Iman Yang Beri Menang

. Hits: 490

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 17 Desember 2023 Oleh Pdt. Henny M. Assa

 

Iman yang melampaui fakta artinya: percaya (iman) kita melampaui fakta (kenyataan) yang ada. Bagaimana kita mempunyai iman yang melampaui fakta?

 

Roma 8:32 - Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Masalah kekekalan (akhirat) yaitu keselamatan, Tuhan begitu peduli dan memperhatikan, Tuhan memberikan pada kita, Ia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, apalagi masalah yang tidak kekal-- segala sesuatu yang ada di dunia ini-- masakan Dia tidak akan mengaruniakannya kepada kita? Jadi apapun permasalahan kita, sebenarnya Tuhan sudah mengaruniakan kepada kita kebaikan, keselamatan, kesehatan, kekuatan, kemenangan di dalam kehidupan kita. Itu sebabnya percayalah kepada Tuhan, kepada firman-Nya, kepada perkataan Allah. Masalahnya, percayakan kita dengan apa yang dikatakan oleh firman Tuhan?

 

Matius 21:21-22 - [21:21] Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. [21:22] Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Yesus menjelaskan kita bisa punya iman seperti Yesus, tetapi jika kamu percaya dan tidak bimbang, dan jika kamu berkata. Kalau kita mau memiliki iman yang menang, yang dapat mematahkan, mengalahkan fakta seperti yang Yesus lakukan, kita harus:

 

1.   Percaya dan tidak bimbang.

 

      Kadang kita percaya pada perkataan Tuhan, tapi kadangkala kita bimbang. Kadangkala kita sudah percaya kepada firman Tuhan, tapi faktanya ketika mendengarkan informasi iman kita melorot lagi. Bagaimana supaya kita percaya dan tidak bimbang?

 

      Roma 10:17. Ketika kita kehilangan iman, tidak punya iman, ketika ada dalam ketakutan dan menghadapi masalah, dengarkan firman Kristus. Karena iman timbul ketika kita terus dan terus mendengarkan firman Allah, maka ada mukjizat di sana.

 

      Contoh: Markus 5:25-35, seorang perempuan yang mengalami sakit pendarahan selama 12 tahun. Dia sudah berusaha berobat sampai habis-habisan, tapi tidak mengalami kesembuhan. Ayat 27-29,34, diawali dengan mendengar berita-berita tentang Yesus (firman Tuhan) sehingga imannya timbul. Imannya menyuruh (membuat) dia mendekati Yesus yang ada di antara orang banyak yang berkerumun. Perempuan ini memegang ujung jumbai jubah Yesus dan saat itu dia sembuh.

 

2.   Berkata-kata

 

      Matius 21:21, selain kita dituntut untuk percaya dan tidak bimbang, Tuhan ingin kita perkatakan iman kita. Deklarasikan iman kita. 2 Korintus 4:13. Iman sebenarnya sederhana, ketika kita percaya, kita berkata-kata, kita perkatakan yang kita imani. Ketika kita perkatakan iman kita, maka itu akan terjadi dalam hidup kita. Kata-kata itu mengandung kuasa, Matius 16:19 [NLT] “kepadamu Kuberikan kunci (kuasa), jadi apapun yang kamu larang terjadi di bumi ini, dari sorga Aku melarang, apapun yang kamu ijinkan terjadi di bumi ini, sorga juga akan ijinkan”. Perkataan kita penuh kuasa, hati-hati dengan perkataan kita, jangan sembrono.

 

      Kisah Abram dan Sarai, 25 tahun mereka menanti janji Tuhan, bukan waktu yang pendek. Kejadian 12:1-4, pertama kali Allah berfirman usia Abram 75 tahun, Sarai 65 tahun. Di Kejadian 15:5,6, Allah belum memberikan anak kepada Abram. Allah berbicara kepada Abram lewat mimpi, dia disuruh keluar kemah untuk menghitung bintang-bintang. Allah berkata begitu pulalah banyaknya keturunanmu nanti. Saat itu Allah perhitungkan sebagai kebenaran, karena di saat itu Abram timbul iman. Setelah Abram timbul iman, tapi Abram juga belum memiliki anak. Apa yang Allah kerjakan? Kejadian 17:5,6,15,16, di usia 99 tahun Allah mengubah nama Abram menjadi Abraham (artinya Bapa banyak bangsa) dan Sarai menjadi Sara (Ibu banyak bangsa). Kenapa Allah mengubah nama mereka? Karena nama itu akan diperkatakan. Itu adalah perkataan iman. Saat umur Abraham 100 tahun, Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham dan Sara melahirkan seorang anak.

 

Kita punya iman, kita percaya kepada firman Allah. Kita percaya kepada kuasa Allah, perkatakan juga apa yang kita percayai, kita imani, perkatakan firman Tuhan. Kalau kita ingin ada mukjizat, perkatakan.

 

Amin.