Pemulihan Yang Tak Terbatalkan

. Hits: 257

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 7 Juli 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Zefanya 2:1 - Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh,

 

Tuhan sampaikan firman ini di zaman Yosia, raja Yehuda yang saat menjadi raja masih berusia 8 tahun (2 Raja-raja 22,23). Nabi Zefanya hidup di zaman itu. Bangsa ini mengalami keruntuhan. Bersemangat dan kumpullah, jangan tinggalkan persekutuan. Zefanya 3:16,17. Kabar baiknya, waktu kita mau masuk dan tetap tinggal di dalam-Nya, Dia beri kemenangan. di dalam kasih-Nya yang teguh dan tidak pernah berubah, Tuhan bersemangat membaharui kita. Ayat 9, Allah kita adalah Allah yang bertindak bagi kita. Dia ingat perjanjian-Nya, perjanjian-Nya tidak pernah dibatalkan. Keluaran 2:24 - Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Peristiwanya bangsa Israel ada di Mesir selama 400 tahun ditindas. Mereka sudah tidak punya harapan. Mereka menjadi budak. Allah mendengar mereka mengerang sudah tidak bisa berdoa. Kata mengerang ada padanan dengan menarik nafas (Markus 7:34).

 

Ketika Allah berjanji, Dia pasti genapi janji-Nya. Yesus adalah penggenapan yang sejati dari janji Allah. Kabar baiknya, Yesus mau kerjakan semua janji Allah. Markus 7:32-37. Ada orang yang membawa kepada Yesus seorang tuli yang gagap, bisu--karena tidak pernah mendengar maka tidak tahu dan tidak bisa melafalkan. Ayat 35 - ... dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Kalau Allah berjanji dan kita imani janji-Nya tidak terbatalkan, maka kita akan alami terobosan, pemulihan, terjadi percepatan.

 

Markus 7:33 - Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, .... Sebelum Yesus bertindak, Yesus harus pisahkan orang bisu itu sendirian hanya dengan Dia. Mereka masih hidup di jaman hukum Taurat. Hukum Taurat menuntut ketaatan semua orang sehingga kalau ada yang terlahir buta, cacat tidak boleh masuk rumah ibadat karena dianggap tidak kudus, tidak suci. Itu pola pikir mereka, sehingga orang bisu dan tuli ini dia seperti dituding kamu menerima karma karena orang tuamu sudah berdosa. Kidung Agung 7:10-13, ada ajakan dari mempelai laki-laki, menikmati persekutuan bersama. Inilah ajakan Yesus. Jadilah pribadi yang mau meresponi. Ada perkara yang besar yang Tuhan sudah siapkan. Markus 5:40, sama seperti ketika Yesus mau sembuhkan orang buta ini, Dia harus pisahkan Yairus, istri dan anaknya. Orang yang lebih percaya fakta menertawakan Yesus. Kadangkala kita terpengaruh peristiwa sekitar kita. Kita dipisahkan supaya dengar janji Allah.

 

Markus 7:33, sesudah dipisahkan, yang Yesus kerjakan memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu. Supaya telinganya terbuka, supaya dia dengar. Ada kasih karunia Allah yang sudah menjelma menjadi manusia. Dan berita tentang kasih karunia itulah yang membangkitkan iman kita. Kembali ke Markus 5:27, Yesus dalam perjalanan ke rumah Yairus sempat diinterupsi oleh perempuan yang pendarahan 12 tahun lamanya. Mereka masih hidup di zaman hukum Taurat. Orang yang pendarahan dianggap orang yang cemar, tidak boleh bersentuhan dengan orang lain. Perempuan ini berani menghampiri menjamah ujung jubah Yesus karena dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Roma 10:17, iman tumbuh dari mendengar berita tentang firman Kristus.

 

Sesudah Dia jamah telinganya, Markus 7:33 - lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Yesus sedang ijinkan benar-benar kita diberikan perkataan-Nya. Apa yang keluar dari mulut Yesus menyatu dengan lidah orang itu. Yesaya 50:4 - Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan pertajam pendengaran kita dan berikan lidah seorang murid sehingga perkataan kita bukan memperkatakan fakta--yang negatif. Ijinkan firman tentang Kristus membuka telinga kita dan ada perkataan Kristus. Kolose 3:16. Tuhan ingin ada perkataan Kristus, Tuhan mau pisahkan kita. Datang dekat dengan Tuhan. Tuhan mau jamah telinga kita sehingga kita bisa mendengar pewahyuan di dalam segala sesuatu Allah sedang turut bekerja mendatangkan kebaikan. Buktinya sebelum jaman hukum Taurat, Yusuf boleh saja disusahkan, orang boleh mereka-rekakan yang jahat tapi Allah mereka-rekakan yang baik melalui semua itu karena dia dekat dengan Tuhan, perkataan Kristus dengan segala kekayaan-Nya.

 

Kalau Tuhan pisahkan kita, Tuhan mau jamah telinga kita, kita bukan hanya mendengar fakta dunia ini tapi kita mendengar firman fakta kasih karunia. Tuhan mau taruhkan perkataan Kristus. Situasinya masih buruk, tapi kita bisa berkata terima kasih Tuhan masih beserta saya. Perjanjian Allah tidak terbatalkan, dan ketika Allah pulihkan orang ini, dia bisa mendengar dan dia berkata-kata dengan baik.

Amin.