Di Bawah Kepak Sayap-Nya

. Hits: 264

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 30 Juni 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Mazmur 91:4 - Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Bicara berlindung di bawah sayap Tuhan, konotasi orang Yahudi yaitu berlindung di bawah kaporeth (mercy seat, tutupan pendamaian). Tutupan pendamaian di atasnya ada dua kerub yang terbuat dari sebongkah emas yang ditempa. Di bawah sayap pendamaian di situ akan dipercikkan darah, sehingga di tengah-tengah-Nya Allah akan hadir. Ini dilakukan setahun sekali oleh imam besar. Musuh boleh saja sangat besar, tapi kehadiran Tuhan membuat mereka mengalami kemenangan besar, membuat mereka menikmati perkara yang besar. Ketika kita di bawah perlindungan Allah Yang Mahatinggi, Dia akan bawa kita akan mengatasi segala bangsa. Bangsa Israel bangsa yang kecil, tapi janji-Nya tidak mungkin gagal. Secara alamiah kita bukan keturunan mereka, tapi Galatia 3:7 mengatakan bagi kita yang percaya kepada korban Yesus, kita pun berhak menikmati berkat Abraham, sehingga di bawah kepak sayap-Nya kita akan berlindung.

 

Inilah isi hati Allah, Tuhan ingin lindungi umat-Nya, penggenapannya di dalam Yesus. Yesus pernah menangisi Yerusalem secara jasmani. Lukas 13:34 - ... Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti  induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi  kamu tidak mau. Lukas 19:41-44. Yesus menangisi karena mereka mengeraskan hati. Bukan karena di waktu itu mereka menolak Dia, lebih daripada mereka menolak Dia. Ketika Yesus masuk Yerusalem, Yesus bisa melihat mereka akan menyalibkan Dia. Yesus sudah melihat di masa depan bahwa di tahun 70 Masehi jendral Titus Flavius Vespasianus akan hancurkan Yerusalem. Bahkan Yesus sudah melihat di tahun 1941-1944 ada 6 juta bangsa ini binasa dalam peristiwa Holocaust yang dikerjakan oleh Adolf Hitler. Yesus sudah melihat ke masa depan karena Dialah yang menciptakan waktu, sehingga tidak terbatas oleh waktu. Kejadian 1:14 - Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, Karena Dia pencipta waktu, Dia ada di luar rentang waktu. Itu sebabnya Tuhan katakan betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Saat kita beribadah sebetulnya kita sedang datang kepada Tuhan. Saya perlu ada di bawah kaporeth-Mu, di bawah sayap perlindungan-Mu, sayap perdamaian-Mu. Tuhan hadir di sana sehingga apapun yang mungkin menjadi musuh, kesusahan kita, Allah bisa damaikan. Kalau Allah bisa mendamaikan manusia dengan Allah lewat korban Yesus, semua yang ada di dunia ini Allah bisa damaikan. Mungkin harapan kita jauh dari kenyataan. Tapi ketika kita mau datang di bawah perlindungan sayap-Nya di sana kita alami didamaikan dengan Allah lewat korban Juruselamat. Apapun yang menjadi kesusahan kita, akan didamaikan. Allah yang mau lindungi kita, Allah tahu kesusahan kita.

 

Kejadian 1:16 - Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Untuk menjelaskan bintang (kowkab) Allah hanya perlu dua kata kabbown dan kavah. Kabbown artinya berguling atau berotasi. Kavah artinya bersinar, bercahaya. Kata ini digabung menjadi satu yaitu kowkab. Untuk bintang yang luar biasa, Allah hanya menyebutkan dengan dua kata. Hubungkan dengan Mazmur 147:4. Ada terlalu banyak bintang, Allah sebut semua dengan namanya. Semuanya ada dalam kendali Tuhan. Ilmu pengetahuan berkata semesta ini begitu luas, begitu ajaib. Allah yang tentukan bagaimana mereka berevolusi, bagaimana mereka ditempatkan. Bintang yang  kita lihat saat ini sebenarnya sudah tidak ada, cahayanya baru datang ke bumi saat ini. Mazmur 147:3. Kabar baiknya, Allah yang menguasai bintang-bintang mau bertahta di antara hati yang hancur. Kita begitu berharga. Dia rindu mengumpulkan kita, Dia rindu yang baik untuk damai sejahtera kita. Allah berikan kita kehendak bebas, sebetulnya Dia punya kuasa untuk mengatur kita. Permasalahannya, mau tidak kita datang ke balik perlindungan sayap-Nya? Untuk satu pribadi yang bernama Abraham--yang kadangkala imannya pasang surut sama seperti kita, Allah perlu 14 pasal untuk menjelaskan, dari Kejadian 12-25.

 

Wahyu 1:8. Rasul Yohanes tuliskan dalam Wahyu 22:13 - Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." Alfa dan Omega menjelaskan tentang perkataan-Nya (Mazmur 145:13), Allah yang mewujudkan firman-Nya. Yang Pertama dan Yang Terkemudian menjelaskan pekerjaan-Nya, Dia Allah yang bertindak (Yesaya 64:4; 1 Korintus 2:9). Yang Awal dan Yang Akhir menjelaskan keberadaan-Nya, kepribadian-Nya, Dia adalah Allah Yang Mahakuasa, Kurios penguasa langit dan bumi (Kejadian 33:20). Maukah kita datang dibalik kepak sayap-Nya?

 

Amin.