PANGGIL DIA: GRACE

. Hits: 106

Ringkasan khotbah Minggu sore, 4 Desember 2022 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Efesus 3:21 - bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. Kuasa yang besar itu tinggal dalam hidup kita. Ketika Tuhan kerjakan kuasa-Nya yang besar untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk kita. Syaratnya:

1. Ijinkanlah Tuhan bekerja di dalam kita.

2. Ijinkan Tuhan bekerja melalui kita.

3. Ikuti jalan Tuhan walaupun kadang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Yohanes 4:29 - Ayo temuilah seorang pria yang mengetahui semua hal yang aku lakukan, yang mengenalku luar dan dalam [TMB]. Perkataan ini diucapkan oleh seorang perempuan yang menurut ukuran manusia tidak memenuhi syarat. Syarat untuk menerima kasih karunia justru saat kita tidak memenuhi syarat. Perempuan ini punya 3 kelemahan mendasar: seorang Samaria--bangsa Yahudi menanggap orang Samaria sering mencampur agama dan tradisi; dia ini perempuan--seringkali dianggap warga kelas 2; dia seorang yang pernah bercerai dengan 5 laki-laki dan hidup dengan laki-laki yang ke-6 yang tidak terikat dengan perkawinan. Kabar baiknya, Yesus mengharuskan diri-Nya melintasi Samaria, karena Yesus tahu ada seorang yang perlu Juruselamat.

Yohanes 4:7, Yesus, pemilik jagad raya, pencipta air, minta air kepada perempuan Samaria ini. Yesus datang bukan untuk menghakiminya, Ia melihat potensi yang besar dalam hidupnya. Ayat 9-10, Yesus mulai pembicaraan dengan halus. Ayat 13-14, Yesus mulai bekerja dalam hidupnya. Yang membuka pembicaraan bukan perempuan--sang pendosa, tapi Yesus Juruselamat. Seringkali di dalam kegagalan, di dalam dosa, kita merasa saya tidak pantas menghampiri Tuhan, tapi ada Tuhan yang mau menghampiri kita dan akan berikan air hidup dan akan menjadi mata air dalam hidup kita, dan air itu akan terus memancar sampai hidup yang kekal.

Selama ini mungkin kita sama seperti dengan perempuan itu, kita pernah menikah dengan 5 laki-laki. Pengertiannya, kita punya panca indra dan kita hidup dengan laki-laki yang ke-6--ketidakpuasan kita. Kita perlu bertemu dengan laki-laki sejati yaitu Yesus. Ini yang dialami perempuan Samaria, dia ijinkan Yesus mulai bekerja dalam hidupnya. Yohanes 4:15, dia harus masuk pada fase kedua, mengijinkan Yesus bekerja melalui hidupnya. Waktu Yesus berkerja melalui hidupnya, dengan halus Yesus berkata: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." (ayat 16). Perempuan ini menjawab dengan jujur (ayat 17, 18), aku tidak mempunyai suami. Ketika Yesus bekerja dalam hidupnya, Dia bukan menghakimi, tapi memberi pujian kepada perempuan ini jujur dan benar. Ada kasih yang tidak pernah berubah, Roma 8:33,34; 1 Korintus 1:30. Saat kita tenggelam dalam dosa, yang kita butuhkan bukan pelajaran tentang bagaimana berenang dan melepaskan diri dari dosa, tapi yang kita butuhkan adalah Juruselamat. Yesus Juruselamat, Dia tahu masa lalu, kesalahan kita, tapi ijinkan Dia bekerja melalui kita. Ketika Dia mengkonfrontasi dosa bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyembuhkan. Kabar baiknya, ketika perempuan ini terus mengijinkan dan mendengarkan firman Allah. Amsal 4:20-22, firman memberikan kehidupan, firman mendatangkan kesembuhan.

Yohanes 4:21-23, Yesus bicara tentang penyembah-penyembah yang benar, dan Yesus bukan bicara pada seorang pelayan ibadah, tapi kepada seorang berdosa. Penyembahan yang benar bukan soal metodenya, tapi adalah ketika mengijinkan Allah berkarya melalui kita. Menyembah di dalam Roh dan pimpinan Allah.

Yohanes 4:25,26, Keluaran 13:14, sama seperti ketika Tuhan datang kepada Musa di tengah semak belukar yang terbakar, Tuhan berkata Aku adalah Aku. Aku adalah Juruselamat. Kita tidak mungkin bisa menjadi juruselamat bagi diri kita sendiri, kita butuh Juruselamat. Kabar baiknya, perempuan ini ijinkan Yesus bekerja dalam hidupnya dan berkarya melalui hidupnya, Yesus berkata Akulah Dia yang sedang berkata dengan engkau.

Yohanes 4:28-32. Perempuan ini meninggalkan tempayannya, jalannya berubah ketika bertemu Sang Juruselamat. Ia belum melakukan sesuatu, tapi mengijinkan Juruselamat melakukan sesuatu dalam hidupnya. Seorang yang dulu penuh dengan noda berjumpa dengan perkataan Allah, dia menjadi perempuan yang penuh kelimpahan kasih karunia Allah, sehingga seisi kota datang percaya kepada Yesus. Hidupnya mendatangkan kemuliaan Tuhan.

Yohanes 4:39-42. Perempuan ini mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Panggil dia Grace, engkau layak untuk menerima kasih karunia ketika engkau ijinkan Allah bekerja di dalam hidupmu, melalui hidupmu, ikuti jalan-jalan-Nya. Bahkan di akhir hidupnya, perempuan ini menjadi martir.

Amin.