Kelimpahan Dengan Sebuah Tujuan

. Hits: 124

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 14 Januari 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Ulangan 11:14 - maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

 

Tuhan yang akan memberikan hujan akhir. Tuhan akan kerjakan pemulihan dalam banyak hal. Hujan akhir bicara Tuhan akan menyatakan firman-Nya yang makin dibukakan. Permasalahannya ketika kita terima hujan itu sama seperti tanah. Kalau tanah yang terbuka akan menyerap air hujan, sedangkan tanah yang sudah disemen atau diaspal, hujan tidak bisa terserap ke tanah. Hujan akhir akan tetap ada bagi gereja Tuhan, tapi permasalahannya bagaimana tanah hidup kita? Yesus pernah berikan perumpamaan, apakah tanah itu seperti di pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu, atau tanah yang penuh dengan semak duri, ataukah tanah yang baik. Tuhan sudah sediakan janji-Nya, tapi pilihannya tergantung pada diri kita sendiri. Kalau Tuhan memberkati, kita dapat mengumpulkan gandum, anggur dan minyak.

 

Ketika Tuhan berikan hujan akhir, Tuhan selalu punya tujuan.

Kejadian 12:2-3, ini adalah janji Allah ketika pertama kali Allah panggil Abraham keluar dari Urkasdim. Ayat 2 - Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Ingat, ketika Allah memberkati ada tujuan. Bicara tentang berkat jangan dipersempit hanya satu bagian saja--uang atau terfokus pada satu sisi saja. Ketika engkau diberkati, tujuannya engkau akan menjadi berkat. Sebelum menjadi berkat di luar, jadi berkat dalam rumah tangga. Berkat, kelimpahan itu ada tujuan, bahkan Allah serius dengan berkat itu. Kejadian 15:13,14. Tuhan punya janji yang disampaikan kepada kita. Ketika kita imani firman Allah, kita terima pewahyuan dari firman Allah. Penggenapan firman Allah ada di satu titik. Untuk sampai pada penggenapan firman Allah, mencapai visi tetap harus melewati proses. Melewati proses itulah yang tidak enak. Keturunan Abraham akan diperbudak selama 400 tahun. Tuhan berkati kehidupan kita, tapi kalau sedang ada dalam prosesnya jangan menyerah, janji Allah tetap berlaku bagi kita. Dibalik proses, tetap ada janji Tuhan, ada berkat yang Allah ingin kita nikmati. Permasalahannya apakah kita mau tetap setia ikuti prosesnya? Kenyataannya, Tuhan tetap bisa genapi janji-Nya.

 

Keluaran 12:35,36. Ketika Allah berfirman, sekalipun melewati rentang masa waktu yang lama, keadaan yang rasanya sudah mustahil--bangsa ini menjadi budak, tidak punya kekuatan untuk melawan bangsa yang memperbudak mereka--tapi Tuhan tetap genapi firman Allah kepada bangsa pilihan-Nya. Pegang janji Allah. Kalau Allah berfirman, Allah bersungguh-sungguh dengan firman-Nya. Allah sanggup wujudkan firman-Nya apapun kondisinya. Apa yang Tuhan firmankan pada Abraham benar-benar terpenuhi. Ketika mereka keluar dari Mesir, berlimpah dengan kekayaan Mesir, seakan-akan mereka mengangkut kekayaan Mesir. Apakah kita mau berpegang pada firman? Jangan menyerah ketika kita sedang ada dalam prosesnya Tuhan.

 

Keluaran 35:5-9. Ketika mereka membangun kemah Musa, mereka sudah bawa materialnya dari Mesir. Ayat 9, permata-permata untuk jubah imam besar. Rupanya tujuan kelimpahan yang mereka terima adalah untuk membangun Bait Allah, tempat dimana Allah hadir dan untuk mewartakan kabar baik. Ketika Allah berkati kita, Allah ingin hidup kita benar-benar seperti Bait Allah dan dari hidup kita menyampaikan kabar baik. Ketika persembahan dari umat Israel mereka persembahkan untuk pembangunan Bait Allah, yang terjadi: Keluaran 35:25 - ... setiap perempuan yang ahli .... bandingkan dengan ayat 35 - Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, ... bicara tentang Bezaliel dan rekannya. Ini sebuah janji Allah, ketika kita sadar kelimpahan yang Tuhan berikan pada saya itu ada tujuan. Ketika saya berani korbankan kelimpahan itu dari dalam hidupmu akan keluar hikmat. Ingat, 400 tahun orang Israel adalah budak, bukan orang terpelajar, tapi ketika ada di padang gurun mereka sudah terima kelimpahan dari orang Mesir. Ketika Musa serukan siapa yang dengan rela hati mempersembahkan dan mereka dengan rela hati mempersembahkan, dari antara mereka muncul para ahli.

 

Yusuf, situasinya boleh saja buruk, tapi ketika dari hidupnya melimpah dengan visi dari Tuhan, Kejadian 39:2-4, 21-22. Hasilnya Yusuf dijual menjadi budak di Mesir. Saat menjadi budak difitnah, dipenjara, tapi Tuhan tetap menyertai Yusuf. Sehingga Yusuf selalu berhasil, melimpah dengan firman Allah, dengan iman, selalu menjadi berkat. Ketika Allah berfirman, Allah punya tujuan untuk melimpahi kita. Dengan kelimpahan yang Tuhan berikan supaya kita menjadi kabar baik untuk banyak orang.

 

Amin.