Bergantung Dan Tergantung Pada Tuhan

. Hits: 196

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 18 Februari 2024 Oleh Pdt. Peterus Rediwan

 

Hidup bergantung dan tergantung pada Tuhan. Arti bergantung menurut KBBI :

 

• Bersangkut atau berkait, seperti saat kita menggantungkan sesuatu.

 

• Berpegangan, saat bepergian dengan angkutan umum yang mengharuskan kita berdiri, kadang-kadang kita perlu berpegangan supaya tidak jatuh saat kendaraan direm atau digas mendadak.

 

• Menyandarkan diri, ketika kita merasa tidak mampu dan menganggap ada orang lain yang lebih mampu dari kita, kita mengharapkan orang tersebut untuk men-support kehidupan kita.

 

• Mengikatkan diri.

 

Semua itu pasti dilakukan kepada sesuatu atau sosok yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih hebat, lebih berkuasa daripada kita. Kita tidak mungkin menggantungkan pada sesuatu yang di bawah kita. Bagi kita orang percaya, siapa sosok yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih berkuasa, lebih hebat? Sosoknya adalah Tuhan Yesus Kristus.

 

Mazmur 141:1-10 - Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu! .... Bagaimana Daud bergantung pada Tuhan? Kenapa Daud tergantung pada Tuhan? Alasannya:

 

1.   Daud tahu bahwa kekuatannya terbatas.

 

      Mazmur 141:1-2. Daud membutuhkan Tuhan segera karena dalam keadaan darurat. Ada penyerahan dari Daud. Ada kondisi-kondisi darurat dimana kita butuh pertolongan secepatnya, kita sadar bahwa kekuatan kita terbatas dan hanya satu tempat kita meminta, hanya Tuhan.

 

2.   Daud tahu dasar pijakannya rapuh.

 

      Dasar pijakan untuk kita berdiri itu rapuh atau tidak, terjadi biasanya ketika kita naik sesuatu (misal tangga) ke tempat yang tinggi. Daud seorang raja, tapi dia tahu yang di sekitarnya--kekuasaannya, kemampuannya rapuh. Sangat berbahaya sekali ketika kita ada dalam kondisi yang baik, yang rasanya semua berjalan sesuai rencana--itu seperti ada di tempat yang tinggi. Ketika dasar kita tidak kuat, sangat besar kemungkinannya kita bisa jatuh, semakin tinggi posisinya semakin sakit kalau jatuh. Kita butuh dasar  yang kuat supaya tidak jatuh. Ayat 8, paham bahwa pijakannya itu lemah maka Daud mengarahkan pandangannya hanya pada Tuhan. Daud tahu di sanalah letak perlindungan. Mazmur 41:1. Saat kita mengakui kita lemah, kekuatan kita terbatas, di sana mata Tuhan memperhatikan kita dan Tuhan akan luputkan kita dari celaka.

 

3.   Daud tidak tahu hari esok seperti apa.

 

      Mazmur 141:9. Daud tahu ada perangkap, tapi tidak tahu dimana perangkap itu dan kapan akan terperangkap. Daud tidak mengerti ke depan itu ada apa dan bagaimana. Daud tidak mengerti hari esok sama sekali. Amsal 27:1. Jangan sombong atas masa depan kita, kita perlu bergantung pada Tuhan.

 

4.   Daud mudah dihanyutkan oleh arus dunia.

 

      Mazmur 141:3-4. Arus dunia ini kuat sekali dan kadang-kadang mampu membawa kita untuk ikut arus dunia. Ketika Daud tidak mengikatkan diri dengan Tuhan, maka Daud tidak dapat mengontrol ucapannya.

 

Fakta ketika kita bergantung kepada Tuhan:

 

1.   Tempat bergantung pasti jauh lebih kuat daripada sesuatu yang digantungkan.

 

      Matius 11:28. Ketika kita cari tempat menggantungkan yang tepat, itu akan menentukan apakah kita merasa ringan atau tidak. Saat kita menggantungkan hidup kita kepada Tuhan, maka sebenarnya Tuhan juga yang akan angkat beban kita, di situ kita akan merasa beban kita ringan.

 

2.   Gantungan--‘canthelan’ yang kecil menempel pada dinding yang kuat, beban seberat apapun akan tetap kuat.

 

      Kadang Tuhan menopang hidup kita lewat sesuatu yang sederhana. Tapi sesuatu yang sederhana itu menempel pada dinding yang kokoh, maka dia akan kuat menahan beban seberat apapun juga. Daud mengalahkan Goliat dengan batu yang kecil. Minyak yang sedikit dan tepung segenggam memelihara janda di Sarfat.  Sesuatu yang kita kecil sederhana dalam hidup kita, ketika ada di tangan Tuhan, itu bisa menopang kehidupan kita.

 

3.   Seberapa kuat kita bisa berpegang pada Tuhan?

 

      Tidak bisa selamanya kuat, ada waktunya kita lemah. Ketika kita punya kerinduan mau bergantung pada Tuhan, Tuhan tahu kita lemah dan kita terbatas, maka tangan Tuhan yang kuat akan memegang kita. Dia akan terus memegang kita dan tidak akan pernah lepaskan kita.

 

Kapan kita harus tergantung? Dalam kehidupan ini kita tidak bisa hidup tanpa oksigen. Oksigen kita adalah Tuhan. Kalau kita sadar Tuhan adalah oksigen dalam hidup kita, hidup kita bukan hanya bergantung pada Tuhan tapi juga tergantung pada Tuhan.

 

Amin.