Menyampaikan Kabar Baik

. Hits: 61

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 16 Juli 2023 Oleh Pdt. Bambang Tri Susilo

Menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah, pengertiannya siapapun kita, ketika kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita, kita sedang menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah. Contoh seorang ibu sedang melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dalam rumah tangganya, maka dia sedang menjadi perpanjangan tangan dan hati Allah. Markus 10:45 - Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Ketika Yesus--adalah logos/firman yang menjelma sebagai manusia, Dia menjadi Mesias Sang Penyelamat, maka Dia melakukan tugas tanggung jawabnya sebagai Sang Juru Selamat.

Kisah Para Rasul 17:16-18. Paulus seorang rasul dan penginjil melakukan tugas  dan tanggung jawabnya memberitakan Injil, menyampaikan kabar baik. Injil bisa disampaikan dalam 2 hal melalui bahasa verbal dan non-verbal.

Pertama, melalui bahasa non-verbal yaitu melalui sikap hidup, perbuatan, kebaikan hati kita setelah kita diubahkan oleh Yesus Kristus menjadi pengikut-Nya. Hidup kita bisa dibaca oleh semua orang seperti surat Kristus yang terbuka (2 Korintus 3:2,3). Hidup yang menjadi berkat, diteladani, dan bisa dilihat bahwa diri kita dipenuhi kasih dan kuasa Allah, sifat-sifat Allah dalam Yesus Kristus. Hidup yang memberitakan kabar baik secara non-verbal.

Kedua, secara verbal, dengan kata-kata. Rasul Paulus ketika berada di Atena, dia menyampaikan kabar baik secara verbal. Dia harus menyampaikan imannya kepada banyak orang. Dia berbincang-bincang, bertukar pikiran kepada orang Yahudi yang berpegang pada kitab Taurat tapi tidak mempercayai Yesus. Dia juga sampaikan kepada pengikut Kristus. Ada dua golongan besar di Atena yang dijumpai Rasul Paulus yaitu Epikuros dan Stoa. Epikuros, pendirinya adalah aliran pemikiran, mazhab materialis, mempercayai yang kekal itu adalah kekosongan dan materi adalah kekal sifatnya, tidak percaya Tuhan. Dari Epikuros ini muncul pemikiran-pemikiran agnostik, tahu adanya Tuhan tapi tidak percaya kepada Tuhan. Golongan ini melihat kematian adalah akhir dari kehidupan dan kisah mengenai hukuman di akherat adalah takhayul yang konyol. Sehingga mereka mengejar kenikmatan hanya di dunia ini. Kekristenan tidak demikian. Rasul Paulus memberitakan hidup tidak hanya sekarang di dunia ini, bahwa hidup itu adalah hidup yang akan dipertanggungjawabkan nanti di sana. Golongan Stoa, pemikiran aliran naturalis. Mereka mempercayai alam semesta, bahwa logos itu memenuhi alam semesta. Dalam kekristenan, kita diajarkan tidak demikian, bahwa alam semesta diciptakan oleh logos, Yohanes 1:1,3 - [1:1] Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. [1:3] Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam kekristenan mengajarkan bahwa logos itu pencipta, Allah menciptakan alam semesta.

Kisah Para Rasul 17:30,31 - [17:30] Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. [17:31] Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Ini kabar Injil yang disampaikan Rasul Paulus kepada mereka. Dengan kata lain, bagi orang Stoa dan Epikuros, ubahlah pikiranmu bahwa ada Allah yang menciptakan alam semesta dan engkau harus mempertanggung-jawabkan hidupmu kepada-Nya.

Adakah hasil dari pemberitaan Rasul Paulus kepada orang-orang di Atena? Kisah Para Rasul 17:34 - Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Ada banyak orang yang menjadi percaya  kepada Yesus Kristus di kalangan orang-orang Epikuros dan Stoa, mereka setia sampai mati, Dionisius dan Damaris menjadi martir. Berita Injil tidak hanya diberitakan di kalangan orang-orang sengsara, orang sakit tapi juga di kalangan atas, para pemikir-pemikir. Berita Kabar Baik tak hanya disampaikan secara verbal, tapi juga melalui tindakan-tindakan. Jadilah pemberita Kabar Baik di manapun, di kalangan masing-masing.

Amin.