Aman Dalam Kasih-Nya

. Hits: 229

Ringkasan Khotbah Minggu Pagi, 16 Februari 2025 Oleh Pdt. Andrew M. Assa

Di atas semua yang kita butuhkan di dunia, kita tetap membutuhkan kasih Allah. Ketika terfokus pada semua yang kita butuhkan, kita bisa kecewa. Kasih adalah rancangan Allah yang sempurna, bahkan sudah ada sebelum dunia dijadikan. Kasih Allah kekal, sudah ada dari kekal sampai kekal. Semua yang ada di dunia akan berakhir, orang yang tetap dan meresponi kasih Allah di dalam Yesus Kristus, ia dipelihara sampai kekekalan di sorga.

Efesus 2:13, 17-20 - [2:13] Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. [2:17] Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", [2:18] karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. [2:19] Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, [2:20] yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Konteksnya....

Rasul Paulus menjelaskan kita dulu orang kafir keluarga “jauh”, sedang yang disebut “dekat” adalah umat pilihan, orang Yahudi. Kabar baiknya, kasih Allah tetap memikirkan keselamatan kita yang “jauh”. Sebagai keluarga Allah ketika Yesus jadi batu penjuru, segala sesuatu diukur berdasarkan batu penjurunya. Kalau pun setiap kita diukur, ukurannya adalah Yesus yang kita imani. Rasul Paulus mengutip Yesaya 28:16 - ... maka barangsiapa yang percaya akan dia, ia itu tiada akan dipermalukan; [TL] Itu sebabnya jangan bergeser dari dasarnya, dari iman kita. Yesus batu penjuru, sehingga kita diukur berdasarkan korban Yesus. Kita aman di dalam kasih-Nya. Kasih-Nya sudah ada sebelum dunia dijadikan, sebelum dosa ada. Kasih-Nya memelihara kita umat manusia di dunia. Bahkan ketika umat manusia gagal dan jatuh dalam dosa, ada kasih yang menyelamatkan. Tapi kasih-Nya juga menyempurnakan kita dan akan kekal dalam Kerajaan sorga.

Pengkhotbah 7:29 [BIMK] - Hanya inilah yang kudapat: Allah membuat kita sederhana dan biasa. Tetapi kita sendirilah yang membuat diri kita rumit dan berbelit-belit. Dalam Young Translation dikatakan kita membutuhkan banyak gawai. Jaman sekarang sepertinya agak susah untuk bersyukur, karena selalu kurang ini dan itu. Ingat, kasih Allah sudah ada sebelum dunia dijadikan. Sudah memikirkan hidup kita di dalam dunia ini.

1 Timotius 6:6-10. Ketika kita lahir dalam dunia kita tidak menggenggam apa-apa, dan ketika hidup kita pun berakhir kita tidak pernah bisa membawa apa-apa. [6:9] Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. [6:10] Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tuhan tidak anti kita jadi kaya, bahkan Tuhan sudah punya pikiran kita akan diberkati. Bekerjalah dengan keras tapi dengan rasa cukup, bukan soal ingin kaya. Ingat, kasih-Nya sudah memikirkan kita di masa lalu, di masa sekarang dan juga memelihara kita di masa depan. Dia tahu kebutuhan kita. Allah ingin kita percaya pada-Nya. Tuhan tidak anti orang kaya. Ishak justru diberkati saat masa paceklik, makin kaya, kian lama kian kaya sehingga menjadi sangat kaya. Ayat 17-19 - [6:17] Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. [6:18] Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi [6:19] dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya. Ketika kita sadar saya ada di posisi sekarang, apa yang harus saya kerjakan, semuanya adalah titipan Tuhan, bukan milik saya. Kita dipelihara oleh kasih Allah. Kita aman di dalam kasih Allah. Mazmur 127:1-2, kalau bukan Tuhan sia-sia usaha kita. Ketika hati kita, pikiran kita terfokus hanya pada kekayaan, ingin kekayaan maka yang terjadi tidak bisa tidur, tubuh menjadi sakit. Allah di dalam kasih-Nya sudah memikirkannya bahkan ketika kita rest (istirahat). Ayat 2 [FAYH] - Engkau tidak perlu membanting tulang dan memeras keringat dari pagi buta sampai larut malam karena takut kelaparan; sesungguhnya Allah ingin agar orang-orang yang dikasihi-Nya mendapat istirahat yang layak. Ingat, kita tetap aman di dalam kasih-Nya. Ada Allah yang memelihara kita.

Amin.