Berdiri Di Hadapan Tuhan

. Hits: 97

Ringkasan Khotbah Minggu, 15 Januari 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Habakuk 2:1 - Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. Allah itu baik setiap waktu apapun kondisi hidup kita. Hadapi tahun 2023, kita memang dengar banyak hal, tapi nantikanlah Tuhan. Setiap kita harus punya visi, ketika tidak punya visi hidup kita menjadi liar. Kalau terima dan punya visi, hidup kita akan terarah dan lebih baik. Ketika kita punya visi, ada kekuatan Allah yang menopang kita. Tuhan ingin kita punya sebuah visi.

Bagaimana sikap kita ketika menantikan visi dari Tuhan?

Hubungkan dengan peristiwa Abram di Kejadian 1:1 - ... the LORD appeared to Abram, and said unto him, I am the Almighty God; walk before me, and be thou perfect. Usia Abram 75 tahun ketika keluar dari Ur-Kasdim. Kejadian 1:5, 24 tahun ia sudah terima visi, janji dari Tuhan, tapi sampai tahun ke-24 (usia 99 tahun) belum ada tanda-tandanya. Seringkali kita punya konsep saya masih belum bisa berdiri di hadapan Tuhan dengan kudus dan sempurna karena saya masih manusia. Ketika kita berdiri di hadapan Tuhan, engkau menjadi sempurna. Berdiri di hadapan-Ku menggunakan kata paniym.

Beribadah tidak ada ruginya, ketika engkau sedang mencari Tuhan, engkau akan jadi sempurna. Keluaran 20:18-20. Ketika Tuhan sampaikan firman-Nya lewat Musa, orang Israel selalu punya konsep aku belum sempurna, kalau berdiri menghadapi kekudusan Allah, aku mati. Iblis paling senang membuat pola pikir kalau engkau berdiri di hadapan Tuhan, engkau belum layak, kenajisanmu akan tersingkap dan engkau akan mati. Ayat 21, hanya Musa yang mau berdiri di hadapan Tuhan (paniym).

Paniym dalam Alkitab pertama kali di Kejadian 1:1-2. Allah ciptakan langit dan bumi dengan sempurna, tapi iblis menghancurkannya. Ketika semuanya kacau balau, Roh Allah paniym (melayang-layang) di atas permukaan air. Roh Allah hadir dengan kasih karunia-Nya yang tak pernah berubah dan tak beranjak. Kabar baiknya, ketika Allah paniym di hadapan kekacauan, Allah tahu semua yang buruk dari hidup kita, Tuhan mau bereskan semua dan Dia buat sesuatu yang baru dalam hidup kita. Tuhan awali, kerjakan dengan “jadilah terang” (Kej. 1:3).

Orang-orang yang pernah berdiri di hadapan Tuhan:

1.   Markus 5:1-2. Yesus bersama murid-murid-Nya menghadapi badai sesudah Yesus membuat mukjizat memberi makan 5.000 orang (Markus 4). Sepertinya mempertaruhkan nyawanya untuk sampai di Gerasa. Ketika turun dari perahu, datang seorang yang kerasukan roh jahat menemui Dia. Orang Gerasa ini bukan datang untuk beribadah kepada Yesus tapi ketika dia paniym di hadapan Tuhan, orang ini dibebaskan dari roh jahat. Bahkan hidupnya diubahkan, Injil Lukas menuliskan orang ini menjadi pemberita Kabar Baik di Dekapolis (10 kota).

2.   Lukas 7:36-37. Ketika Yesus datang dan sedang makan di rumah Simon orang Farisi, datang seorang perempuan pendosa yang meminyaki kaki-Nya. Argumen kita tentang perempuan ini, saya tidak pantas, terkenal pendosa, nanti tunggu kalau saya bereskan hidup saya, baru saya datang. Saat perempuan ini paniym, terfokus pada Kristus, Yesus terfokus pada imannya. Yesus berkata, pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.

3.   Yohanes 3:2. Sekalipun Nikodemus takut, dia datang malam-malam kepada Tuhan. Di akhir hidup Yesus, Nikodemus dan Yusuf Arimatea menurunkan mayat Yesus dari kayu salib, padahal besoknya perayaan Paskah. Peraturan Yahudi, merayakan Paskah orang tidak boleh menyentuh mayat. Reputasi mereka mungkin dicoret dari mahkamah agama, tapi mereka berani karena berdiri di hadapan Tuhan.

4.   Kisah Para Rasul 9:4-5. Ketika Stefanus dirajam batu, Saulus menyaksikan ini.  Awalnya Saulus berdiri di hadapan Tuhan untuk menganiaya pengikut Yesus. Tapi kabar baiknya, kasih Allah tidak terbatasi oleh kejahatan. Kasih Allah justru sedang berlaku atasnya.

Apapun kondisi kita, tetaplah berdiri di hadapan Tuhan.

Amin.