Korban Yang Sempurna

. Hits: 276

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 11 Agustus 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

 

Ibrani 8:7-12 - Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.... Perjanjian pertama ketika Tuhan memberikan hukum Taurat. Perjanjian pertama bercacat pengertiannya ketika perjanjian pertama diberikan tidak ada satu umat pun yang sanggup melakukannya. Bahkan Musa yang membawa perjanjian pun gagal masuk tanah perjanjian. Ayat 9, Tuhan sendiri memegang tangan umat-Nya membawa keluar dari tanah Mesir. Sekalipun lewat padang gurun ada penyertaan Tuhan. Tapi ketika Tuhan sudah berikan penyediaan, umat-Nya tidak setia. Ayat 10, perjanjian yang baru, lebih daripada sekadar aturan hukum Taurat, Tuhan sendiri yang taruhkan firman-Nya dalam akal budi dan menuliskan dalam hati kita sehingga kita bisa memahami dan mengimani firman Allah. Kita memang masih menghadapi kesusahan, tapi Tuhan akan bertanggung jawab atas hidup kita. Ayat 11, biarlah kita bukan hanya sekadar tahu tentang Tuhan Yesus, tapi kita kenali Dia. Ayat 12, Tuhan tahu masa lalu kita, tapi Tuhan tidak lagi mengingat kesalahan dan dosa-dosa kita. Dia bukan Allah yang membangkit-bangkit.

 

Ibrani 10:14-16. Lewat satu korban, Dia tebus kita secara sempurna. Korban kita tidak pernah sempurna. Tapi korban Yesus cukup menyempurnakan kita. Kita dikuduskan oleh korban Kristus. Ayat 15, Roh Kudus memberi kesaksian: ayat 16-17 - "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." Inilah korban yang sempurna. Ketika kita memiliki pemahaman iman, kita bisa berjalan dalam kebenaran, Dia tidak ingat lagi rekam jejak kita.

 

Ibrani 8 dan 10 menegaskan Allah tidak mengingat lagi dosa-dosa dan kesalahan kita. Karena korban-Nya korban yang sempurna. Kabar baiknya, Allah meresponi bukan karena manusia sudah gagal baru Allah meresponi. Allah sudah tahu jauh sebelum dunia dijadikan. Buktinya: 1 Petrus 1:18. Dari nenek moyang kita terima warisan DNA bahkan sifat-sifat baik dan buruk. Kita tidak pernah bisa merubah sifat-sifat yang kita warisi dari orangtua kita. Kabar baiknya, kita telah ditebus dengan darah Kristus yang mahal ayat 19. Korban yang sempurna bukan korban binatang. Tidak mungkin hidup kita ditebus oleh binatang, karena kita manusia. Harkat kita tidak bisa dinilai dengan korban binatang. Korban yang menebus kita adalah korban manusia yang relakan darahnya. Yesus relakan diri-Nya tersalib, korbankan diri-Nya. Dia tak bernoda, tak bercacat. Allah pakai rahim Maria, tapi bukan benih Yusuf yang masuk dalam diri Maria, tapi benih dari Allah. Sehingga korbannya benar-benar tak bercacat. Ayat 20, Yesus sudah dirancangkan bahwa Dia akan mati menjadi korban yang sempurna sebelum dunia dijadikan, sebelum manusia ada, sebelum dosa itu ada. Allah sudah memilih kita sebelum dunia dijadikan.

 

Adam dalam Perjanjian Lama, Adam pernah salah. Tapi kabar baiknya, penebusan, korban yang sempurna tetap masukkan Adam dalam rencana Allah. Adam pernah salah, maka semua keturunan Adam disebut orang berdosa. Penebusan Allah, adalah ketika Adam dan Hawa harus berjumpa dengan Tuhan bahkan Tuhan yang kenakan pakaian kebenaran. Adam dan Hawa takut untuk bertemu Allah, tapi Allah cari mereka. Mereka sadar bertelanjang, dosa membuat kehilangan pakaian kemuliaan. Ketika Adam takut karena bertelanjang, Allah yang berinisiatif memberikan pakaian dari kulit binatang, berarti ada korban.

 

Dalam Perjanjian Baru Roma 5:15, Adam yang pertama menurunkan dosa kepada keturunannya. Yesus adalah Adam kedua, waktu kita percaya kepada Yesus, Dia menurunkan kebenaran-Nya. Ayat 18-19. Ketaatan Yesus membuat setiap kita disebut orang benar. Kita memang belum sempurna tapi karena korban Yesus, kita disempurnakan.

 

Apa penilaian Allah tentang Adam? Lukas 3:23-38, silsilah Yesus Kristus dari Yusuf. Matius 1:1-17, silsilah Yesus dari Maria. Lukas 3:38, Adam sudah gagal, tapi korban yang sempurna--yang sudah dirancangkan Allah jauh sebelum dunia dijadikan--sehingga memasukkan Adam tetap disebut anak Allah. Kita disebut orang yang berdosa karena dosa Adam, tapi kita yang percaya Yesus disebut orang benar karena perbuatan Yesus Kristus. Ibrani 10:1-5 - ... Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --. Hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan. Yesus sediakan tubuh-Nya untuk jadi korban buat kita. Itulah korban yang sempurna.

Amin.