Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 29 September 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Hosea 6:6 - Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. Tuhan menyukai ketika kita punya kasih setia karena mengenal Dia. Bukan berarti Tuhan tidak menyukai korban. Semakin kita mengenal Tuhan semakin kita prioritaskan Dia, kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Kenali Tuhan dan jadikan Dia prioritas dalam hidup. Ijinkan Dia mendominasi hati dan hidup kita.
1 Samuel 10:1 - Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri: Ingat, secara keturunan Saul itu bukan keturunan raja. Saul terima anugerah, dia dipilih jadi raja.
Ayat 6-7, ketika Tuhan mengurapi Saul, Tuhan juga memberikan Roh dan kuasa-Nya yang membuat dia berbeda menjadi manusia lain. Ketika kita menyadari saya adalah anak Raja di atas segala raja, kita tidak akan hidup sembrono. Ketika kita dipilih kemudian Tuhan sertai dengan kuasa, kuasa itu membuat kita menjadi manusia baru. Kita punya roh yang berbeda, hati yang berbeda sama seperti Yosua dan Kaleb. Ketika kita diubah menjadi manusia yang berbeda, kita masih harus menghadapi fakta. Apapun yang dihadapi tangan kita, kerjakan itu karena Tuhan yang menyertai. Ketika kita mau taat, Tuhan berikan kelimpahan. Kalau Tuhan perhatikan, Tuhan bukan hanya perhatikan masalah rohani, tapi juga kebutuhan jasmani. Mungkin bagi kita rasanya mustahil, tapi bagi Dia tidak ada yang mustahil. Ini dialami raja Saul, di pasal berikutnya dikatakan kemana pun dia pergi --Saul belum berpengalaman, dari suku termuda-- karena disertai Tuhan, Saul alami kemenangan.
1 Samuel 13:1. Peristiwa pasal 13 Saul baru dua tahun memerintah. Ada satu perintah Saul harus berperang, nabi Samuel katakan sebelum berperang harus membuat mezbah dahulu. Pada hari ketujuh Samuel akan datang sebelum Saul berperang (ayat 8-9). Saul tidak sabar menantikan Samuel. Dia persembahkan korban sendiri. Inilah awal dari kejatuhan Saul. Belajarlah menantikan Tuhan. Ayat 13-14 - Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap.... Kabar baiknya, Tuhan masih berikan kesempatan lagi pada Saul untuk menumpas habis Amalek, 1 Samuel 15:1-3. Saul seharusnya taat, sayangnya di ayat 8-9, Saul menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga tidak dimusnahkan. Dia selalu punya alasan, ini untuk persembahan kepada Tuhan. Saul berpikir dia bisa menyembah Tuhan, sementara di sisi lain dia tidak taat kepada Tuhan. Tuhan mengerti motif kita, hati kita. Bawalah yang terbaik, yang terutama adalah saya kenal Dia, saya prioritaskan Dia. Ketika Saul tidak taat, 1 Samuel 15:22-23 [The Message] Lalu kata Samuel: Apakah menurutmu yang diinginkan Tuhan hanyalah korban -- ritual kosong yang hanya untuk pamer? Dia ingin engkau mendengarkan suara-Nya! Yang penting adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh, bukan mementaskan pertunjukan keagamaan yang mewah. Tidak melakuan perintah Tuhan jauh lebih buruk daripada ilmu sihir. Menyombongkan diri di hadapan Tuhan jauh lebih buruk daripada membuat kesepakatan dengan arwah-arwah. Karena kamu berkata “Tidak” pada perintah Tuhan, Dia berkata “Tidak” pada kekuasaanmu sebagai raja. Saul ditolak oleh Tuhan, kesempatannya akhirnya hilang.
1 Samuel 16:13 Samuel mengambil tabung tanduk untuk mengurapi Daud, untuk mengurapi Saul memakai buli-buli (1 Samuel 10:1), Harus ada hewan yang dikorbankan supaya tanduknya bisa dipakai menjadi tabung, ini bicara anugerah. Ingat, sejak hari itu berkuasalah Roh Tuhan. Apakah Daud langsung menjadi raja? Tidak. Masih menunggu tujuh belas tahun. Sikap Daud saat masih jadi gembala Mazmur 27:8 - Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. Daud jadikan Tuhan prioritasnya, Mazmur 16:8. Sesudah tujuh belas tahun dalam pengembaraan dikejar-kejar raja Saul, Tuhan benar-benar jadikan Daud raja. Agenda pertama Daud memindahkan Tabut Perjanjian dari Kiryat Yearim ke Yerusalem. Dalam masa pemerintahannya Daud punya sikap (lihat Mazmur 25-39) Mazmur 25:20-21 dia minta integritas, ketulusan dan kejujuran. Dia kenal Allahnya, dia prioritaskan Tuhan baik di masa jaya, suksesnya bahkan setiap kali berperang dia selalu bertanya pada Tuhan. Ketika kita datang pada Tuhan tidak pernah rugi. Sabar, Tuhan punya waktu.
Amin.

