal 31:26, “Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.” Saat Roh Kudus memimpin, kita tidak asal bicara. Saat kecewa dan jengkel, tetap buka mulut kita dengan hikmat. Efesus 6:19, “juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,” Banyak terjadi mulut yang pahit dan menyatakan fitnah. Mari belajar lemah lembut bersama Roh Kudus, sehingga mulut kita keluar kabar baik.
Hana menerima pewahyuan yang sama. Lukas 2:36-38, Roh Kudus menjamah bibir, hati, dan pikiran. Roh Kudus menjadi pewahyuan pribadi. Roma 1:17, ”Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." The Comforter akan memimpin dari iman kepada iman. Simeon dan Hana tidak tahu kapan Juruselamat itu hadir. Dengan iman mereka menanti di Bait Allah, dengan dorongan pimpinan Roh Kudus. Yohanes 16:13, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” Saat kita marah, tetap ijinkan Roh Kudus yang memimpin perkataan dan lidah kita. Saat putus asa dan frustasi, Roh Kudus kendalikan kita, bergerak dan mendorong kita, memimpin pada seluruh kebenaran. Memimpin dari satu pengalaman iman kepada pengalaman iman yang lain. Yohanes 1:16, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;” Dari kepenuhan-Nya, kita akan terima satu kemuliaan ditimpali dengan kemuliaan yang lebih besar lagi. Roh Kudus memimpin dari iman kepada iman, satu kebenaran kepada segala kebenaran, dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih besar lagi.
Amin.

