Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 4 Juni 2023 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Waktunya akan dipersingkat karena orang percaya. Tanda zaman Tuhan hampir datang. Pengalaman setiap hari dengan Tuhan akan menyempurnakan kita. Pengalaman menanti Tuhan adalah pengalaman pribadi. 2 Samuel 18:24 - Adapun Daud duduk di antara kedua pintu gerbang sedang penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Peristiwa ketika Daud duduk seorang diri ketika dia sedang dikudeta oleh anaknya sendiri. Daud tetap duduk di posisinya menantikan Tuhannya sendirian. Punyalah pengalaman pribadi. Tuhan bisa berikan terobosan. Mulailah berdoa, nantikan Tuhan secara pribadi.
Kidung Agung 7:11-13 - [7:11] Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! [7:12] Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! [7:13] Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku! Kidung Agung menggambarkan Yesus dengan gereja-Nya. Tuhan berkata datang ke kebun anggur-Ku. Ketika kita nikmati keintiman dengan Tuhan, semerbak bau buah dudaim = kesuburan, pelipatgandaan. Kenapa ada buah dudaim di kebun anggur? Sudah ada aromanya, tanda-tanda kesuburan, pelipatgandaan di kebun anggur (ayat 13). Permasalahannya tidak semua orang mau datang ke kebun anggur. Buah tidak selalu yang segar harus dimakan, contoh buah kiwi disimpan dulu 6 bulan barulah dinikmati. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita nikmati. Jauh sebelum kita pikirkan, Tuhan sudah sediakan berkat -Nya. Tapi maukah kita secara pribadi menantikan Dia?
Mazmur 126:1-3. Pemulihan itu seperti mimpi, Tuhan yang melakukan, kita hanya menikmati. Ketika Tuhan yang bertindak, tidak ada yang bisa menghalangi. Ayat 6, kalau tokh harus maju sambil menangis, tetap menabur benih, harapan, iman, perkataan yang baik. Hosea 10:12 [KJV] - Sow to yourselves in righteousness,.... Menaburlah bagimu sesuai dengan kebenaran. Berapa banyak kali kita berpikir kalau saya menabur, saya kehilangan. Prinsip Alkitab ketika kita menabur dengan iman, kita menabur untuk diri sendiri. Ubah pola pikir kita, iblis paling senang kita tinggal dalam roh kemiskinan. Waktu Abraham percaya kepada Allah, Allah perhitungkan (ditepakake - bhs. Jawa) percayanya sebagai kebenaran. Kejadian 15:6, Yakobus 2:23. Ketika kita menabur dengan iman, itu ditepakake, dijadikan kebenaran kita. Ketika kita berani menabur, kita punya pengharapan apa yang kita percayai itu diperhitungkan sebagai kebenaran. Jadi bukan “menabur supaya”, tapi “menabur sesuai dengan kebenaran”. Hubungkan dengan Matius 6:1. Sedekah, berdoa, berpuasa jangan dipamerkan, sebab kalau dipamerkan kita sudah mendapat upahnya, kehilangan berkat dari Tuhan. Ayat 4 [KJV] - That thine alms may be in secret: and thy Father which seeth in secret himself shall reward thee openly. Bapamu sendiri yang melihat akan membalas engkau secara terbuka (openly), tidak sembunyi-sembunyi. 2 Korintus 9:10, Tuhan sediakan benih bagi penabur, juga roti untuk dimakan, juga sediakan pelipatan gandaannya, dan Tuhan tumbuhkan, dan buah-buahnya. Permasalahannya maukah kita berjalan bersama-Nya?
Kisah Para Rasul 10:1-4. Ada banyak orang Farisi, imam-imam yang berdoa di pinggir-pinggir jalan. Kornelius--orang kafir, bukan orang Yahudi, musuh dari umat Allah-- dia suka berdoa, suka menabur di tempat yang tersembunyi, Tuhan berkati.
Mazmur 84:6-8 - [84:6] Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! [84:7] Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. [84:8] Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. Ziarah artinya hatinya selalu tertuju pada Tuhan. Ini pengalaman berjalan bersama Tuhan. Ketika berjalan maju dan sepertinya harus menangis, tapi hati tetap tertuju kepada Tuhan, tangan tetap tabur iman, tabur dengan apapun yang bisa dikerjakan, orang ini akan berjalan makin lama makin kuat. Tuhan berikan taburan dan kemampuan untuk lipat ganda, dan kemampuan untuk bertumbuh.
Amin.

