Kemuliaan Di Balik Tantangan

. Hits: 248

Ringkasan Khotbah Minggu Siang, 21 Juli 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Yohanes 8:44. Iblis adalah bapaknya segala dusta. Iblis itu penipu sejak awal zaman. Kita punya Yeshua (Juruselamat) Hamasiah (the life giver/pemberi kehidupan). Apapun yang sudah mati, Yesus sanggup hidupkan. Bukti iblis penipu dari awal zaman: Kejadian 3:1. Iblis merasuki ular dan berkata: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" fakta yang diputarbalikkan iblis. Firman Allah katakan Kejadian 2:16-17 - Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Seringkali "kebenaran" yang iblis lemparkan membuat kita berpikir, misal kalau Allah itu baik kenapa ada orang cacat, kenapa keadaanmu masih seperti ini, dsb. Tujuan iblis menipu untuk membunuh dan membinasakan. Firman harus jadi iman, jangan jadi pengetahuan. Kadang kala Tuhan ijinkan ada tantangan. Allah tidak ciptakan kematian, kematian akibat manusia tidak taat. Di taman Eden ada dua pohon, pohon kehidupan dan pohon pengetahuan. Ada prioritas, prioritasnya Allah pohon kehidupan supaya kita hidup dan memiliki pikiran Kristus. Saat makan dari pohon kehidupan kita hidup dan memiliki pikiran Kristus. Karena itu percayalah firman Allah.

 

Ulangan 8:14-16. Di Padang gurun ini ada ular ganas yang membuat takut, ada kalajengking--peristiwa-peristiwa yang tidak kita prediksi sebelumnya, tapi beracun. Kabar baiknya, mata mungkin melihat gunung batu tidak mungkin ada mata air, tapi Tuhan membuat air dari gunung batu yang keras. Tuhan memberikan air yang tidak pernah surut, Tuhan memberikan makan manna yang tidak dikenal nenek moyangmu--kita kenal Tuhan sungguh-sungguh daripada generasi sebelum kita, Tuhan punya rancangan yang baik. Dalam filosofi Chinese kata krisis (wei ji) berasal dari kata wei xian (bahaya) + ji hui (kesempatan). Kalau Tuhan ijinkan lewat padang gurun yang dahsyat, Tuhan sediakan mata air dan manna yang tidak pernah masuk dalam referensimu. Mana yang lebih kita simpan, fakta atau firman?

 

Umat Allah pernah menghadapi krisis: 2 Tawarikh 20:1-3 - Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.... Yosafat, walaupun dia seorang raja, tapi dia manusia biasa sama seperti kita, dia takut. Ganti meresponi ketakutannya, dia meresponi Tuhan. 1 Tawarikh 16:11 - Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! Saya cari Tuhan karena di dalam Tuhan ada semua jawaban. Tuhan punya banyak cara. Lebih dari cari Tuhan untuk jawaban, tapi cari Dia karena di dalamnya ada semua yang kita butuhkan. 2 Tawarikh 20:4, ketika Yosafat takut dia buat keputusan mencari Tuhan. Bagaimana respon kita?

 

Tuhan jawab dengan cara: 2 Tawarikh 20:14-17 - Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah, dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.... Ayat 20-22, Yosafat katakan untuk percaya kepada Tuhan dan nabi-nabi-Nya. Dia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi dan memuji Tuhan. Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Ayat 25-26, tiga hari lamanya Yosafat dan orang-orangnya menjarah barang-barang musuh mereka. Di hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian (Lembah Berkat, Lembah B@rakah) memuji Tuhan. Karena itu iblis senang membalikkan fakta. Saat memuji Tuhan, pujilah Tuhan dengan sungguh-sungguh.

 

1 Korintus 2:14-16 - Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. Milikilah pikiran Kristus, ada kemuliaan di balik tantangan.

 

Amin.