Perlindungan Dari Yang Jahat

. Hits: 183

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 9 Oktober 2022 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

1 Petrus 1:20, “Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi — karena kamu — Ia baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.” Penebusan sudah direncanakan bahkan sebelum langit dan bumi ada. Kasih Allah lebih besar dari kegagalan kita. Inilah yang menjadi keyakinan tentang penyertaan Allah. Dia sedang menjaga kita dari dosa, untuk masuk dalam rencana Allah yang mulia.

Mazmur 37:16-17, “Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik; sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang orang-orang benar.” Bila rencana penebusan sudah dirancangkan sebelum bumi jauh dijadikan, Ia adalah Allah yang memelihara hidup kita dangen tangan-Nya yang perkasa. Mazmur 37:18, “TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya” Secara jasmani kita orang berdosa, tetapi saat kita percaya kepada korban Yesus, kita diperhitungkan orang benar. Jaman dahulu imam besar mengecek apakah kambing domba persembahan sempurna, yang artinya ada pertukaran. Semua kesempurnaan korban sembelihan, masuk kepada manusia berdosa yang membawanya. Namun, korban kita bukan lagi binatang, tetapi Yesus, Anak Domba Allah. Tuhan tahu kita tidak sempurna, tetapi kasih setia-Nya yang menjaga kita. Mazmur 37:23-24, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” Kabar baik untuk kita, penyertaan Tuhan tidak tergantung kesalehan hidup kita. Saat kita meninggalkan Tuhan, Tuhan tetap sertai. Tidak ada yang dapat pisahkan kita dari kasih Kristus.

Seperti Tomas yang tidak percaya kebangkitan Yesus. Saat Yesus mendatangi murid-murid-Nya, Ia juga menghampiri Tomas, menyuruh Tomas mencucukkan tangannya di tangan dan lambung Yesus. Sama halnya dengan Petrus yang kembali menjadi nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Yesus datang dan menyuruhnya untuk menebarkan jala. Yesus menghampiri Petrus, memberi makan, dan memulihkan Petrus. Allah Juruselamat tetap mengasihi. 2 Petrus 3:9, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Tuhan panjang sabar karena tidak ingin kita binasa. Ayat ini bukan basa-basi, Tuhan bersungguh-sungguh dengan firman-Nya. Ketika kita berbalik dan bertobat, kita akan menikmati semua yang Tuhan sediakan.

Mazmur 139:7, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” Ayat ini dituliskan saat Daud telah melakukan kesalahan. 2 Samuel 11, saat raja-raja lain sedang berperang, Daud justru bersantai. Saat itulah dia melihat Batsyeba mandi. Dalam kondisinya yang sudah berdosa, ia mengatakan tidak dapat lari dari Roh Tuhan. Mazmur 139:11-12, kadangkala kita malu saat jatuh dalam dosa. (Ayatt 12) “maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.” Kasih Allah dan penyertaan-Nya tetap mengejar kita.

Mazmur 32:1-5, kalau kita salah, mengakulah di hadapan Tuhan. Penyertaan Tuhan sedang menjaga kita. Ketika kita melakukan pengakuan, ada pemulihan yang Tuhan kerjakan. Mazmur 51:3-4, “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat” Ketika ditegur nabi Nathan, dia mengakui kesalahannya. Tetapi Daud bisa melanjutkan doanya. Mazmur 51:10, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” Kata jadikanlah dalam bahasa Ibrani menggunakan kata bara, artinya ciptakan, dari tidak ada menjadi ada. Kita sadar kita cemar, tetapi saat responi Tuhan, kita bisa katakan “Tuhan, ciptakanlah hati yang tahir, hidup yang kudus, perbaharuilah batinku.”

Yesaya 61:10, “Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,” saat kita meresponi penyertaan Allah, Tuhan selubungi kita dengan jubah kebenaran.

Amin.