Sepatah Kata Yang Mengubahkan

. Hits: 97

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 23 April 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Perjanjian baru adalah kuasa Allah yang Tuhan taruhkan lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Yesus Allah yang rela menjelma menjadi manusia, rela terkutuk menerima murka Allah. Dia bayar tuntutan kekudusan Allah yang tidak sanggup dibayar oleh manusia, supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus menjadi umat yang diberkati. Apapun kondisi kita, ketika kita percaya kepada Yesus kita adalah umat yang diberkati.

 

2 Korintus 3:3,5-6. Ayat 3, jangan hanya sekadar hafal firman Allah, tapi responilah kenyataan dengan firman yang kita imani. Tugas kita memperkatakannya, Roh Allah yang hidup akan menuliskannya di dalam hati. Ayat 5-6, daging kita kadang kala lemah, terbatas, tetapi ketika engkau meresponi firman, ingat, kesanggupan kita adalah pekerjaan Allah. Ketika kita mengimani firman, firman akan menjadi Roh yang menghidupkan. Firman lebih daripada sebuah aturan hukum. Sebab kalau hanya memandang firman sebagai aturan hukum seringkali kita merasa susah menjadi orang Kristen, tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Ijinkan sepatah kata Tuhan itu mengubahkan hidup kita.

 

Orang gila di Gerasa, satu pribadi yang tidak ada harapan lagi. Dia menjadi gila, dia dirasuk bukan hanya 1 setan tapi ribuan, legion--minimal 5.000. Lukas 8:26. Yesus pergi ke Gerasa bukan dipanggil oleh keluarga dan bahkan yang bersangkutan juga tidak memanggilnya. Tapi kabar baiknya Yesus tahu ada yang harus dilawat, Yesus tahu dan Yesus bisa lihat potensi yang besar. Ayat 27, orang ini dirasuk setan, telanjang dan tinggal di pekuburan. Lebih senang kepada perkara-perkara kematian dan ketelanjangan. Ayat 28, ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya. Cerita ini juga diceritakan dalam Injil Markus dan Injil Matius. Markus 5:8, ketika orang ini tahu Yesus datang, orang ini menyembah Yesus. Ingat, orang ini masih telanjang, dirasuk setan, belum sempurna, tapi Allah tidak pernah mengijinkan iblis untuk menahan dia jauh dari Allah. Kata menyembah dalam Markus 5:8 menggunakan kata proskuneo--menyembah Tuhan dengan benar. Di dalam Injil kata-kata proskuneo bahkan dimulai dengan orang-orang yang sebetulnya tidak layak. Injil Matius, pertama kali proskuneo itu di Matius 2:2, orang majus adalah orang kafir tapi mereka menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Markus 5:8, orang Gerasa, orang gila yang menyembah Yesus. Proskuneo diucapkan oleh iblis kepada Yesus, jika Engkau menyembah aku maka seluruh dunia akan aku berikan, iblis bisa menggunakan kata proskuneo. Dalam Injil Yohanes kata proskuneo kita temukan ketika Yesus menjumpai seorang perempuan yang pernah punya 5 suami dan sekarang dia hidup dengan laki-laki keenam yang bukan suaminya.

 

Kenapa pelajaran penyembahan malah justru dimulai dari orang-orang yang tidak berkualifikasi? Ketika orang gila di Gerasa melihat Yesus ia berteriak lalu tersungkur proskuneo di depan Yesus. Iblis di dalamnya memohon supaya jangan disiksa, sebab mereka tahu kapan akan dibuang ke dalam neraka. Oleh sebab itu iblis coba halangi supaya kita tidak datang kepada Yesus. Ketika Yesus bertindak, kehadiran-Nya membebaskan orang Gerasa. Setan-setan itu minta ijin untuk masuk ke dalam babi-babi. Lalu babi-babi itu menceburkan diri ke dalam danau dan matilah mereka di sana. Lukas 8:35,36, orang-orang Gerasa menjumpai orang gila itu sudah ditinggalkan setan-setan, duduk di bawah kaki Yesus, sudah berpakaian dan sudah waras. Yesus serahkan jubahnya, dia selubungi orang yang telanjang ini. Inilah yang menggenapi firman Allah dalam Yesaya 61. Yesus selubungi kita dengan jubah kebenaran karya-Nya di kayu salib bagi setiap yang percaya kepada-Nya. Ketika engkau percaya kepada firman, sepatah kata Yesus mengubahkan orang gila ini, mengusir setan-setannya, bahkan bukan hanya itu Yesus tidak pernah membiarkan dia tetap telanjang. Kabar buruknya mereka yang waras malah jadi takut dengan kehadiran Yesus. Ayat 37, seluruh penduduk daerah Gerasa mengusir Yesus.

 

Matius 8:16-17, sepatah kata Yesus mengusir setan, menyembuhkan yang sakit. Matius 8:8-13 - Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.... Perwira Romawi, orang kafir orang yang tidak berkualifikasi, yang dianggap tidak layak, tapi punya iman yang besar. Dia percaya sepatah kata Tuhan bisa mengubah hidupnya, hambanya dan mengubah keadaannya.

 

Lukas 7:29,30, ada dua pilihan waktu kita dengar firman. Apakah kita mau takluk kepada firman yang kita dengar atau seperti orang farisi orang yang tahu firman, ahli Taurat orang yang fasih dengan firman Allah, tapi malah menolak maksud Allah. Jemaat Tuhan dimana posisi kita? Sepatah kata Tuhan, ketika kita mengakui kebenarannya maka itu akan mengubahkan hidup kita.

 

Amin.