Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 12 Mei 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Tuhan bukan cari target untuk menghakimi atau menghukum yang jadi targetnya. Tuhan ketika tahu ada umat-Nya yang sedang dalam kelemahan, membutuhkan, Tuhan jadikan dia targetnya. Target Tuhan adalah target kasih-Nya. Target-Nya adalah target untuk memulihkan, untuk melimpahi setiap pribadi dengan kasih-Nya.
Yohanes 3:17 - Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Allah rela ijinkan Firman menjelma menjadi manusia untuk selamatkan, bukan untuk menghakimi. Tujuan Allah sampaikan firman-Nya, Firman Tuhan adalah isi hati hati Tuhan, wujud kasih Allah, lebih daripada sekadar peraturan-peraturan.
Yehezkiel 18:23 - Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? Berapa banyak kali kita selalu punya pola pikir: Tuhan, orang jahat bunuh saja. Tuhan ingin orang jahat bertobat dan diselamatkan. Negeri Asyur dan Niniwe saja yang begitu jahatnya, Tuhan ingin selamatkan. Ayat 32 - Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!" Inilah isi hati Allah, selama masih ada waktu, Tuhan ingin kita bertobat, terima keselamatan. Ketika Tuhan jadikan manusia jadi targetnya, Tuhan ingin manusia yang jadi targetnya Tuhan itu beroleh kesempatan dan bertobat supaya dia hidup. Rancangan-Nya bukan sekadar hidup, tapi hidup di dalam pemeliharaan Tuhan.
Yeremia 17:7-8. Panas terik, kemarau tetap ada, tapi orang yang mengandalkan Tuhan seperti pohon yang tertanam di tepi aliran sungai. Daunnya tetap hijau, tidak kuatir dalam tahun kering, tidak berhenti menghasilkan buah. Ketika kita menjadi target dari kasih Allah, orang percaya tetap hadapi masalah, tapi kabar baiknya ketika firman Tuhan sampaikan bukan untuk menghakimi. Firman, Tuhan sampaikan untuk memulihkan.
Ulangan 28, firman tentang berkat dan kutuk. Ayat 1-14 tentang berkat kalau mendengarkan firman Allah, ayat 15-68 tentang kutuk. Ulangan 29 perjanjian dengan Allah diperbaharui, ada kabar baik. Memang Ulangan 28 diakhiri dengan kalau engkau tidak sungguh-sungguh mendengarkan firman Allah, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu. Tapi Allah belum selesai, Allah bukan satu Pribadi yang senang menghukum. Ketika isi hati-Nya disampaikan, masih ada kesempatan untuk dipulihkan. Ulangan 29:5-6, 13 [FAYH]. Ayat 5-6 - Allah telah menuntun kamu melalui padang gurun selama empat puluh tahun, namun pakaianmu tidak menjadi usang, dan kasutmu tidak menjadi rusak! Ia tidak membiarkan kamu menetap di suatu tempat untuk menanam gandum bagi rotimu atau untuk menanam pohon anggur bagi air anggur dan minuman keras, supaya kamu sadar bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah yang memelihara kamu. Kalau Allah sertai kita, bahkan sampai yang jasmani Tuhan perhatikan. Kalau saat ini sepertinya Tuhan bawa kita harus ikuti langkah-Nya, dari musim ke musim, ada saja tantangan yang harus kita hadapi. Ingat! Tuhan punya maksud baik, karena zona nyaman seringkali malah menjatuhkan. Ayat 13 - Ia ingin meneguhkan bahwa kamu adalah umat-Nya dan Ia adalah Allahmu, .... Tuhan ingin meneguhkan kita ini adalah umat-Nya dan Ia adalah Allah yang bertanggung jawab atas hidup kita. Percayailah Firman-Nya. Dia bertanggung jawab atas ketakutan, kekuatiranmu, tetaplah beriman. Kalau Tuhan ijinkan kita keluar dari zona nyaman, Tuhan tetap bertanggung jawab atas hidup kita. Ijinkan janji Allah diperbaharui dalam hidup kita. Tuhan selalu punya rancangan yang luar biasa dalam hidup kita. Ayat 14, janji Allah bukan sekadar bagi umat Allah secara jasmani, tapi bagi setiap kita.
Allah sedang menjadikan kita target dari kasih-Nya. Kisah Para Rasul 10:38. Ijinkan Dia menjadi Allah kita dan kita menjadi umat-Nya. Yesus berkeliling bukan hanya sekadar mengamati, tapi Dia berkeliling berbuat baik dan menyembuhkan, untuk menunjukkan kasih-Nya. Terbukti dalam hidup Yudas, penulisnya adalah saudara tiri Yesus (Matius 13:55). Yudas tidak percaya Yesus itu Tuhan, pernah menganggap Yesus gila (Markus 3:21). Apakah Yudas ditolak Tuhan? Tidak. Yudas 1:24, ketika Yesus targetkan kita, Dia menjaga kita supaya tidak tersandung, tak bernoda, penuh sukacita masuk dalam kemuliaan-Nya. Yudas akhirnya menjadi percaya Yesus, bertumbuh dalam iman. Buktinya dengan rendah hati dia menulis dalam Yudas 1:1,2 - Dari Yudas, hamba Yesus Kristus .... Yudas tidak menyebutkan dirinya saudara Yesus, tetapi hamba (doulos).
Kita sedang menjadi target dari rahmat Allah, dari damai sejahtera, dari kasih Allah. Maukah kita meresponinya? Ibrani 13:8 - Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Amin.

