Juruselamat -- Pemberi Kehidupan

. Hits: 353

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 9 Juni 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

1 Petrus 1:18-19 - Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Rancangan penebusan: ayat 20 - Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Dunia = cosmos, sebelum ada penciptaan, sebelum ada dosa, Allah sudah merancangkan Yesus harus mati. Berapa banyak kali kita selalu punya pola pikir gara-gara iblis buat masalah maka rencana keselamatan baru diresponi Tuhan. Berarti penebusan hidup kita pun sudah dirancangkan sebelum dunia dijadikan. Efesus 1:4, Allah sudah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya lewat korban Yesus. Allah tahu kondisi kita, Allah sudah punya rancangan. 1 Korintus 2:7, ini adalah pikiran Tuhan yang sudah ada sebelum dunia dijadikan. Perjanjian Baru tiga kali menuliskan bahwa rancangan keselamatan itu sebelum dunia dijadikan. Hidup kita berharga, kita dipikirkan Allah sebelum dunia dijadikan

 

Itu sebabnya ketika kita sadar kita berharga, ingat, rancangan keselamatan-Nya. Dia Juruselamat yang mau memberikan hidup, bahkan termasuk memperhitungkan dosa dan keselamatan. Ada satu kegagalan manusia--gagal taat tapi dipakai untuk masuk dalam rancangan keselamatan Allah. Bilangan 21:4,5. Peristiwa ini ketika bangsa Israel sekian lama berada di padang belantara, mereka harus memungut manna dari sorga. Bangsa ini kesal dengan caranya Tuhan, mereka bosan, tidak bisa mengucap syukur. Mereka menganggap manna dari sorga itu roti ringan, padahal firman Allah mengatakan dalam Mazmur 78:25 manna adalah roti malaikat, di dalam kandungan gizinya lengkap. Selama mereka mengembara empat puluh tahun, mereka tetap kuat, tidak pernah menjadi lemah, bahkan mereka tetap potensial. Sesudah peristiwa ini keluarlah ular beludak memagut orang-orang yang bosan dengan manna ini. Yohanes 4:42, kata Juruselamat bahasa Yunani menggunakan kata soter, bahasa Aramaik menggunakan kata Hamasiah--Yeshua Hamasiah (Yesus Juruselamat) punya pengertian the life giver (pemberi kehidupan). Memang gara-gara mereka bersungut-sungut kemudian keluar ular beludak. Tapi kabar baiknya, Juruselamat kita tetap adalah Allah pemberi kehidupan. Sehingga Allah berikan perintah kepada Musa untuk membuat patung dari tembaga berbentuk ular dan menaruhnya ke atas sebuah tiang. Siapapun yang menderita karena dipagut ular itu, asal mereka memandang kepada ular tembaga itu, mereka akan terima kehidupan.

 

Peristiwa ular tembaga adalah peristiwa kegagalan manusia untuk taat, untuk mengucap syukur, untuk menghargai pemberian Tuhan. Hubungkan dengan Yohanes 3:14,15. Saat Yesus menjelaskan diri-Nya kepada Nikodemus, peristiwa ular tembaga ditinggikan begitu juga Yesus harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Yohanes 12:32 - dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Pengertian ditinggikan bukan soal dimuliakan tapi Yesus mati ditinggikan di kayu salib (ayat 33). Galatia 3:13, Yesus rela terkutuk, seharusnya kita yang terkutuk karena dosa tapi Dia gantikan kita. Kemana pun kita pergi, tanah yang kita injak adalah tanah yang terkutuk. Yesus tanggung semua kutuk kita. Peristiwa bahtera Nuh yang tidak punya kendali, kandas di gunung Ararat yang artinya kutuk yang dibalikkan. Sehingga tanah dimana kita mendarat di dalam bahtera keselamatan menjadi tanah sudah tidak ada kutuknya lagi karena kutuk sudah dibalikkan. Yesus yang bayar semuanya itu. Saat ini memang masa yang sukar, seperti harus memungut rejeki satu persatu, tapi ingat Tuhan sudah menebus kita dan Dia tetap Juruselamat yang bertanggung jawab atas hidup kita.

 

Yohanes 6:48-51, sebagai pemberi kehidupan Yesus adalah roti kehidupan itu. Ketika kita makan dari hidup-Nya, kita tidak akan mati. Pengertian mati yang utama kita tidak akan binasa, tapi juga Tuhan akan tolong selama kita di dunia ini. Ayat 60, mereka tidak bisa memahami bagaimana bisa hidup kalau hanya percaya Yesus. Sehingga dari sekian banyak murid-murid Yesus ketika mendengar Akulah Roti Hidup, mereka mengundurkan diri (ayat 66). Ayat 67,68 - Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; Biarlah ini menjadi sikap kita juga, perkataan firman Allah adalah perkataan hidup yang kekal. Selama saya di muka bumi saya ditopang oleh firman yang hidup dan kekal.

Amin.