Rancangan-Nya Sempurna, Utuh

. Hits: 211

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 2 Februari 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Di dalam Logos--Firman yang tertulis-- ada idenya Tuhan. Ketika Allah berfirman, Dia bukan sekadar berfirman, tapi Dia sudah punya rancangan. Rancangan-Nya sempurna dan utuh. Tapi iblis selalu membuat manusia salah mengartikan, mulai berpikir kalau rancangan-Nya sempurna kenapa saya tidak utuh, kenapa sepertinya bengkok? Kalau Tuhan buat sedikit bengkok, itu selalu ada tujuannya. Buktinya bumi berputar mengelilingi matahari agak miring 23,4° (Oblikuitas Ekliptika - kemiringan sumbu rotasi bumi). Tuhan punya tujuan supaya ada musim di belahan bumi Utara dan Selatan yang mempengaruhi seluruh musim yang ada di muka bumi. Ketika ada pergerakan musim, ada angin. Bahkan lautan pun ada pergerakannya, membuat arus, memberi makan hewan yang ada di dalamnya dan membuat musim di negara-negara dan bangsa-bangsa yang ada di muka bumi sehingga semuanya bisa terpelihara.

Kenapa Tuhan ijinkan ada perkara yang miring-miring?

Bukan karena Allah meleset dan kurang kontrol, tetapi Allah selalu punya tujuan. Yesaya 45:18 - Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, -- Dialah Allah -- yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, -- dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami --: "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain. Allah ciptakan bukan hanya sekadar menciptakan tapi ada makhluk, ada kehidupan di sana. Allah ciptakan kita supaya hidup kita dinamis, ada pergerakannya. Berapa kali kita punya pikiran Allah harus menegakkannya, kita coba mengajari Tuhan. Apa yang Tuhan ciptakan itu sempurna dan utuh. Allah dalam rancangan-Nya yang sempurna sedang membentuk kita.

Yesaya 42:5 - Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: Ketika Tuhan ciptakan kita sebagai makhluk yang bernyawa, Tuhan bertanggung jawab, garansinya kekal. Tuhan bertanggung jawab atas nyawa hidup kita. Dia berikan nafas = ruwah = Roh-Nya tinggal dalam hidup kita.

Yesaya 40:28 - Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Yesaya seorang negarawan, kerabat dari raja. Tuhan bisa pakai setiap orang yang mau tersedia. Amos orang biasa, penggembala pun bisa Tuhan pakai. Kitab Yesaya seperti Alkitab mini. Yesaya 1-39 seperti Perjanjian Lama. Yesaya 40-66 seperti Perjanjian Baru. Yesaya 40:27. Berapa banyak kali kita kewalahan dengan fakta kehidupan? Allah tidak pernah menjadi lelah dan lesu, tidak terduga pengertian-Nya, rancangan-Nya sempurna. Datang saja pada Tuhan, jangan sungkan. Jangan berpikir kita 'ngrepoti' Tuhan. Kalau kita berpikir demikian, sebenarnya kita kurang intim dengan Tuhan. Kita sedang menuhankan Dia. Dia bertanggung jawab atas hidup kita. Kalau burung di udara Tuhan perhatikan apalagi kita. Datang saja pada rancangan-Nya yang sempurna dan utuh. Ayat 29-30. Engkau berharga di mata Tuhan. Ayat 31 [BIMK], andalkan Tuhan. Ketika kita mau andalkan Tuhan, kita seperti burung rajawali yang terbang dan tidak menjadi lelah. Saat rajawali bentangkan sayapnya, ia menggunakan sedikit tenaganya, mereka tahu tentang aliran udara, perbedaan suhu yang membuat dia bisa terbang. Orang benar akan hidup karena iman.

Ibrani 1:2 - maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Yesuslah yang menciptakan kita dan letakkan di ekosistem kita. Dia bertanggung jawab atas hidup kita, dan dia ingin kita melekat padanya. Ayat 3 [BIMK] - ... Dialah juga yang memelihara keutuhan alam semesta ini dengan sabda-Nya yang sangat berkuasa.... Ketika kita imani Firman, Tuhan pelihara kita dengan Firman-Nya. Yohanes 15:4 - Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Amin.