Aman Di Bawah Naungan Kasih-Nya

. Hits: 99

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 27 November 2022 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Yohanes 17:17 - Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Ini bagian dari doa Yesus ketika Yesus berdoa untuk kita. Firman Allah adalah kebenaran. Kebenaran = alethea (bahasa Yunani), kebenaran Allah, kebenaran yang hakiki. Kabar baiknya, Tuhan sendiri yang berdoa kepada Bapa, kuduskanlah mereka. Ketika mendengar firman dikuduskan oleh firman dan firman itu adalah kebenaran.

Mazmur 119:160 - Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya. Kebenaran dalam bahasa Ibrani menggunakan kata emeth terdiri dari huruf aleph – mem – tav. Aleph huruf pertama, mem huruf ke-14, tav huruf terakhir (ke-27). Emeth adalah kebenaran di awal, di tengah dan di akhir. Kalau bicara tentang emeth dan huruf pertamanya aleph (melambangkan Tuhan) kita hilangkan, jadinya meth artinya die, mati. Kalau kita coba cari kebenaran sendiri tanpa Tuhan, akhirnya kematian. Tapi kabar baiknya ketika kita menjadi satu dengan kematian Kristus, kemudian ditambahkan Tuhan dalam hidup kita yang sudah mati ini, jadinya kebenaran. Inilah isi hati Allah. Emeth bicara tentang kebenaran Allah tapi juga sebuah kepastian. Setiap kita yang percaya pada firman bukan sekadar  jadi pengetahuan tapi kita mengimaninya, firman adalah kebenaran yang pasti dalam hidup kita. Mungkin kita sedang menghadapi kemustahilan, firman disampaikan, sanggup mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada (Roma 4:17). Firman adalah kebenaran, dan kebenaran Tuhan adalah sebuah kepastian, dan kepastian itu tersedia bagi kita. Maukah kita mengimani firman Allah?

Mazmur 91:4 - He shall cover thee with his feathers, and under his wings shalt thou trust: his truth shall be thy shield and buckler [KJV]. Kesetiaan Tuhan membuat kita aman. Engkau akan dilindungi dengan bulunya. Bulu rajawali ada minyaknya, ada satu perlakuan khusus untuk anaknya, sehingga di balik bulu induknya anaknya merasa aman, nyaman dan hangat. Kata feathers dalam bahasa Ibrani menggunakan kata kapporeth, untuk orang Yahudi bukan sekadar berarti bulu, tapi mercy seat = tutupan pendamaian. Ulangan 7:8, 9, dari tutup pendamaian, dari situlah Tuhan berfirman.

Ketika kita berlindung di balik naungan sayapnya: Ibrani 9:1-5. Di ruang maha kudus terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna (tanda pemberontakan manusia terhadap penyediaan Allah), tongkat Harun yang pernah bertunas (tanda pemberontakan manusia kepada kepemimpinan Allah) dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian (pemberontakan manusia terhadap aturan-aturannya Allah), dan di atasnya kedua kerub kemuliaan (kapporeth) yang menaungi tutup pendamaian. Allah tahu manusia kadangkala tidak percaya kepada penyediaan Allah, kepemimpinan Allah dan firman-Nya—itu pemberontakan-pemberontakan manusia. Tapi kabar baiknya, semua dimasukkan ke dalam tabut perjanjian dan di atasnya kapporeth menaungi tutup pendamaian. Di atas tutup pendamaian Allah akan hadir, bicara dengan manusia.

Kabar baiknya, kita punya Imam Besar yaitu Yesus sendiri. Ibrani 9:7 - tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.  Ketika ada tanda darah, Tuhan berfirman, Tuhan hadir dalam hidup umat-Nya. Umat-Nya bisa saja salah, tapi Tuhan hadir menyelesaikan. Bilangan 21, ketika mereka mulai bersungut-sungut, tanpa sadar mereka keluar dari perlindungan Allah. Keluarlah ular beludak memagut semua orang yang melawan Allah dan melawan Musa. Dalam kondisi mereka sekarat, Allah yang bertindak lebih dulu dengan menyuruh Musa  untuk membuat patung ular  tembaga dan menaikkannya di atas tiang. Siapa yang  melihat patung ular tembaga sekalipun telah melakukan kesalahan, orang itu akan selamat Yohanes 3:14, Yesus ditinggikan di kayu salib, siapa yang melihat kepada Yesus akan selamat. Itulah kasih-Nya. Di balik naungan kasih-Nya kita aman. Kita yang salah, Allah yang bertindak mengampuni. Bahkan Allah berikan perjanjian-Nya pada kita. Dan tidak ada lagi imam besar secara manusia. Ibrani 9:11-12. Yesus masuk ke ruang maha kudus, Dia bawa darah-Nya sendiri, menebus dosa kita. Kabar baiknya Dia sudah datang untuk hal-hal yang baik, yang akan datang. Yesaya 54:16,17, inilah kebenaran yang akan diterima kita yang mau percaya, yang mau berlindung di bawah kapporeth-Nya. Di bawah kasih-Nya kita aman.

Amin.