New Covenant (Perjanjian Baru)

. Hits: 65

Ringkasan Khotbah Ibadah Paskah 9 April 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Allah kita adalah Allah yang rela mati untuk menbus dosa kita, tetapi Allah juga hidup. Hidup lama kita dimatikan di dalam Yesus, kita jadi satu dengan kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Tidak hanya terjadi besok di sorga, tetapi juga di bumi. Inilah Perjanjian Baru yang disampaikan-Nya. Perjanjian Baru adalah kuasa Allah yang bekerja dalam hidup kita.

Yeremia 31:31,32, tidak ada satu pun manusia yang sanggup menjalankan hukum Taurat, bahkan Musa sekalipun.

Manusia tidak perlu diajari untuk berbuat dosa. Sekali pun tangan Tuhan berkuasa, Perjanjian Lama yang Tuhan berikan sudah diajarkan tapi manusia tetap mengingkari peraturan yang diberikan. Yeremia 31:33, Perjanjian Baru lebih dari sekadar aturan tertulis. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka”, bukan kita yang menuliskan tetapi Tuhan yang menuliskan Taurat-Nya. Tuhan menjadi Allah yang bertanggung jawab atas hidup kita, kita adalah umat-Nya. Yeremia 31:34, percayalah pada firman Allah, Allah tidak ingat lagi kesalahan kita.

Nabi Yeremia hidup satu jaman dengan Daniel dan nabi Yehezkiel. Yeremia 31:29, Keluaran 20:5, di dalam Perjanjian Lama, ketika kita tidak taat kepada firman, Tuhan akan membalas kesalahan bapak sampai turunan ketiga dan keempat. Tetapi Yesus menggenapinya di kayu salib. Yohanes 19:28-30, Yesus meminum anggur asam, supaya Yeremia 31:29 tergenapi. Yesus mematahkan tanggungan dosa nenek moyang. Dia bayar lunas, di dalam Yesus tidak ada lagi kutuk.

Yehezkiel 36:25-27, di dalam Perjanjian Lama, manusia diatur dengan sebuah keharusan. Tetapi dalam Perjanjian Baru, Tuhan yang bertindak. Tetapi tindakan Tuhan dibatasi oleh kesediaan kita. Tuhan bergerak sejauh kita ijinkan kuasa-Nya mengalir. (Ayat 27)Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.” Melakukan firman Allah bukan bergantung pada kekuatan manusia, tetapi saat kita meresponi firman dan berserah.

Ibrani 8:8-10, penulis Ibrani menuliskan kembali apa yang pernah ditulis nabi Yeremia dan Yehezkiel. Manusia memiliki mode standar (default mode) melakukan dosa. Tetapi manusia perlu meresponi firman bukan merespon fakta. Ketika kita selalu meresponi firman setiap saat, pengulangan respon ini akan menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang diteruskan akan menjadi sifat. Sehingga kebiasaan itu akan menjadi mode standar kita (deafult mode). 2 Korintus 5:17, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Yehezkiel 11:19, “Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Tuhan akan beri gaya hidup yang baru saat kita meresponi firman Allah dan Roh Kudus-Nya yang bekerja.

Ibrani 10:14-17, keselamatan bukan hanya peristiwa satu saat tapi berulang, suatu proses yang terus berjalan, Allah sedang sempurnakan.  Ayat 15, “Roh Kudus juga memberi kesaksian, ayat 16,17, “sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." Tuhan mengulang firman ini berkali-kali, artinya Tuhan tidak main-main dengan firman-Nya.

Efesus 2:10,11, kita bukan orang Yahudi. Kita adalah buatan Allah yang diciptakan dalam Yesus. Percayalah ada harapan di depan kita. Allah sudah persiapkan hidup kita lewat setiap peristiwa. Allah mau kita menghidupi semua yang Dia janjikan.

Amin.