Strategi Besar Allah Adalah untuk Menyelamatkan dan Membangun Hubungan Dengan Umat-Nya

. Hits: 245

Ringkasan Khotbah Minggu Sore, 4 Februari 2018 - Oleh Pdt. Andrew M. Assa 

Allah ingin menyelamatkan kita dan lebih dari menjadi umat-Nya, Allah ingin menjalin hubungan dengan kita.

Mazmur 16:8 - I have set the LORD always before me....

Selalu tempatkan Tuhan di depan kita dalam segala hal bukan hanya untuk perkara-perkara besar. Daud selalu tempatkan Tuhan baik untuk peristiwa penting maupun dalam kesehariannya sebagai gembala domba. Saat Daud menghadapi Goliat, ia datang dengan nama Tuhan, bukan dengan kekuatannya, satu batu kecil dituntun Tuhan masuk di celah yang tidak tertutup di dahi dan Goliat mati.

Ada sepasang mata Tuhan yang memperhatikan hidup Daud. Walaupun tidak ada orang yang memperhatikan, Daud suka memuji Tuhan di padang saat menggembalakan domba. Hal itu diketahui perwiranya Saul yang menyuruh memanggil Daud untuk menyanyi di istana saat Saul kerasukan iblis.

Daud selalu tempatkan Tuhan di hadapannya dalam keseharian, Tuhan katakan Kisah Para Rasul 13:22 - ... I have found David the son of Jesse, a man after mine own heart [seorang yang dekat di hati-Ku], which shall fulfil all my will. [KJV]. Dalam terjemahan YLT dikatakan a man according my heart. Daud seorang yang detak jantungnya seirama dengan detak jantung Tuhan.

Ketika kita selalu tempatkan Tuhan di depan kita untuk perkara besar ataupun kecil,  Tuhan ingin selamatkan kita dan Tuhan ingin menjalin hubungan intim dengan kita. Tuhan memilih kita bukan dengan sembarangan.

Efesus 1:4-11.

Allah sudah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat (ay.4), Tuhan tidak pernah terpaksa memilih kita (ay.5). Apakah kita mau meresponi-Nya?

Allah mengasihi kita di dalam Yesus (ay.6). Perjamuan suci adalah sebuah pengakuan kita, “saya menjadi satu dengan Kritus, saya ijinkan Kristus tinggal di dalam saya dan saya tinggal di dalam Dia”.  Allah mengampuni kita menurut kekayaan kasih karunia-Nya, bukan bagaimana kita (ay.7).

Ketika kita mau memiliki kunci Daud, Allah ingin menyelamatkan kita, menjalin hubungan dengan kita (ay.8,9). Ketika kita meresponi kasih Allah, di dalam Kristus Ia akan mempersatukan harapan kita menjadi kenyataan (ay.10). Nyatakan keinginan kita dalam doa, permohonan dan ucapan syukur, dan Kristus akan persatukan baik yang di sorga maupun yang di bumi (ay.11).

Orang percaya yang sudah mati, mereka sudah dipersatukan dengan Kristus di dalam Kerajaan Sorga. Dan bagi kita yang masih di bumi, di dalam Kristus-pun IA akan persatukan semuanya: kesehatan dengan tubuh kita, cita-cita dengan kenyataan, ada mujizat di tengah kemustahilan. Dan saat kita terus responi FirmanNya -ganti meresponi masalah/emosi- maka kita semakin disempurnakan di dalam Kristus. Menjadi ciptaan baru.

Di dalam Kristus kita akan menerima bagian yang dijanjikan, Tuhan juga punya rancangan dalam hidup kita dan itu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya, masuklah dalam Tabernakelnya, bergabung dalam perjanjian kekal. Tuhan akan memberkati kita bukan untuk kemuliaan kita tapi untuk kemuliaan-Nya.

Yudas 1:24 - Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.

Ketika kita nikmati Tuhan, Tuhan sedang menjaga kita supaya kita tidak tersandung. Tuhan ingin persatukan harapan dengan kenyataan. Abraham dan Sarah yang secara medis sudah tidak punya harapan untuk memiliki anak, tapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang. Ketika kita percaya firman, Tuhan berkuasa menjaga kita, kita akan penuh semangat, tidak ada kata terlambat untuk Tuhan karena Dia setia.

Amin.