Jadi Seperti Kata Tuhan

. Hits: 111

Ringkasan Khotbah Ibadah Natal - Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Kota Betlehem menjadi penuh, tapi sayangnya Yesus akhirnya tidak bisa diterima di rumah yang layak tapi lahir di kandang. Kandang Betlehem bukan kandang yang hina, tapi kandang yang sudah dipersiapkan ribuan tahun sebelumnya. Jangan seperti kota Betlehem, jangan sampai Yesus tidak lahir dalam hidup kita. Biarlah kita berkata jadilah padaku seperti perkataan-Mu. Ingat, Yesus adalah firman yang menjelma menjadi manusia. Ketika kita mengimani firman Allah lebih daripada hanya sekadar pengetahuan Dia yang akan berkarya. Tuhan terima semua yang datang dengan iman sesuai dengan perkataan Tuhan.

 

Siapa saja yang benar-benar jadikan firman menjadi bagian dalam hidupnya?

 

Maria dan Yusuf, golongan biasa. Lukas 1:38 - Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Ketika Maria terima kasih karunia Allah, menurut logika mana mungkin seorang wanita belum menikah belum berhubungan badan dengan seorang laki-laki akan punya anak. Kabar baiknya waktu dengar firman Allah, logikanya tidak mampu mencerna tapi Maria berkata jadilah padaku seperti firman-Mu. Mungkin saat ini kita sedang menghadapi situasi yang menurut logika tidak mungkin tercapai. Tapi ingat, Allah sanggup menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasaBukankah fakta, hukum alam, waktu itu terjadi dari firman? Ketika Allah berfirman, semuanya itu jadi. Kabar baiknya, benih Ilahi masuk dalam hidup Maria. Ketika kita menghadapi kemustahilan, biarlah firman yang kita imani. Matius 1:24 - Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, Yusuf dan Maria masih hidup di zaman hukum Taurat, ketika ada orang melakukan perzinahan hukum Taurat mengatur orang-orang yang melakukan itu harus dilempari batu sampai mati. Risikonya besar buat Maria dan Yusuf. Kabar baiknya, malaikat Tuhan juga datang kepada Yusuf. Ketika Yusuf dengar firman Allah, Yusuf taat. Ketika mereka ikut kehendak Tuhan, hasilnya tidak ada satu tempat di Betlehem yang mau menampung mereka. Rupanya Bapa sudah sediakan satu tempat khusus. Mereka sampai di kandang, Tuhan tetap menopang mereka dengan firman yang penuh kuasa. Mereka miskin, tapi Tuhan sudah sediakan penyediaan lewat tiga orang majus. Persembahannya emas untuk seorang raja, kemenyan untuk penobatan seorang raja, mur bahan yang dipakai untuk kematian. Ketika kita jadi seperti kata Tuhan, ingat, di dalam firman ada penyediaan.

 

Para gembala, kaum proletar, kaum miskin. Lukas 2:15 - Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Gembala seringkali dianggap masyarakat kelas dua, tidak diperhitungkan, tapi mereka dijumpai oleh Tuhan. Tuhan tahu posisi, keadaan kita. Gembala-gembala itu ketika mendengar firman dari langit, pewahyuan, mereka bergerak seperti firman Allah. Kabar baiknya, sesudah mereka berjumpa dengan Yesus, ayat 17, mereka memperkatakan firman yang mereka dengar kepada Yusuf dan Maria. Mungkin saat ini kita belum berhasil, tetap perkatakan firman. Lukas 2:20. Para gembala kembali ke posisi mereka dan tetap memperkatakan dari firman yang mereka dengar dan mereka lihat dari perbuatan Allah. Kemanapun mereka pergi, mereka sampaikan kabar baik.

 

Orang-orang majus, kaum borjuis, orang kaya. Matius 2:1,2 - Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.... Orang majus melihat tanda di langit. Konon, ada seorang ahli memperhitungkan tiga tahun sebelumnya mereka sudah berjalan. Mereka menempuh 1.600km, berjalan di waktu malam mengikuti bintang. Mereka datang ke Yerusalem karena mereka melihat tanda seorang raja yang baru lahir dan logika mereka berpikir seorang raja pasti lahir di istana. Itu sebabnya mereka pergi ke Yerusalem, bertanya kepada raja Herodes. Matius 2:5,6, orang majus tidak tahu firman Allah, orang Farisi dan ahli Taurat fasih menyebutkan firman Allah. Ayat 9, ketika mereka berbelok ke Yerusalem, mereka kehilangan bintang karena coba gunakan akal budi mereka. Tapi setelah mendengar firman, mereka berangkat mengikuti bintang dan sampai di kandang Betlehem.

 

Kita mungkin orang biasa menghadapi konsekusi berat karena iman kita, jangan takut. Allah sanggup menopang hidup kita. Mungkin kita kaum proletar, saya sudah ikut Tuhan tapi tetap miskin. Ingat, Tuhan juga tetap perhitungkan gembala, mereka masuk dalam rencana Allah dan ikut firman Allah, hidup mereka jadi kabar baik. Namun Tuhan juga datang pada orang majus. Tuhan datang pada setiap kalangan. Permasalahannya, maukah kita berkata jadilah seperti perkataan-Mu? Kabar baiknya 2 Tesalonika 3:3 - Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

 

Amin.