Kuasa Yang Melampaui Kemampuan Kita

. Hits: 109

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 6 November 2022 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Karena dosa, semua keturunan Adam tidak bisa menikmati kemuliaan Allah secara utuh. Namun, ketika Kristus menebus dosa, Dia menebus secara lengkap. Dia tebus roh kita, kita memiliki kepastian sesudah hidup di dunia. Dia juga tebus jiwa kita, Dia berikan damai sejahera, sukacita, hikmat, dan kecakapan. Dia tebus tubuh kita dan memberikan kesehatan, kekuatan, serta menopang. Orang benar bisa jatuh tetapi tidak tergeletak.

Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” Kuasa Tuhan sudah bekerja di dalam kita. Hanya saja, apakah kita menyadarinya?

Kadang kita berpikir kalau Tuhan ada di sorga dan kita di bumi, kuasa-Nya hanya berlaku di sorga. Dosa yang membuat semuanya hilang. Tetapi Allah menebus manusia supaya manusia dapat seirama kembali dengan pikiran Allah.

Kejadian 1:27-28, Allah menciptakan manusia menurut gambaran Allah. [1:28]Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Allah menciptakan kita seperti kodrat ilahi-Nya. Allah memberkati manusia ketika manusia berfungsi seperti kodratnya. Manusia menggunakan otoritasnya sebagai penyembahan, Kejadian 2:19, perkataan manusia menentukan sifat dan kodrat sesuatu. Kejadian 1:31, “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” apa yang Allah perbuat semuanya baik. Mazmur 148:7-13, kadangkala samudera bisa menjadi tsunami, tetapi samudera raya memuji Tuhan lewat keperkasaan ombaknya. [148:13] “Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.” Tuhan ciptakan semua makhluk untuk menyembah Tuhan, karena saat menyembah kita sedang seirama dengan Tuhan. Kita menyembah karena kita berasal dari Dia, bukan sebuah ritual tetapi sifat alamiah.

Ulangan 6:5, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Kita berasal dari Tuhan, bahkan diciptakan segambar dengan Dia. Tuhan ingin kita menikmati semua kodrat-Nya. Allah itu kasih dan penuh kuasa. Ketika kita mengasihi Tuhan, kita sedang dipulihkan kembali seperti kodrat semula. Ulangan 6:6-8, mengasihi Tuhan menjadi gaya hidup, bukan sekedar aturan-aturan agama. Ulangan 6:10-12, Allah tidak memberikan yang tanggung tetapi yang luar biasa. Tuhan akan memberikan kota-kota besar yang baik yang tidak kita dirikan. Ketika Allah ijinkan ada resesi yang besar, kemuliaan Tuhan ada dibaliknya. Mujizat ada saat mengalami kemustahilan.

Ulangan 6:13, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.” Ayat ini pernah dikutip oleh Yesus saat dicobai iblis. Matius 4:10, “Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Banyak yang bisa kita kerjakan sebagai penyembahan kepada Tuhan. Apa pun yang kita kerjakan, hidup kita adalah penyembahan kepada Tuhan. Mazmur 34:7,Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.” Satu malaikat Tuhan bisa mengalahkan 185.000 tentara Aram saat zaman Hizkia, kita yang dikelilingi malaikat Tuhan, tidak perlu takut. Malaikat Tuhan yang sedang menjaga kita tidak bisa bergerak sendiri, tetapi bergerak ketika ada firman yang kita perkatakan. Saat kita hidup dalam sebuah penyembahan, ada firman yang kita perkatakan, Mazmur 103:20,Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.”

Amin.