Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 10 November 2024 Oleh Pdt. Andrew M. Assa
Tetaplah menari, beradaptasilah dengan segala keadaan karena engkau tidak pernah tahu akhir tarianmu. Yusuf ketika dia ada di kemah ayahnya, dia bersukacita, menari sebagai anak yang paling disayang. Tetapi, di dalam keseharian dia tetap “menari”, menikmati ikut menggembalakan domba bersama kakak-kakaknya. Dia tidak malas. Dia tetap “menari” ketika disuruh ayahnya untuk mengantarkan bekal untuk kakak-kakaknya dengan memakai jubah maha indah. Dia tahu itu mungkin bisa jadi masalah bagi kakak-kakaknya. Benar saja, jubahnya kemudian dirobek, dia dimasukkan ke dalam sumur tua. Dia tidak marah, tidak menggugat tentang Allah Yang Mahakuasa, dia tetap “menari” dalam pimpinan Tuhan. Karena memang dia terima pewahyuan dari Tuhan bahwa dia akan jadi pemimpin dan bukan menjadi ekor. Yusuf kemudian dijual jadi budak....
Sebagai budak berarti harga dirinya dilucuti, identitasnya diubah. Dia dijual ke Mesir. Ketika di Mesir dia tidak kecewa dengan irama kehidupan. Dia tetap lakukan “tariannya” di rumah Potifar, sampai akhirnya Potifar menyerahkan seluruh kekayaan ke dalam kuasa Yusuf. Dia difitnah istri Potifar dan dipenjarakan. Situasimu boleh buruk, tapi tetaplah menari dalam irama kehidupan. Yusuf tetap lakukan yang terbaik di dalam penjara. Dia bisa melihat ada banyak perkara yang baik dalam setiap keadaan. Dia selalu bersyukur. Dia menjadi kesayangan kepala penjara karena dia bisa beradaptasi dengan keadaan. Kepala penjara menyerahkan seluruh kekuasaannya ke dalam tangan Yusuf. Kalau rasanya seperti Yusuf berada di titik terendah, tetap bersyukur, keadaannya bisa Tuhan ubahkan karena Tuhan yang pegang kendali.
Ketika kita rindu mengalami hujan awal dan hujan akhir, semuanya diawali Tuhan. Kejadian 1:1 - Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Ada lima tema dasar yang menjadi alasan untuk kita tetap terhubung dengan Tuhan:
1. Pada mulanya.
Bareshit, pada awalnya, sebelum ada segala sesuatu. Dia ada sebelum ada segala sesuatu bahkan sebelum ada waktu. Waktu kita selalu maju, tidak bisa mundur. Waktu hidup kita kronos. Kita tidak pernah bisa tahu kapan akhir hidup kita. Kabar baiknya bareshit, Tuhan itu pada mulanya karena Tuhanlah yang menciptakan waktu. Tuhan tidak dibatasi waktu. Kejadian 1:14. Ketika Allah ciptakan waktu, ada siang ada malam terus berganti. Sebelum ada waktu sudah ada Dia, Allah tidak terbatas oleh waktu. Manusia boleh berkata terlambat, tapi Allah tetap melakukannya dan Dia tidak pernah terlambat. Tapi permasalahannya apakah kita tetap percaya, terhubung dengan-Nya? Tuhan yang atur waktu hidup kita. Dia tahu yang terbaik dan yang tepat waktunya. Yusuf terima pewahyuan, ikatan gandumnya berdiri tegak, ikatan gandum kakak-kakaknya menyembah. Mimpi yang kedua sebelas bintang, matahari dan bulan sujud menyembah kepadanya. Tapi penggenapannya tidak seketika, perlu waktu. Pada mulanya, Allah penguasa kronos hidup kita, Allah tahu kapan waktunya.
2. Allah.
Allah menggunakan kata Elohim artinya Penguasa tunggal. Dia pasti dan Dia berkuasa.
3. Menciptakan.
Create = bara. Dia adalah Allah yang menciptakan. Pengakuan Abraham Roma 4:17 [BIMK]. Abraham begitu percaya ketika dia mau taat pada firman Tuhan sekalipun harus persembahkan Ishak anaknya yang tunggal. Allah sanggup jadikan apa yang tidak ada menjadi ada. Abraham dan Sarah tadinya mandul sampai berusia 99 tahun dan 89 tahun. Tapi Abraham percaya Firman: Aku akan jadikan engkau bapa banyak bangsa. Permasalahannya saat sedang menghadapi masalah, apa yang kita katakan? Situasinya buruk, kita harapkan yang terbaik, perkatakan Firman, perkatakan yang baik. Allah cukup berfirman. Allah kirimkan malaikat-Nya, pelaksana Firman untuk ada di sekitar, Mazmur 103:20, Yoel 2:11. Mereka sedang menanti ketika ada perkataan Firman keluar dari mulut kita. Ketika Firman diperkatakan, mereka melaksanakan, terobosan terjadi dan tidak ada yang dapat menahannya.
4. Langit.
Langit bicara tentang space, ruang. Ada banyak ruang di atas kita yang tidak bisa kita kuasai. Tapi waktu kita imani Firman-Nya, perkatakan Firman-Nya, langit di atas kita tetap ada dalam kendali Tuhan. Daniel 4:26. Di sana ada Allah Penguasa tunggal yang kepada-Nya kita terhubung. Dia tetap punya kuasa atas ruang di atas kita.
5. Bumi.
Bumi bicara tentang materi, segala sesuatu yang kita bisa injak. Ibrani 11:3.
Yohanes 1:1-3 - [1:1] Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. [1:2] Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. [1:3] Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Amin.

