Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 21 Mei 2023 – Oleh Pdt. Henny M. Assa
Pandangan kita terhadap Yesus menyatakan percaya/iman kita terhadap Yesus. Cara kita memandang Yeus akan menentukan apa yang akan kita terima dari Dia. Karena itu adalah iman kita. Cara memandang itu menentukan seberapa dekat kita dengan Dia dan sejauh mana kita mengenal Dia.
Markus 8:27-29 - [8:27] Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" [8:28] Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." [8:29] Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
Jawaban-jawaban mereka berbeda, tergantung dari cara pandang mereka terhadap Yesus. Siapakah Yesus bagimu?
Jawaban kita, tergantung dari cara pandang kita terhadap Yesus. Kalau kita memandang Yesus sebagai penebus maka kita akan mengatakan Yesus adalah penebusku. Atau kita memandang Yesus sebagai Juruselamat, maka kita akan mengatakan Yesus adalah Juruselamatku.
Cara pandang kita terhadap Yesus akan menentukan apa yang akan kita terima. Ada yang memandang Yesus sebagai manusia biasa. Ada yang mengatakan Yesus manusia sempurna yang pernah ada di dunia. Ada yang mengatakan Dia hanya utusan Tuhan, tapi Dia bukan Tuhan. Ingat, cara pandang kita pada Yesus akan menentukan bagaimana caranya kita bisa menerima sesuatu dari Yesus dan apa saja yang bisa kita terima dari Yesus. Misalnya kita butuh kesembuhan, kalau kita memandang Yesus adalah penyembuh kita maka kita akan terima kesembuhan dari Yesus. Apa yang kita butuhkan saat ini, pandang Yesus sesuai apa yang engkau inginkan, karena itu akan terjadi dalam hidupmu. Tetapi kalau kita hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa yang pernah ada di dunia ini, maka kita tidak akan pernah menerima apa-apa. Karena yang berkuasa itu adalah Tuhan, bukan manusia. Jadi kita tidak bisa memandang Dia biasa-biasa saja atau pelaku sejarah di zaman itu. Ingat, Dia adalah Tuhan dan Juruselamat. Tetaplah memandang Dia bahwa Dia adalah Tuhanmu, Juruselamatmu, tetap percaya, kita akan terima jawabannya dan itu akan terjadi dalam hidup kita.
Contoh orang-orang yang hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa sehingga mereka tidak mengalami mukjizat dan hal-hal yang luar biasa dari Tuhan. Matius 13:54-58, orang-orang di Nazaret, mereka hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa, anak tukang kayu. Karena mereka memandang Yesus hanya manusia biasa, mereka tidak menerima apa-apa dari Yesus. Roma 8:32. Waktu Allah memberikan Yesus buat kita, sesungguhnya Allah sudah berikan segala sesuatu untuk kita. Segala sesuatu dapat dan bahkan sudah kita terima dari Allah. Segala sesuatu itu bisa berkat, perlindungan, kemuliaan dan sebagainya. Masalahnya, kita sudah terima atau belum segala sesuatu itu tergantung cara pandang kita pada Yesus.
Matius 8:5-9, perwira Romawi datang pada Yesus menceritakan keadaan hambanya pada Yesus. Dia tidak minta Yesus untuk datang ke rumahnya untuk mendoakan hambanya. Dia percaya, Yesus cukup berkata saja hambanya sembuh. Berbeda dengan Yairus (Markus 5:22-24), seorang kepala rumah ibadah, memohon kepada Yesus untuk datang dan meletakkan tangan atas anaknya. Hamba perwira itu sembuh, anak Yairus juga sembuh. Cara mereka memandang Yesus berbeda dan cara mereka menerima mukjizat juga berbeda.
Bagaimana cara pandang kita kepada Yesus? Setiap kita punya kuasa yang sama, yang sudah diberi oleh Tuhan. Karena kita punya Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Waktu Allah berikan Yesus buat kita, Dia sudah berikan segala sesuatu--apa yang kita butuhkan--untuk kita, tergantung apakah kita percaya sudah menerima atau belum. Kadangkala kita tidak percaya kalau kita sudah punya yang diberikan Allah. Kematian Yesus di kayu salib sudah memberikan segala sesuatu kepada kita semua. Semua sudah lunas dibayar di atas kayu salib. Kita tinggal menikmati, tapi kenapa kita tidak menikmati? Karena cara pandang kita terhadap Yesus terbatas dengan kemanusiaan kita, hanya memandang-Nya manusia biasa saja atau sebagai pelaku sejarah, tapi tidak pernah memandang Yesus sebagai kuasa Allah itu sendiri. Pandang Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat yang mampu menyelamatkan kita, yang mampu memberikan kesembuhan, segala sesuatu yang kita butuhkan, yang kita perlukan.
Amin.

