Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 23 Juni 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Kegelapan itu ketika cahaya absen, maka ada kegelapan. Kegelapan dan gelap berbeda. Ada kegelapan yang tidak membutakan. Kehidupan kita bisa alami terang dan gelap. Selama bumi masih ada, terang dan gelap itu ada. Janji Tuhan, sesudah peristiwa banjir yang terjadi di zaman Nuh: Kejadian 8:22 - Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." Berapa banyak kali kita berharap selalu terang, tidak pernah ada gelap. Kadang kita takut pada gelap. Gelap boleh ada, tapi kegelapan tidak akan membutakan kita kalau kita tahu kebenaran firman Tuhan, ada terang yang Tuhan sediakan. Siang dan malam pun diciptakan Tuhan. Sejak awal zaman Allah ijinkan ada petang, ada pagi.
Kejadian 1:1. Pada mulanya, kata mula menggunakan kata re’shit. Bahasa asli menggunakan bere’shit. Ada bet dan res kalau digabung jadi bar artinya anak, sang putra. Awal dari segala sesuatu Allah sudah masukkan Sang Putra. Yesus sudah ada pada mulanya. Ayat 2, ketika pada mulanya Allah ciptakan langit dan bumi, ini lengkap, sempurna. Antara Kejadian 1 ayat 1 dan ayat 2 ada masa yang panjang, dunia purba. Bumi belum bentuk dan kosong itu karena Lucifer terusir dari sorga, dia rusakkan ciptaan Allah yang sempurna sehingga bumi belum berbentuk dan kosong, ada kegelapan yang menutupi samudera raya. Kabar baiknya, ada Roh Allah melayang-layang di sana dan Dia berkarya mau pulihkan rancangan Allah. Ayat 3, jadilah terang. Ayat 4, Allah memisahkan terang dari gelap. Sejak dari ayat 4 gelap--bahasa asli menggunakan kata yang berbeda dengan kegelapan--tetap ada di dalam kendali. Ayat 5,8,13,31, jadilah petang dan jadilah pagi, malam dan siang akan menandai waktu. Gelapnya tidak terus-terusan. Kalau hidup kita sedang dalam kondisi petang, kalau mau percaya firman, petangmu ada dalam kendali Tuhan. Ketika awalnya memang ada kegelapan, kabar baiknya ada Roh Allah melayang-layang. Tritunggal Allah sudah ada dari Kejadian 1:1 sudah ada Sang Putra dan Bapa, ayat 2 ada Roh Kudus. Apapun kondisi kita, mungkin dalam kondisi gelap dan kita tidak bisa membatasinya sampai kapan, percayalah kepada firman. Allah mau kendalikan gelap hidupmu.
Bahkan dalam gelap Allah punya rencana. Kegelapan adalah absennya cahaya. Kejadian 2:21. Sejak Allah hadir, Allah kendalikan gelap itu. Di dalam gelap secara alamiah malam diciptakan untuk tidur (beristirahat). Ilmu pengetahuan mengatakan tidur itu membuang limbah-limbah di pikiran kita. Ayub 33:15. Mazmur 127:1-2. Kejadian 2:21, Tuhan menciptakan Hawa ketika Adam tertidur.
Kejadian 15:1 - Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Peristiwanya ketika Abram sudah taat pada perintah Tuhan. Usia 75 tahun keluar dari Ur-Kasdim dipimpin oleh Tuhan. Dimulai dari Kejadian 12, tetapi sampai 10 tahun belum punya anak. Kejadian 15:2, Abraham punya argumen, punya alasan 10 tahun menunggu janji Tuhan, sepertinya belum terwujud. Ayat 3-5. Tuhan bawa Abraham keluar untuk menghitung bintang saat malam hari. Tuhan ijinkan ada gelap terkendali untuk kita bisa melihat janji Allah. Yakobus 2:23, Abraham disebut sahabat Allah, peristiwanya dalam Kejadian 15:6. Dimana pun kondisi level iman kita. Ketika kita percaya pada firman kita disebut sahabat Allah, meskipun kita baru melihat bintangnya. Ayat 8, Abraham hilang iman saat melihat fakta. Ayat 9-10. Tuhan mau meneguhkan lagi, Tuhan buat covenant, dari pihak Abraham sediakan binatang korban. Waktu Allah mau mengesahkan, ayat 12 Abraham tertidur nyenyak, ketika gelap terjadi. Dengan Tuhan sebetulnya kita ini hanya sleeping partner. Ayat 17, Allah tetap bertindak sekalipun manusia jadi sleeping partner. Allah kuat memegang janjinya, kita pihak yang mudah mengingkari janji. Allah tetap ijinkan ada api yang membakar seluruh korban dan mengesahkan perjanjian itu. Ayat 18 [KJV] covenant--perjanjian yang tidak bisa dibatalkan.
Yohanes 1:5, kita bisa alami kegelapan, kalau kita percaya Yesus, terang itu bercahaya, kegelapan tidak akan membutakan hidup kita. Kegelapan yang kita alami adalah kegelapan yang terkendali oleh pemilik terang. Yohanes 8:12 - "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Kita tidak lagi berjalan dalam kegelapan mutlak kalau kita percaya pada Yesus Sang Terang Dunia. Dalam gelap kita akan melihat Allah yang meneguhkan perjanjian-Nya.
Amin.

